Sunday 6 November 2022

The Burning God


 Judul : The Burning God (The Poppy War #3)
Penulis : R.F. Kuang
Tebal : 617 halaman
Penerbit : Harper Voyager

After saving her nation of Nikan from foreign invaders and battling the evil Empress Su Daji in a brutal civil war, Fang Runin was betrayed by allies and left for dead.

Despite her losses, Rin hasn't given up on those for whom she has sacrificed so much – the people of the southern provinces and especially Tikany, the village that is her home. Returning to her roots, Rin meets difficult challenges – and unexpected opportunities. While her new allies in the Southern Coalition leadership are sly and untrustworthy, Rin quickly realizes that the real power in Nikan lies with the millions of common people who thirst for vengeance and revere her as a goddess of salvation.

Backed by the masses and her Southern Army, Rin will use every weapon to defeat the Dragon Republic, the colonizing Hesperians, and all who threaten the shamanic arts and their practitioners. As her power and influence grows, though, will she be strong enough to resist the Phoenix's intoxicating voice urging her to burn the world and everything in it?

Review:
Di buku pertama, Rin adalah monster yang mengikuti keegoisan dan kemarahan Phoenix di dalam dirinya. Di buku kedua, rasa bersalah membuat Rin mematikan otaknya dan hanya mengikuti seorang penguasa. Sayangnya, dia dikhianati dan kehilangan banyak temannya. Jadi, ia harus mendengarkan kata hatinya dan kembali ke asal mula. Dia adalah bagian rakyat daerah selatan yang dianggap bodoh. Tapi dia bisa menemukan dukungan di sana.

Tapi bahkan koalisi pemerintahan daerah selatan juga tidak bisa dipercaya. Apalagi Rin adalah kaum Speerly terakhir yang bisa meledak kapan saja. Terkadang saya mengerti kenapa Rin itu terkesan berbahaya. Namun saya juga tidak mau dia diremehkan karena saya membaca dari sudut pandangnya. 

Di sisi lain, masih ada rahasia dunia tentang Speerly yang belum diketahui Rin. Sang permaisuri masih hidup dan ingin memberitahu Rin tentang segalanya. Di saat Rin mengalami dilema, dia terpaksa menuruti sang permaisuri karena dia tidak tahu jalan mana yang benar. 

Yah... bagaimana ya? Rin ini bukan tokoh yang menyenangkan. Dia berbuat banyak kesalahan. Dia juga sangat mudah tersulut. Sebentar-sebentar membakar ini itu. Sebenarnya maksud dia baik, tapi karena dia hidup di zaman yang penuh pengkhianatan, dia juga jadi tidak stabil. Terlalu dalam traumanya.  Apalagi Phoenix berarti kehancuran. Di saat damai pun, tidak mungkin bisa damai. Jadi, dari awal saya tahu Rin itu tidak bisa mendapatkan ending yang bahagia. Terlalu banyak darah di tangannya.

Yang paling kasihan ya Chen Kitay. Dia adalah sahabat Rin yang setia banget. Sampai akhir pun dia membela Rin sekalipun mengkritik semua keputusannya. 

“Take what you want. I’ll hate you for it. But I’ll love you forever. I can’t help but love you.”

Luar biasa. Semua aspek inspirasi dari sejarah China dan mitologinya bersatu dengan baik di dalam seri ini. Sangat transformatif dan bikin saya berpikir. Bagaimana penulis semuda Rebecca Kuang bisa menulis buku ini? Saya sendiri tidak tahu. Jenius dalam semua aspek. Saya rasa buku ini harus difilmkan supaya bisa diketahui lebih banyak orang.

Seri The Poppy War:
3. The Burning God

5/5

No comments:

Post a Comment