Wednesday, 31 December 2014
Indonesian Romance Reading Challenge 2014 (Wrap-Up Post)
Ternyata saya ikutan Reading Challenge yang dibikin Mba Sulis ini. Saya hampir lupa bikin wrap-up post. Dengan latar belakang suara kembang api dan 26 menit sebelum tahun baru, saya malah nongkrong depan laptop. Eaaaa...
Jadi, inilah list buku roman Indonesia yang saya baca tahun 2014:
1. Paris: Aline by Prisca Primasari
2. Catatan Musim by Tyas Effendi
3. Cewek Matre by Alberthiene Endah
4. Dunia Mara by Sitta Karina
5. Reputation By Tessa Intanya
6. Menanti Cinta by Adam Aksara
7. Pulang by Leila S. Chudori
8. I Hate Rich Men by Virginia Novita
9. Daisyflo by Yennie Hardiwidjaja
10. Schlossgarten: Cinta di Tepi Danau by Viskha Ivonita
11. Melbourne: Rewind by Winna Efendi
12. Me And You Versus The World by Stanley Meulen
13. Our Story by Orizuka
14. 1000 Musim Mengejar Bintang by Charon
15. Restart by Nina Ardianti
Yah, cuma 15 buku. Sedikit amat. Tampaknya saya harus memacu diri saya buat baca karya anak bangsa lebih banyak. Masa orang Indonesia tidak baca karya penulis sendiri?
Oh, ya. Thanks buat Sulis yang sudah mengadakan reading challenge ini. Semoga tahun depan ada lagi. Pasti saya ikutan hehe...
Finding New Authors Reading Challenge 2014 (Wrap Up Post)
Saatnya setor review untuk New Authors Reading Challenge yang diadakan oleh Mba Ren. Ini kedua kalinya saya ikut challenge ini.
Selama setahun, saya berhasil membaca 28 buku untuk tantangan ini. Memang sudah sesuai prediksi kalau saya cuma bisa mencapai level Middle saja (15-30 buku). Maklum, saya bacanya lambat.
Berikut list buku penulis baru yang saya baca tahun 2014:
Januari
1. Mistress of The Game by Tilly Bagshawe
2. Me Before You by Jojo Moyes
Februari
3. Catatan Musim by Tyas Effendi
Maret
4. Extremely Loud and Incredibly Close by Jonathan Safran Foer
April
5. Reputation by Tessa Intanya
6. Graceling by Kristin Cashore
7. No Shame, No Fear by Ann Turnbull
8. The Book Thief by Markus Zusak
9. The Help by Kathryn Stockett
Mei
10. The Fault in Our Stars by John Green
11. Legend by Marie Lu
12. Distant Waves: A Novel of the Titani by Suzanne Weyn
13. Pulang by Leila S. Chudori
Juni
14. The Yearling: Jody dan Anak Rusa by Marjorie Kinnan Rawlings
Juli
15. Wonder by R. J. Palacio
16. I Hate Rich Men by Virginia Novita
Agustus
17. A Street Dream: Evergreen Architecture by Angel G
September
18. The Lady of The Camellias by Alexandre Dumas Jr.
19. Gone Girl by Gillian Flynn
20. Schlossgarten by Viskha Ivonita
Oktober
21. Stardust by Neil Gaiman
22. Me And You Versus The World by Stanley Meulen
November
23. Daughter of Fortune by Isabel Allende
24. The Maze Runner by James Dashner
25. Angels and Demons by Dan Brown
26. The Scarlet Letter by Nathaniel Hawthorne
27. 1000 Musim Mengejar Bintang by Charon
Desember
28. The Miraculous Journey of Edward Tulane by Kate DiCamillo
Thanks buat Ren yang sudah mengadakan Reading Challenge ini :) Semoga tahun depan ada lagi hehe...
Februari
3. Catatan Musim by Tyas Effendi
Maret
4. Extremely Loud and Incredibly Close by Jonathan Safran Foer
April
5. Reputation by Tessa Intanya
6. Graceling by Kristin Cashore
7. No Shame, No Fear by Ann Turnbull
8. The Book Thief by Markus Zusak
9. The Help by Kathryn Stockett
Mei
10. The Fault in Our Stars by John Green
11. Legend by Marie Lu
12. Distant Waves: A Novel of the Titani by Suzanne Weyn
13. Pulang by Leila S. Chudori
Juni
14. The Yearling: Jody dan Anak Rusa by Marjorie Kinnan Rawlings
Juli
15. Wonder by R. J. Palacio
16. I Hate Rich Men by Virginia Novita
Agustus
17. A Street Dream: Evergreen Architecture by Angel G
September
18. The Lady of The Camellias by Alexandre Dumas Jr.
19. Gone Girl by Gillian Flynn
20. Schlossgarten by Viskha Ivonita
Oktober
21. Stardust by Neil Gaiman
22. Me And You Versus The World by Stanley Meulen
November
23. Daughter of Fortune by Isabel Allende
24. The Maze Runner by James Dashner
25. Angels and Demons by Dan Brown
26. The Scarlet Letter by Nathaniel Hawthorne
27. 1000 Musim Mengejar Bintang by Charon
Desember
28. The Miraculous Journey of Edward Tulane by Kate DiCamillo
Thanks buat Ren yang sudah mengadakan Reading Challenge ini :) Semoga tahun depan ada lagi hehe...
