Tuesday 29 April 2014

The Help


Judul : The Help
Penulis : Kathryn Stockett
Tebal : 522 halaman
Penerbit : Berkley Trade

Three ordinary women are about to take one extraordinary step.

Twenty-two-year-old Skeeter has just returned home after graduating from Ole Miss. She may have a degree, but it is 1962, Mississippi, and her mother will not be happy till Skeeter has a ring on her finger. Skeeter would normally find solace with her beloved maid Constantine, the woman who raised her, but Constantine has disappeared and no one will tell Skeeter where she has gone.

Aibileen is a black maid, a wise, regal woman raising her seventeenth white child. Something has shifted inside her after the loss of her own son, who died while his bosses looked the other way. She is devoted to the little girl she looks after, though she knows both their hearts may be broken.

Minny, Aibileen's best friend, is short, fat, and perhaps the sassiest woman in Mississippi. She can cook like nobody's business, but she can't mind her tongue, so she's lost yet another job. Minny finally finds a position working for someone too new to town to know her reputation. But her new boss has secrets of her own.

Seemingly as different from one another as can be, these women will nonetheless come together for a clandestine project that will put them all at risk. And why? Because they are suffocating within the lines that define their town and their times. And sometimes lines are made to be crossed.


Review:
Buku ini menceritakan para pembantu (The Help) di Kota Jackson, Mississippi zaman dulu. Pada masa itu, semua pembantu adalah kulit hitam dan tidak dipandang sama sekali oleh majikannya. Gajinya di bawah upah minimum dan mereka selalu dihukum berat hanya karena masalah kecil.

Diceritakan dari tiga sudut pandang, penulis berhasil menciptakan tiga tokoh yang suaranya sangat berbeda dan juga tidak terlupakan. 

Aibileen sudah tua dan hidup sendiri. Putranya meninggal di waktu muda dan kini ia hanya hidup demi mengasuh anak-anak kulit putih. Ia menyayangi setiap anak yang diasuhnya walaupun ia tahu anak-anak itu akan tumbuh menjadi seperti orang tuanya dan melupakan dirinya. Narasinya terkesan bijaksana, tenang, penuh perhitungan, dan juga sedih. Saya menyukai percakapan-percakapannya dengan Mae Mobley, anak asuhannya yang polos dan tidak diperhatikan oleh ibunya. 

Minny adalah tipikal orang kulit hitam yang pintar bicara dan agak kurang ajar sebenarnya. Tapi hatinya baik. Sayangnya ia mendapatkan majikan seperti Miss Hilly yang sangat jijik pada orang kulit hitam. Sebelum dipecat, ia sempat melakukan sesuatu yang kurang ajar hingga Miss Hilly menyebarkan kebohongan pada semua orang bahwa Minny seorang pencuri. Minny tidak berhasil mendapatkan pekerjaan di manapun, kecuali di rumah Miss Celia. Kebetulan Miss Celia baru pindah ke kota itu dan tidak tahu gosip apapun. Awalnya, Minny membenci majikannya karena ia menganggap semua orang kulit putih sama saja. Tapi sedikit demi sedikit kebaikan dan kepolosan (juga kebodohan mungkin) Miss Celia membuat Minny mengubah pandangannya. Bagi saya, Minny seorang pejuang yang tidak mau menyerah bahkan saat suaminya memukulinya. Ia mungkin bermulut tajam, tapi ia menyayangi orang-orang di sekitarnya.

Miss Skeeter sangat bersimpati pada ketidakadilan nasib orang kulit hitam sekalipun dirinya berkulit putih. Dia menyayangi pengasuhnya dulu dan tidak tahu alasan kenapa tiba-tiba Constantine pergi meninggalkannya. Di tengah kehidupan sosialitanya bersama sahabat-sahabat kulit putihnya, ia merasa terasing. Ia tidak setuju dengan visi-visi Miss Hilly. Ia juga memiliki tujuan berbeda dari apa yang diharapkan ibunya. Ia berambisi menjadi penulis dan itu sebabnya ia memulai perang dengan teman-teman yang dikenalnya. Dibantu Aibileen dan Minny, ia menuliskan kisah hidup para pelayan kulit hitam yang ada di kotanya. Tentu saja dengan nama samaran. Narasi Miss Skeeter yang normal dan sangat membumi membuat saya bisa relate dengan karakter ini. Saya mengagumi keberaniannya melawan trend dan juga ketabahannya menghadapi permusuhan dari orang-orang sekitarnya. Namun persahabatannya yang tak terduga dengan Aibileen dan Minny membentuk dirinya ke arah yang jauh lebih baik.

Saya menyukai tiga tokoh utama di buku. Perbedaan kontras yang mereka miliki juga cerita sehari-hari kehidupan mereka membuat saya betah sekali membacanya. Saya paling suka bagian Minny karena kata-kata yang keluar dari mulutnya selalu lucu. Saya hampir selalu tertawa setiap kali ia kesal pada Miss Celia. 

Nuansa novel ini sangat penuh warna. Poignant and heartwarming at the same time. Pesan-pesan kecil dalam setiap adegannya membuat saya tersenyum dan saya menutup novel ini dengan perasaan puas. Ada harapan di lembar-lembar akhir buku ini juga masa depan yang lebih baik untuk para tokohnya. Nice!!

5/5

Catatan: Review ini ditulis dalam rangka baca bareng BBI bulan April dengan tema Perempuan.

6 comments:

  1. salah satu buku favoritku juga nih :) 5 stars for sure!

    ReplyDelete
  2. Pengen nonton filmnya deh. Kalo baca bukunya kayaknya masih kurang berani.. takut bosen. ihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. emank agk mayan berat sih narasinya :) filmnya blm ntn sih, tp kt adikku bagus...

      Delete
  3. salah satu buku yang aku suka sampe2 bikin aku susah nulis reviewnya..sampe skrang gak direview jadinya..aku juga suka hubungan minny dan celia foote itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya... aku juga bingung bikin reviewnya, ampe bolak-balik hapus sana-sini... minny sama celia emank lucu bgt deh :)

      Delete