Tuesday, 1 April 2014

Restart


Judul : Restart
Penulis : Nina Ardianti
Tebal : 456 halaman
Penerbit : Gagasmedia

Syiana merasa seakan dunianya hancur saat pacarnya berselingkuh. Ia sudah lama sekali pacaran dengan Yudha dan merasa mantap dengan hubungannya itu. Karena patah hati, ia pun terus menghindar dari pria itu dan mencoba memendam kekecewaannya sendiri.

Fedrian datang di saat yang tidak tepat. Ia adalah seorang artis band rock Dejavu yang baru terkenal di Indonesia. Keduanya bertemu secara kebetulan di bar Hongkong saat salah satu teman band Fedrian sedang mabuk-mabukan. 

Kesan pertama Fedrian tidak begitu baik di mata Syiana. Ia tidak terlalu memikirkan pria itu sampai akhirnya mereka bertemu lagi. Tempat kerja Syiana sedang meluncurkan produk baru dan membutuhkan musisi untuk mewakili produk itu. Ternyata musisi tersebut adalah band Dejavu. 

Fedrian langsung tertarik pada Syiana. Ia tidak membuang waktu untuk mengejar Syiana, tidak memberi kesempatan pada gadis itu untuk menolak. Namun sayangnya, hati Syiana masih menginginkan Yudha. 


Review:
Sesuai dengan tagline-nya: "Semua orang pernah patah hati. All you have to do is move on.", novel ini benar-benar berisi proses orang patah hati yang ingin move on. Yah, sayangnya tidak separah yang terjadi di dunia nyata, soalnya tidak ada pria tampan yang datang membantu mengobati luka. *halah

Sebenarnya ceritanya sederhana sekali. Hanya saja saya suka dengan gaya bahasa Nina Ardianti yang mulus mengalir dan enak dibaca. Bahasanya sangat sehari-hari. 

Tapi yang paling saya sukai adalah karakter utamanya. Syiana adalah cewek pintar yang masa depannya selalu tersusun dengan baik. Ia juga sinis dan selalu bisa mengeluarkan kalimat-kalimat cerdas dan ngena. Sedikit bitter sih akibat patah hatinya. Saya suka bagaimana dia selalu bisa membalas kalimat Fedrian. Sedangkan Fedrian sendiri... saya mau dong satu! Hahaha... Cowok satu ini dominan namun bisa juga mengalah. Terus nggak banyak macam-macam. Omongannya to the point, jujur, nggak plin-plan, bisa mengambil keputusan. Pokoknya tipe saya banget kecuali bagian profesinya yang artis. Saya suka karena Fedrian tidak menye-menye dan romantis, bicara apa adanya.

"If he isn't man enough to treat his woman right, he better moves on and let me try."    -hal 220

Pada akhirnya yang dibutuhkan Syiana bukanlah menghindar, tapi memaafkan Yudha. Karena hanya dengan begitu, ia baru bisa melupakan. 

Oh, saya baru sadar kalau ternyata sahabat Syiana adalah Edyta yang ada di gagas duet Fly To The Sky. Saya sadarnya setelah seperempat buku. Di buku itu Edyta memerankan cewek yang secara kebetulan jatuh cinta pada seorang pilot yang baru ditemuinya satu kali. Syiana ada di novel itu juga ternyata, setelah saya cek. 

Anyway, saya suka novel ini walau ceritanya begitu-begitu saja dan hanya berputar di sekitar Fedrian dan Syiana. Tapi dialog keduanya beneran asyik banget buat diikuti. Adegannya sih banyak yang lebay, apalagi endingnya. Saya kurang sreg justru sama endingnya.

"Beneran deh, kamu wanginya enak banget. Kamu yakin tiap kali mandi kamu nggak berendam di dalam parfum?"   -hal 369    (jangan berharap kata-kata romantis dari si Fedrian ini)

4/5

2 comments:

  1. Sudah lama kepingin baca novel ini. Covernya jg bagus ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe... iya covernya merah mencolok banget. Langsung keliatan gitu :) Ayo dibaca, bagus loh!

      Delete