Tuesday, 30 December 2014
The Kill Order
Judul : The Kill Order (The Maze Runner #0.5)
Penulis : James Dashner
Tebal : 331 halaman
Penerbit : Chicken House
Before WICKED was formed, before the Glade was built, before Thomas entered the Maze, sun flares hit the earth and mankind fell to disease.
Mark and Trina were there when it happened, and they survived. But surviving the sun flares was easy compared to what came next.
Now a disease of rage and lunacy races across the eastern United States, and there’s something suspicious about its origin. Worse yet, it’s mutating, and all evidence suggests that it will bring humanity to its knees.
Mark and Trina are convinced there’s a way to save those left living from descending into madness. And they’re determined to find it—if they can stay alive. Because in this new, devastated world, every life has a price. And to some, you’re worth more dead than alive.
Mark and Trina were there when it happened, and they survived. But surviving the sun flares was easy compared to what came next.
Now a disease of rage and lunacy races across the eastern United States, and there’s something suspicious about its origin. Worse yet, it’s mutating, and all evidence suggests that it will bring humanity to its knees.
Mark and Trina are convinced there’s a way to save those left living from descending into madness. And they’re determined to find it—if they can stay alive. Because in this new, devastated world, every life has a price. And to some, you’re worth more dead than alive.
Monday, 29 December 2014
Secret Santa Riddle 2014
Inilah saatnya menunjukkan hadiah dan riddle dari Secret Santa-ku. Review dan tebakan saya akan diposkan Januari akhir nanti.
Jadi, ceritanya saya dapat paket waktu awal Desember. Tulisannya sih dari Hobby Buku. Dengan semangat, langsung saya buka. Ternyata Secret Santa-ku memberikan buku yang ada di urutan kedua wishlist-ku.
Sorgum Merah by Mo Yan
Saya memang sudah mengincar buku ini sejak lama. Penasaran dong karya seperti apa yang bisa memenangkan Nobel Sastra tahun 2014. Karena kebetulan ada event Secret Santa, sekalian saja jadi wishlist. Eh, beneran dapat. Ihiw!
Selain buku, ada riddle yang ditulis dengan komputer.
Dear Sabrina, salam kenal ya... ^_^
Senang sekali tahun ini aku menjadi Santamu. ;) Meski kita sepertinya belum saling mengenal dekat atau berinteraksi pribadi, semoga melaluiu Secret Santa ini kita akan lebih dekat lagi yaa.
Sudah kubingkiskan satu buku yang menjadi pilihan nomor dua di daftarmu. Semoga Sabrina suka yaa, dan jangan lupa nanti ceritakan ulang padaku tentang isi salah satu novel pilihanmu itu. ^^
Nah, sekarang saatnya menebak identitasku, bukan?
Namaku Hiroko. Pada sebuah Kapal yang mengantar Keberangkatan-ku Dari Fontenay ke Magallianes, sebuah Tirai Menurun. Langit dan Bumi Sahat Kami menjadi saksi Pertemuan Dua Hati. Sebuah Lorong di Kotaku di Sekayu menampakkan Padang Ilalang di Belakang Rumah dan Kuncup Berseri.
Perjalananku beruntun Dari Parangakik ke Kampuchea, sampai Kemayoran. Dari Fontenay Ke Magallianes, hingga akhirnya aku tiba, di Jepun Negerinya Hiroko.
Hmm... Saya cuma tahu kalau semua kalimat ini mengandung judul-judul buku karangan satu penulis Indonesia. Memang ada satu nama anak BBI yang mirip dengan nama penulis itu. Tapi masa segampang itu sih? Pasti jebakan, dah...
Haha... Ah, sudahlah. Kan masih ada sebulan buat berpikir. :D
Anyway, thanks bukunya, Santa.
Sunday, 28 December 2014
Once And Always
Judul : Once And Always (Sequels #1)
Penulis : Judith McNaught
Tebal : 600 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Karena masa lalu yang pahit, Lord Jason Fielding selalu menjaga jarak dari semua orang. Namun dunianya porak poranda ketika rumahnya didatangi tamu tak diinginkan: gadis Amerika berambut merah yang tak mengenal takut.
Di mata Jason, Victoria Seaton berbeda dengan gadis-gadis lain yang dikenalnya. Victoria pemberani, penuh kasih, dan setia. Ia menginginkan Victoria, tapi gadis itu tak menginginkannya. Victoria menginginkan cinta, tapi Jason tak tahu cara mencintai. Mampukah Jason melawan ketakutannya dan memberikan cinta yang diimpikan Victoria? Cinta selalu dan selamanya.
Di mata Jason, Victoria Seaton berbeda dengan gadis-gadis lain yang dikenalnya. Victoria pemberani, penuh kasih, dan setia. Ia menginginkan Victoria, tapi gadis itu tak menginginkannya. Victoria menginginkan cinta, tapi Jason tak tahu cara mencintai. Mampukah Jason melawan ketakutannya dan memberikan cinta yang diimpikan Victoria? Cinta selalu dan selamanya.
Saturday, 27 December 2014
"Til The World Ends
Judul : 'Til The World Ends
Penulis : Julie Kagawa, Ann Aguirre, Karen Duvall
Tebal : 368 halaman
Penerbit : Harlequin Luna
Buku ini terdiri dari tiga novela bertema post apocalypse dengan cerita dan gaya penulisan berbeda-beda dari tiga penulis. Saya cuma kenal Julie Kagawa dan memang saya membeli buku ini karena ada karyanya. Saya akan membahas novelanya satu per satu.
