Sunday 28 December 2014

Once And Always


Judul : Once And Always (Sequels #1)
Penulis : Judith McNaught
Tebal : 600 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Karena masa lalu yang pahit, Lord Jason Fielding selalu menjaga jarak dari semua orang. Namun dunianya porak poranda ketika rumahnya didatangi tamu tak diinginkan: gadis Amerika berambut merah yang tak mengenal takut.

Di mata Jason, Victoria Seaton berbeda dengan gadis-gadis lain yang dikenalnya. Victoria pemberani, penuh kasih, dan setia. Ia menginginkan Victoria, tapi gadis itu tak menginginkannya. Victoria menginginkan cinta, tapi Jason tak tahu cara mencintai. Mampukah Jason melawan ketakutannya dan memberikan cinta yang diimpikan Victoria? Cinta selalu dan selamanya.
 


Review:
Tidak salah kalau saya suka Judith McNaught. Dia memang penulis romance yang paling pas buat saya soalnya ceritanya selalu penuh drama dan tokoh-tokoh yang punya masa lalu kurang baik. Seperti buku-bukunya yang lain, Once And Always langsung membuat saya terpukau sejak halaman awal.

Cerita diawali dengan adegan Jason Fielding yang mengamati istrinya berdandan untuk pergi ke pesta. Terlihat sekali kalau Jason sangat membenci istrinya karena wanita itu terang-terangan selingkuh di depan Jason. Satu-satunya yang menjadi penghalang Jason untuk bercerai adalah Jamie, putranya yang masih membutuhkan ibunya. Namun hari itu Jason mengancam istrinya yang berkata akan kawin lari dengan bangsawan lain. Pokoknya Jason tidak akan membagi uang sepeser pun untuk wanita itu.

Tentu saja istri Jason tidak sebodoh itu. Ia membawa Jamie dalam pelariannya dan meminta uang tebusan pada Jason. Malangnya, kapal yang membawa keduanya tenggelam. Di hari yang sama, Jason kehilangan istri dan anaknya. Selain itu, ia juga kehilangan hatinya.

Di bagian benua yang lain, hiduplah seorang Victoria, gadis lugu dan ceria yang dibesarkan di Amerika. Ayahnya pernah menasehatinya untuk tidak pernah menikah dengan pria yang tidak mencintainya. Karena tidak dicintai istrinya, ayah Victoria merasa tidak bahagia. Itu sebabnya sang ayah tidak ingin putrinya kelak juga tidak bahagia seperti dirinya.

Sayangnya, kedua orang tua Victoria meninggal. Kebetulan Victoria dan adiknya tidak punya sanak saudara di Amerika, jadi dengan terpaksa mereka dikirim ke Inggris untuk tinggal bersama nenek dari pihak ibu mereka. Tapi nenek mereka hanya menginginkan sang adik saja. Oleh sebab itu, Victoria dikirimkan pada sepupu jauh ibunya yang bernama Charles.

Di titik ini, saya beneran tidak sabar untuk melihat pertemuan Jason dan Victoria. Apalagi saya tahu kalau keduanya sangat bertolak belakang. Jason yang berhati dingin dan tak bisa mencintai, Victoria yang naif dan baik hati. Saya penasaran bagaimana Judith McNaught membuat keduanya saling jatuh cinta. Dan tentu saja saya tidak perlu menunggu lama. Ternyata Charles adalah paman dari Jason. 

Sebenarnya ada sejarah yang lebih rumit dari itu. Jason sendiri adalah anak haram Charles dengan salah satu pelacurnya. Sementara itu, Charles bukan hanya seorang sepupu jauh dari ibu Victoria. Charles dan ibu Victoria pernah saling mencintai dulunya sebelum dipisahkan oleh sang nenek yang mata duitan.

Victoria datang ke rumah Jason dalam keadaan yang sangat konyol. Ia diantar oleh gerobak petani. Ia bahkan ditolak oleh ketua rumah tangga Jason karena sedang memegang babi kecil kotor seperti pelayan dapur. Jason menyambut Victoria dengan rasa sebal karena tahu dengan jelas kalau Charles menjodohkan Victoria untuknya. 

Victoria tidak terpukau oleh sosok Jason yang katanya tampan dan disenangi banyak wanita. Ia selalu berharap suatu hari ia akan dijemput oleh Andrew, kekasihnya di Amerika yang kebetulan sedang merantau ke Eropa. Charles yang tahu pun tidak peduli karena ia sudah punya rencana-rencana untuk membuat Jason menikahi Victoria. Pokoknya lucu sekali si Charles ini. Akal bulusnya bikin saya ngakak. 

Jason sebenarnya tidak imun terhadap pesona Victoria. Ia menyukai keluguan dan ketulusan gadis itu. Tidak seperti orang-orang munafik yang sering ditemuinya, Victoria sangat jujur, lucu, dan selalu berbicara apa adanya. Tanpa sadar, Jason jadi ingin melindungi Victoria. Ia jatuh cinta sekalipun tidak mau mengakuinya.

Buku setebal ini benar-benar bikin saya puas. Saya suka interaksi antara Victoria dan Jason. Bahkan setelah akhirnya mereka menikah karena akal bulus si Charles, hubungan mereka berdua jauh dari membosankan. Saya menyukai kesabaran Victoria dalam mengubah hati Jason. Saya sampai ketawa sendiri karena Victoria beneran lugu sekali. Ia tidak mengerti apapun tentang cara merayu suami ataupun membaca keinginan Jason. Terus-terang, saya lebih suka sama si Victoria dibanding Jason. Victoria selalu berpikir positif dan sangat gigih dalam mencoba hal-hal yang bisa menyenangkan Jason. Kasihan sih sebenarnya. Tapi saya juga tidak bisa menyalahkan Jason karena masa kecilnya terlalu buruk. Selain itu, almarhum istrinya yang dulu sudah menghancurkan kemampuannya untuk mencintai seseorang. Cuma terkadang saya gemas sih, karena entah kenapa Jason terkesan agak jauh. Mungkin narasi dari sudut pandangnya kurang banyak. Saya jadi merasa perasaan Victoria jauh lebih dalam dibandingkan si Jason. 

Seperti biasa, saya selalu merasakan perasaan campur aduk setiap kali membaca karya Judith McNaught. Sedih, senang, geli, gemas, dsb. Lengkap pokoknya. Saya cuma menyayangkan nasib si Andrew. Kasihan banget ditipu sama Charles dan nggak dapat kompensasi apa-apa. 

5/5

No comments:

Post a Comment