1. Dawn of Eden by Julie Kagawa
Novela ini mengawali trilogi Blood of Eden yang rencana saya baca tahun depan. Di sini saya mendapat sedikit bayangan apa yang akan saya hadapi di tiga buku seri itu. Dan novela ini sukses bikin saya penasaran dan nggak sabar untuk membaca buku selanjutnya.
Tokoh utama novela ini bernama Kylie. Dia adalah dokter yang mengabdikan hidupnya untuk merawat pasien-pasien penderita Red Lung Fever (demam paru-paru merah?). Dulu Kylie pernah terkena demam itu. Entah kenapa ia berhasil sembuh dan akhirnya menjadi kebal. Itu sebabnya ia merasa berhutang pada dunia kedokteran untuk menyembuhkan pasien-pasien penyakit itu.
Di tengah kekacauan dunia yang terjangkit epidemi penyakit mematikan itu, Kylie menyediakan fasilitas rumah sakit kecil di sebuah bangunan tua. Bersama beberapa asistennya, ia mencoba mencari cara agar bisa menyembuhkan pasien-pasien itu. Sayang, penantiannya tidak berhasil. Satu demi satu pasiennya meninggal dan ia bahkan sudah tidak punya tempat lagi untuk menampung mayat mereka.
Suatu malam, seorang pria bernama Ben Archer datang membawa temannya yang terluka ke rumah sakit itu. Tanpa Kylie sadari, teman Ben mengidap penyakit yang mirip gejalanya dengan Red Lung Fever namun sebenarnya berbeda. Kylie yang penasaran akan asal-usul kedua orang asing itu pun bertanya pada Ben. Namun, pria itu tidak mau memberikan jawaban.
Tepat setelah kedatangan kedua orang asing itu, pasien-pasien Kylie yang lain mengalami kemunduran yang sangat cepat. Kematian terjadi setiap beberapa menit hingga Kylie pun curiga. Apalagi saat melihat mata teman Ben berubah putih tanpa pupil. Bau busuk menguar di sekitar tempat itu bagaikan sarang mayat yang sudah lama tidak dibersihkan.
Di saat Ben ingin memberitahu Kylie, temannya menghilang dari ranjangnya. Ben dengan cepat meminta Kylie untuk segera kabur dari sana. Tentu saja Kylie menolak. Dan saat itulah, teman Ben muncul di depan mereka dan menyerang salah satu asisten Kylie, meminum darahnya hingga habis. Pasien-pasien Kylie yang sudah meninggal pun bangkit satu per satu dan berubah menjadi vampir.
Ben dan Kylie terpaksa kabur dan melarikan diri sebisa mungkin. Mereka hanya berani keluar di siang hari dan bersembunyi saat hari sudah gelap. Mereka hanya punya satu tujuan, yaitu desa tempat keluarga Ben tinggal.
Dunia terasa seperti kiamat. Kota-kota sepi tak berpenghuni. Semua orang sudah mengungsi jauh sejak lama. Ben dan Kylie hanya bisa mengandalkan satu sama lain. Mereka pun jatuh cinta di waktu yang sangat tidak tepat.
Apakah keduanya berhasil bertahan hidup? Apa yang mereka temukan di desa Ben?
Novela ini benar-benar bikin jantung saya copot. Ngeri banget. Super menegangkan. Vampir kan sangat cepat dan lincah. Bayangkan saja gimana seramnya dikejar makhluk seperti itu. Belum lagi, Julie Kagawa ini kan pintar sekali bikin deskripsi tempat. Gelap, sunyi, angker. Sudah kayak film horor beneran.
Saya suka sekali dengan novela ini. Saya cukup kaget sih sebenarnya karena genrenya agak dewasa. Padahal selama ini saya menganggap Julie Kagawa itu penulis remaja. Tapi saya tidak mengeluh kok. Pokoknya tetap seru.
2. Thistle and Thorne by Ann Aguirre
Novela ini lumayan bagus walau saya perlu menyesuaikan diri dulu dengan gaya penulisan Ann Aguirre yang agak bertele-tele. Konsep ceritanya tentang kota yang baru pulih dari bencana kimia. Kota itu rusak dan gersang, kecuali daerah khusus berpagar yang isinya orang-orang kaya terpilih. Sisanya hidup di luar batas daerah itu, daerah dengan nama Red Zone.
Mari Thistle hidup di bagian Red Zone itu bersama kedua adiknya. Demi bisa hidup, ia pun bekerja sebagai pencuri bagi ketua gangster di sana. Ia mencuri barang berharga apa saja dari dalam daerah berpagar. Nantinya si ketua gangster akan menjualnya lagi pada orang-orang kaya di dalam sana.
Tapi sepertinya si ketua gangster mulai merasa terancam dengan kemampuan Mari. Ia sengaja memberikan misi pencurian yang mustahil agar Mari mati. Mengetahui hal itu, Mari pun menyembunyikan kedua adiknya sebelum ia pun melarikan diri. Saat itulah, ia bertemu dengan Thorne Goodman.
Thorne adalah salah satu anak buah ketua gangster yang paling dipercaya. Namun, Thorne tidak suka bekerja di situ. Ia terpaksa patuh karena ketua gangster itu tahu siapa ibunya. Padahal ibunya juga yang menjualnya untuk bekerja ke preman itu. Thorne menganggap kemampuan mencuri Mari bisa membantunya mengalahkan si ketua gangster. Apalagi si ketua gangster sudah membuat keputusan untuk membinasakan seluruh bagian Red Zone. Jadi, Mari and Thorne memutuskan bekerja sama untuk menghancurkan si ketua gangster.
Yah, apa yang bisa diharapkan dari novela pendek seperti ini? Tidak mungkin ceritanya serumit dan sehebat sebuah novel tebal. Ceritanya sih cukup seru, tapi kurang berkesan. Biasa saja. Kesan novela ini tidak sekuat novela sebelumnya. Tapi kedua tokoh utamanya sangat menarik. Mari sangat tough, cerdik, dan cepat tanggap. Thorne sendiri juga jagoan banget, kasar, dan masih memiliki sisi labil seorang remaja. Dialog mereka lebih berpusat pada misi dan rencana penggulingan kekuasaan, tapi chemistry-nya kena banget.
3. Sun Storm
Bumi hangus oleh sebuah Solar Flare. Suhu udara meningkat, tidak ada orang yang bisa bertahan di bawah sinar matahari tanpa terbakar. Aktivitas pun dijalankan di malam hari.
Di masa itulah Sarah Daggot hidup. Ia adalah orang yang spesial. Solar Flare yang menyerangnya dulu tidak membuatnya tewas. Ia malah mendapatkan kekuatan untuk meramal lokasi dan waktu datangnya badai matahari. Setiap kali ia mendapat tanda kedatangan badai, ia bisa memperingatkan orang-orang untuk segera berlindung. Lalu setelah itu, ia akan mendekati sang lokasi untuk menyerap badai itu bagaikan orang yang kecanduan heroin. Tubuhnya kembali kuat setelah "makan" badai dan akan kembali melemah sampai badai datang lagi.
Lalu ia bertemu Ian Matthews, orang spesial lainnya yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan cuaca. Anehnya, kekuatan Ian semakin kuat jika ada Sarah di sebelahnya. Kehebatan keduanya pun tersebar di mana-mana dan sebuah organisasi pemerintah mencari mereka untuk bisa memanfaatkan kekuatan spesial itu.
Dulunya Ian pernah ditangkap oleh salah satu anak buah organisasi itu. Ia disiksa dan diperlakukan seenaknya oleh orang itu sehingga ia pun memutuskan untuk melindungi Sarah dari kejaran organisasi itu. Tapi mereka tidak tahu. Ada rahasia besar tersembunyi di balik kekuatan mereka. Rahasia itu bisa menyelamatkan bumi dari Solar Flare kedua yang akan datang dalam beberapa hari. Solar Flare kedua itu lebih dahsyat dari yang pertama dan bumi tidak mungkin bisa bertahan dari serangan itu.
Menurut saya, idenya unik dan beda. Sayangnya, ide seperti ini tidak diimbangi dengan cara penulisan yang enak dibaca. Kedua tokoh utama juga sangat aneh. Interaksi di antara keduanya sangat ganjil dan bikin saya bingung. Sifat Sarah dan Ian terkesan tidak konsisten sepanjang cerita seakan penulis tidak begitu yakin dengan karakter tokoh yang dibuatnya. Ian yang lembut dan baik hati bisa tiba-tiba mengeluarkan kalimat galak dan dingin. Sarah juga suka bersikap seperti anak kecil secara tiba-tiba tanpa alasan. Padahal dari awal dia bukan tipe manja seperti itu.
Kesimpulannya, dari tiga novela ini saya paling suka punya Julie Kagawa. Novela kedua cukup lumayan, sedikit kurang seru dibanding Dawn of Eden. Sementara itu, saya tidak suka novela terakhir. Bagi yang senang dengan cerita distopia dan post apocalypse, buku ini sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Kapan lagi dapat tiga konsep cerita dalam satu buku? Hehe...
3/5
1. Dawn of Eden by Julie Kagawa
Novela ini mengawali trilogi Blood of Eden yang rencana saya baca tahun depan. Di sini saya mendapat sedikit bayangan apa yang akan saya hadapi di tiga buku seri itu. Dan novela ini sukses bikin saya penasaran dan nggak sabar untuk membaca buku selanjutnya.
Tokoh utama novela ini bernama Kylie. Dia adalah dokter yang mengabdikan hidupnya untuk merawat pasien-pasien penderita Red Lung Fever (demam paru-paru merah?). Dulu Kylie pernah terkena demam itu. Entah kenapa ia berhasil sembuh dan akhirnya menjadi kebal. Itu sebabnya ia merasa berhutang pada dunia kedokteran untuk menyembuhkan pasien-pasien penyakit itu.
Di tengah kekacauan dunia yang terjangkit epidemi penyakit mematikan itu, Kylie menyediakan fasilitas rumah sakit kecil di sebuah bangunan tua. Bersama beberapa asistennya, ia mencoba mencari cara agar bisa menyembuhkan pasien-pasien itu. Sayang, penantiannya tidak berhasil. Satu demi satu pasiennya meninggal dan ia bahkan sudah tidak punya tempat lagi untuk menampung mayat mereka.
Suatu malam, seorang pria bernama Ben Archer datang membawa temannya yang terluka ke rumah sakit itu. Tanpa Kylie sadari, teman Ben mengidap penyakit yang mirip gejalanya dengan Red Lung Fever namun sebenarnya berbeda. Kylie yang penasaran akan asal-usul kedua orang asing itu pun bertanya pada Ben. Namun, pria itu tidak mau memberikan jawaban.
Tepat setelah kedatangan kedua orang asing itu, pasien-pasien Kylie yang lain mengalami kemunduran yang sangat cepat. Kematian terjadi setiap beberapa menit hingga Kylie pun curiga. Apalagi saat melihat mata teman Ben berubah putih tanpa pupil. Bau busuk menguar di sekitar tempat itu bagaikan sarang mayat yang sudah lama tidak dibersihkan.
Di saat Ben ingin memberitahu Kylie, temannya menghilang dari ranjangnya. Ben dengan cepat meminta Kylie untuk segera kabur dari sana. Tentu saja Kylie menolak. Dan saat itulah, teman Ben muncul di depan mereka dan menyerang salah satu asisten Kylie, meminum darahnya hingga habis. Pasien-pasien Kylie yang sudah meninggal pun bangkit satu per satu dan berubah menjadi vampir.
Ben dan Kylie terpaksa kabur dan melarikan diri sebisa mungkin. Mereka hanya berani keluar di siang hari dan bersembunyi saat hari sudah gelap. Mereka hanya punya satu tujuan, yaitu desa tempat keluarga Ben tinggal.
Dunia terasa seperti kiamat. Kota-kota sepi tak berpenghuni. Semua orang sudah mengungsi jauh sejak lama. Ben dan Kylie hanya bisa mengandalkan satu sama lain. Mereka pun jatuh cinta di waktu yang sangat tidak tepat.
Apakah keduanya berhasil bertahan hidup? Apa yang mereka temukan di desa Ben?
Novela ini benar-benar bikin jantung saya copot. Ngeri banget. Super menegangkan. Vampir kan sangat cepat dan lincah. Bayangkan saja gimana seramnya dikejar makhluk seperti itu. Belum lagi, Julie Kagawa ini kan pintar sekali bikin deskripsi tempat. Gelap, sunyi, angker. Sudah kayak film horor beneran.
Saya suka sekali dengan novela ini. Saya cukup kaget sih sebenarnya karena genrenya agak dewasa. Padahal selama ini saya menganggap Julie Kagawa itu penulis remaja. Tapi saya tidak mengeluh kok. Pokoknya tetap seru.
2. Thistle and Thorne by Ann Aguirre
Novela ini lumayan bagus walau saya perlu menyesuaikan diri dulu dengan gaya penulisan Ann Aguirre yang agak bertele-tele. Konsep ceritanya tentang kota yang baru pulih dari bencana kimia. Kota itu rusak dan gersang, kecuali daerah khusus berpagar yang isinya orang-orang kaya terpilih. Sisanya hidup di luar batas daerah itu, daerah dengan nama Red Zone.
Mari Thistle hidup di bagian Red Zone itu bersama kedua adiknya. Demi bisa hidup, ia pun bekerja sebagai pencuri bagi ketua gangster di sana. Ia mencuri barang berharga apa saja dari dalam daerah berpagar. Nantinya si ketua gangster akan menjualnya lagi pada orang-orang kaya di dalam sana.
Tapi sepertinya si ketua gangster mulai merasa terancam dengan kemampuan Mari. Ia sengaja memberikan misi pencurian yang mustahil agar Mari mati. Mengetahui hal itu, Mari pun menyembunyikan kedua adiknya sebelum ia pun melarikan diri. Saat itulah, ia bertemu dengan Thorne Goodman.
Thorne adalah salah satu anak buah ketua gangster yang paling dipercaya. Namun, Thorne tidak suka bekerja di situ. Ia terpaksa patuh karena ketua gangster itu tahu siapa ibunya. Padahal ibunya juga yang menjualnya untuk bekerja ke preman itu. Thorne menganggap kemampuan mencuri Mari bisa membantunya mengalahkan si ketua gangster. Apalagi si ketua gangster sudah membuat keputusan untuk membinasakan seluruh bagian Red Zone. Jadi, Mari and Thorne memutuskan bekerja sama untuk menghancurkan si ketua gangster.
Yah, apa yang bisa diharapkan dari novela pendek seperti ini? Tidak mungkin ceritanya serumit dan sehebat sebuah novel tebal. Ceritanya sih cukup seru, tapi kurang berkesan. Biasa saja. Kesan novela ini tidak sekuat novela sebelumnya. Tapi kedua tokoh utamanya sangat menarik. Mari sangat tough, cerdik, dan cepat tanggap. Thorne sendiri juga jagoan banget, kasar, dan masih memiliki sisi labil seorang remaja. Dialog mereka lebih berpusat pada misi dan rencana penggulingan kekuasaan, tapi chemistry-nya kena banget.
3. Sun Storm
Bumi hangus oleh sebuah Solar Flare. Suhu udara meningkat, tidak ada orang yang bisa bertahan di bawah sinar matahari tanpa terbakar. Aktivitas pun dijalankan di malam hari.
Di masa itulah Sarah Daggot hidup. Ia adalah orang yang spesial. Solar Flare yang menyerangnya dulu tidak membuatnya tewas. Ia malah mendapatkan kekuatan untuk meramal lokasi dan waktu datangnya badai matahari. Setiap kali ia mendapat tanda kedatangan badai, ia bisa memperingatkan orang-orang untuk segera berlindung. Lalu setelah itu, ia akan mendekati sang lokasi untuk menyerap badai itu bagaikan orang yang kecanduan heroin. Tubuhnya kembali kuat setelah "makan" badai dan akan kembali melemah sampai badai datang lagi.
Lalu ia bertemu Ian Matthews, orang spesial lainnya yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan cuaca. Anehnya, kekuatan Ian semakin kuat jika ada Sarah di sebelahnya. Kehebatan keduanya pun tersebar di mana-mana dan sebuah organisasi pemerintah mencari mereka untuk bisa memanfaatkan kekuatan spesial itu.
Dulunya Ian pernah ditangkap oleh salah satu anak buah organisasi itu. Ia disiksa dan diperlakukan seenaknya oleh orang itu sehingga ia pun memutuskan untuk melindungi Sarah dari kejaran organisasi itu. Tapi mereka tidak tahu. Ada rahasia besar tersembunyi di balik kekuatan mereka. Rahasia itu bisa menyelamatkan bumi dari Solar Flare kedua yang akan datang dalam beberapa hari. Solar Flare kedua itu lebih dahsyat dari yang pertama dan bumi tidak mungkin bisa bertahan dari serangan itu.
Menurut saya, idenya unik dan beda. Sayangnya, ide seperti ini tidak diimbangi dengan cara penulisan yang enak dibaca. Kedua tokoh utama juga sangat aneh. Interaksi di antara keduanya sangat ganjil dan bikin saya bingung. Sifat Sarah dan Ian terkesan tidak konsisten sepanjang cerita seakan penulis tidak begitu yakin dengan karakter tokoh yang dibuatnya. Ian yang lembut dan baik hati bisa tiba-tiba mengeluarkan kalimat galak dan dingin. Sarah juga suka bersikap seperti anak kecil secara tiba-tiba tanpa alasan. Padahal dari awal dia bukan tipe manja seperti itu.
Kesimpulannya, dari tiga novela ini saya paling suka punya Julie Kagawa. Novela kedua cukup lumayan, sedikit kurang seru dibanding Dawn of Eden. Sementara itu, saya tidak suka novela terakhir. Bagi yang senang dengan cerita distopia dan post apocalypse, buku ini sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Kapan lagi dapat tiga konsep cerita dalam satu buku? Hehe...
3/5
Friday, 26 December 2014
The Miraculous Journey of Edward Tulane
Judul : The Miraculous Journey of Edward Tulane
Penulis : Kate DiCamillo
Tebal : 188 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Dahulu kala, di rumah di Egypt Street, tinggallah kelinci porselen bernama Edward Tulane. Kelinci itu sangat bangga pada dirinya sendiri, dan memang beralasan: ia dimiliki anak perempuan bernama Abilene, yang memperlakukannya dengan penuh kasih dan amat sangat menyayanginya.
Lalu, suatu hari, ia hilang.
Maka dimulailah perjalanan luar biasa Edward Tulane: dari dasar laut ke jala nelayan, dari puncak gunung sampah ke dekat api unggun gelandangan, dari tempat tidur anak yang sakit keras ke jalan-jalan kota Memphis. Dan selama perjalanannya itu, ia jadi tahu---bahwa hati yang paling rapuh sekalipun dapat belajar menyayangi, kehilangan, dan menyayangi lagi.
Lalu, suatu hari, ia hilang.
Maka dimulailah perjalanan luar biasa Edward Tulane: dari dasar laut ke jala nelayan, dari puncak gunung sampah ke dekat api unggun gelandangan, dari tempat tidur anak yang sakit keras ke jalan-jalan kota Memphis. Dan selama perjalanannya itu, ia jadi tahu---bahwa hati yang paling rapuh sekalipun dapat belajar menyayangi, kehilangan, dan menyayangi lagi.
Thursday, 25 December 2014
Fifty Shades of Freed
Title : Fifty Shades of Freed (Fifty Shades #3)
Writer : E. L. James
Number of Page : 579
Publisher : Vintage Books
When unworldly student Anastasia Steele first encountered the driven and dazzling young entrepreneur Christian Grey it sparked a sensual affair that changed both of their lives irrevocably. Shocked, intrigued, and, ultimately, repelled by Christian’s singular erotic tastes, Ana demands a deeper commitment. Determined to keep her, Christian agrees.
Now, Ana and Christian have it all—love, passion, intimacy, wealth, and a world of possibilities for their future. But Ana knows that loving her Fifty Shades will not be easy, and that being together will pose challenges that neither of them would anticipate. Ana must somehow learn to share Christian’s opulent lifestyle without sacrificing her own identity. And Christian must overcome his compulsion to control as he wrestles with the demons of a tormented past.
Just when it seems that their strength together will eclipse any obstacle, misfortune, malice, and fate conspire to make Ana’s deepest fears turn to reality.
Now, Ana and Christian have it all—love, passion, intimacy, wealth, and a world of possibilities for their future. But Ana knows that loving her Fifty Shades will not be easy, and that being together will pose challenges that neither of them would anticipate. Ana must somehow learn to share Christian’s opulent lifestyle without sacrificing her own identity. And Christian must overcome his compulsion to control as he wrestles with the demons of a tormented past.
Just when it seems that their strength together will eclipse any obstacle, misfortune, malice, and fate conspire to make Ana’s deepest fears turn to reality.
Sunday, 21 December 2014
And The Mountain Echoed
Title : And The Mountain Echoed
Writer : Khaled Hosseini
Number of Page : 404
Publisher : Bloomsbury
Afghanistan, 1952. Abdullah and his sister Pari live with their father and step-mother in the small village of Shadbagh. Their father, Saboor, is constantly in search of work and they struggle together through poverty and brutal winters. To Adbullah, Pari, as beautiful and sweet-natured as the fairy for which she was named, is everything. More like a parent than a brother, Abdullah will do anything for her, even trading his only pair of shoes for a feather for her treasured collection. Each night they sleep together in their cot, their skulls touching, their limbs tangled.
One day the siblings journey across the desert to Kabul with their father. Pari and Abdullah have no sense of the fate that awaits them there, for the event which unfolds will tear their lives apart; sometimes a finger must be cut to save the hand.
Crossing generations and continents, moving from Kabul, to Paris, to San Francisco, to the Greek island of Tinos, with profound wisdom, depth, insight and compassion, Khaled Hosseini writes about the bonds that define us and shape our lives, the ways that we help our loved ones in need, how the choices we make resonate through history, and how we are often surprised by the people closest to us.
One day the siblings journey across the desert to Kabul with their father. Pari and Abdullah have no sense of the fate that awaits them there, for the event which unfolds will tear their lives apart; sometimes a finger must be cut to save the hand.
Crossing generations and continents, moving from Kabul, to Paris, to San Francisco, to the Greek island of Tinos, with profound wisdom, depth, insight and compassion, Khaled Hosseini writes about the bonds that define us and shape our lives, the ways that we help our loved ones in need, how the choices we make resonate through history, and how we are often surprised by the people closest to us.
Friday, 19 December 2014
The Death Cure
Judul : The Death Cure (The Maze Runner #3)
Penulis : James Dashner
Tebal : 329 halaman
Penerbit : Chicken House
The Trials are over. WICKED is planning to restore the survivors' memories and complete the final cure for the Flare.
But Thomas has already remembered more than they think. And he knows WICKED can't be trusted...
The time for lies is over. But the truth is more dangerous than Thomas could ever imagine. Will anyone survive the Death Cure?
But Thomas has already remembered more than they think. And he knows WICKED can't be trusted...
The time for lies is over. But the truth is more dangerous than Thomas could ever imagine. Will anyone survive the Death Cure?
Sunday, 14 December 2014
Wang Si Macan
Judul : Wang Si Macan (House of Earth #2)
Penulis : Pearl S. Buck
Tebal : 360, 344 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Wang si Macan makin berkuasa. Dengan penuh nafsu dan didorong oleh ambisinya yang besar, dia memperluas daerah kekuasaannya, demi cita-citanya untuk menjadi Kaisar Cina. Dengan sopan, dengan akal, dan kalau perlu dengan membunuh siapa pun yang menghalanginya.
Tapi kekuasaan, harta berlimpah, serta ribuan serdadu dan rakyat yang taat padanya tak membuatnya puas. Ada yang hilang dari dirinya---sesuatu yang rasanya takkan pernah bisa diraihnya kembali sejak ayahnya mengambil Pear Blossom, gadis yang dicintainya, sebagai gundik ayahnya.
Lalu dia menemukan wanita itu. Wanita cantik menarik yang tak jelas asal-usulnya, bekas gundik Leopard, kepala penyamun yang mati di tangannya. Wang si Macan tergila-gila pada wanita itu. Dia tak peduli lagi pada ambisinya. Padahal wanita itu berhati culas seperti serigala....
Tapi kekuasaan, harta berlimpah, serta ribuan serdadu dan rakyat yang taat padanya tak membuatnya puas. Ada yang hilang dari dirinya---sesuatu yang rasanya takkan pernah bisa diraihnya kembali sejak ayahnya mengambil Pear Blossom, gadis yang dicintainya, sebagai gundik ayahnya.
Lalu dia menemukan wanita itu. Wanita cantik menarik yang tak jelas asal-usulnya, bekas gundik Leopard, kepala penyamun yang mati di tangannya. Wang si Macan tergila-gila pada wanita itu. Dia tak peduli lagi pada ambisinya. Padahal wanita itu berhati culas seperti serigala....
Saturday, 13 December 2014
The Time Keeper
Judul : The Time Keeper
Penulis : Mitch Albom
Tebal : 312 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Inilah fabel tentang manusia pertama yang menghitung waktu di bumi. Orang yang kelak menjadi sang Penjaga Waktu.
Dialah pencipta jam pertama di dunia. Dia dihukum karena mencoba mengukur anugerah terbesar dari Tuhan, diasingkan ke dalam gua hingga berabad-abad dan dipaksa mendengarkan suara orang-orang yang minta diberi lebih banyak waktu. Lalu dia kembali ke dunia kita, dengan membawa jam pasir ajaib dan sebuah misi: menebus kesalahannya dengan mempertmukan dua manusia di bumi, untuk mengajarkan makna waktu pada mereka.
Dialah pencipta jam pertama di dunia. Dia dihukum karena mencoba mengukur anugerah terbesar dari Tuhan, diasingkan ke dalam gua hingga berabad-abad dan dipaksa mendengarkan suara orang-orang yang minta diberi lebih banyak waktu. Lalu dia kembali ke dunia kita, dengan membawa jam pasir ajaib dan sebuah misi: menebus kesalahannya dengan mempertmukan dua manusia di bumi, untuk mengajarkan makna waktu pada mereka.
Monday, 8 December 2014
The Red Pyramid
Judul : The Red Pyramid (Kane Chronicles #1)
Penulis : Rick Riordan
Penulis : 514 halaman
Penerbit : Disney-Hyperion
Since their mother's death, Carter and Sadie have become near strangers. While Sadie has lived with her grandparents in London, her brother has traveled the world with their father, the brilliant Egyptologist, Dr. Julius Kane.
One night, Dr. Kane brings the siblings together for a "research experiment" at the British Museum, where he hopes to set things right for his family. Instead, he unleashes the Egyptian god Set, who banishes him to oblivion and forces the children to flee for their lives.
Soon, Sadie and Carter discover that the gods of Egypt are waking, and the worst of them — Set — has his sights on the Kanes. To stop him, the siblings embark on a dangerous journey across the globe - a quest that brings them ever closer to the truth about their family and their links to a secret order that has existed since the time of the pharaohs.
One night, Dr. Kane brings the siblings together for a "research experiment" at the British Museum, where he hopes to set things right for his family. Instead, he unleashes the Egyptian god Set, who banishes him to oblivion and forces the children to flee for their lives.
Soon, Sadie and Carter discover that the gods of Egypt are waking, and the worst of them — Set — has his sights on the Kanes. To stop him, the siblings embark on a dangerous journey across the globe - a quest that brings them ever closer to the truth about their family and their links to a secret order that has existed since the time of the pharaohs.
Review:
Saya selalu betah membaca karya Rick Riordan karena dia memasukkan unsur mitologi dewa-dewi dalam ceritanya. Kebetulan saya suka membaca mitologi seperti itu. Kalau di Percy Jackson, saya belajar tentang dewa-dewi Yunani. Di Kane Chronicles ini, saya belajar tentang dewa-dewi Mesir.
Premis buku ini sangat menarik dan seperti biasa gaya penulisan Rick Riordan yang ringan serta lucu selalu bisa membuat saya terhibur. Kedua tokoh utamanya juga mudah disukai.
Kisah ini diceritakan dalam dua sudut pandang: Carter dan Sadie Kane. Keduanya merupakan kakak beradik yang terpisah sejak kecil. Carter selalu mengembara bersama ayahnya yang bekerja sebagai ahli sejarah Mesir, sementara Sadie tinggal bersama ibu serta kakek neneknya di London. Sayangnya, sejak ibu mereka meninggal, Sadie jadi tidak punya figur orang tua kandung sama sekali. Ia selalu iri dan kesal sama Carter.
Suatu kali, ayah mereka mengajak mereka ke museum untuk mengerjakan riset. Riset itu berakhir buruk dengan bebasnya Set, si dewa kehancuran. Sadie dan Carter melihat dengan mata kepala mereka sendiri saat ayah mereka menghilang. Dalam kebingungan itu, Carter dan Sadie pun diselamatkan dan menginap di rumah paman mereka, Amos.
Walaupun hubungan keduanya tidak begitu dekat, Carter dan Sadie tetap berusaha bekerja sama mencari cara untuk membebaskan ayahnya dari Set sekaligus mencegah rencana jahat dewa itu untuk menghancurkan dunia. Petualangan membawa mereka bertemu dengan makhluk-makhluk gaib dalam mitos Mesir zaman dahulu. Mereka juga mengetahui kemampuan penyihir dalam darah mereka. Tidak hanya itu, tubuh mereka pun menjadi tempat bersemayam dua dewa yang memberi kekuatan serta stamina lebih pada mereka. Dua dewa itu adalah Horus dan Isis (keponakan dan kakak ipar Set). Dibantu kucing Sadie yang ternyata adalah Bass, si dewa kucing, mereka melintasi berbagai negara untuk mencari mantra sakti yang bisa mengalahkan Set.
Seperti biasa, Rick Riordan memang paling jenius menciptakan petualangan anak-anak yang menegangkan dan tetap lucu. Interaksi Carter dan Sadie yang saling menghina satu sama lain juga memberi warna tersendiri. Saya menyukai kedua kakak beradik itu yang akhirnya belajar menyayangi satu sama lain setelah kehilangan ayah mereka. Memang saya sempat berharap tokohnya bukan kakak beradik seperti seri Percy Jackson supaya bisa ada romance-nya, tapi saya tidak keberatan soalnya Carter dan Sadie beneran lucu.
Dan tokoh favorit saya adalah Khufu! Oke, selera saya memang aneh. Tapi monyet baboon yang suka basket dan pintar itu adalah salah satu tokoh terunik yang pernah saya temukan di buku. Saya suka ketawa sendiri saat dia beraksi membantu Carter, apalagi saat dia marah karena Carter tidak bisa bermain basket. Bisaan aja si Rick Riordan.
Walaupun ceritanya lumayan rame, saya cepat lupa sama adegannya. Kurang memorable. Tapi saya tetap penasaran sama sekuelnya.
3/5
Subscribe to:
Posts (Atom)