Judul : Mekar Cinta di Papua
Penulis : Agnes Jessica
Tebal : 240 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Dua hari menjelang pernikahannya, Donna kehilangan calon suaminya. Wahyu meninggal dunia karena kecelakaan. Dunia Donna seakan hancur. Apalagi setelah kakak tiri Wahyu, Andrez, datang dari Papua dan menyalahkan Donna atas kematian adiknya.
Donna tidak menyukai sikap Andrez yang arogan. Tetapi ketika Andrez menawarkan diri untuk menikahinya dan memboyongnya ke Papua, Donna menerimanya tanpa pertimbangan, karena hati Donna sudah tertambat pada keindahan Papua.
Dan soal cinta? Donna tahu tidak ada yang bisa menggantikan posisi Wahyu di hatinya. Tidak seorang pun, termasuk Andrez.
Donna tidak menyukai sikap Andrez yang arogan. Tetapi ketika Andrez menawarkan diri untuk menikahinya dan memboyongnya ke Papua, Donna menerimanya tanpa pertimbangan, karena hati Donna sudah tertambat pada keindahan Papua.
Dan soal cinta? Donna tahu tidak ada yang bisa menggantikan posisi Wahyu di hatinya. Tidak seorang pun, termasuk Andrez.
Review:
Dasar memang buku romance. Selalu saja bikin tema pengantin pengganti. Padahal tuh ya kenyataannya, tidak ada yang mau jadi pengantin pengganti. Kalau calon pengantinnya meninggal, ya masa kakak/adiknya yang menggantikan? Kenal juga nggak.
Di buku ini lumayan spesialnya adalah karena Andrez itu anak angkat. Dia itu anak yang didiskriminasi sama ibu angkatnya karena merupakan anak selingkuhan sang suami dengan wanita lain. Lain halnya dengan si adik yang bernama Wahyu itu. Dia memuja Andrez dari kecil. Jadi, saya mengerti kalau Andrez punya rasa sayang yang sangat besar untuk sang adik. Mungkin sedikit banyak ada rasa penasaran terhadap perempuan yang akan dinikahi adiknya. Apalagi dia butuh istri dan tidak peduli siapa selama orangnya baik.
Tapi tetap saja tidak masuk akal.
Donna yang ditinggal mati calon suaminya hanya bisa menerima lamaran Andrez demi alasan praktis. Dia tidak mau hidup sendiri juga. Apalagi dia sudah kenal keluarga mertuanya dan dekat dengan mereka. Dibawalah Donna ke Papua dan tinggal di sana.
Boleh dibilang, buku ini tidak sama dengan karya Agnes Jessica biasanya yang sangat penuh adegan dramatis. Kisah cintanya juga datar saja dan realistis. Tapi ada satu hal yang bikin saya berpikir. Itu ada hubungannya dengan ibu kandung Andrez, alias selingkuhan ayah Wahyu. Dia cantik dan pintar. Tapi dia menjadi simpanan orang bule di Papua. Enak sih hidupnya. Toh, simpanan. Dapat duit terus dan jago investasi. Tapi dia selalu tertarik dengan suami orang lain. Kenapa? Soalnya menurut dia, suami orang lain lebih bagus dan sudah terbentuk karakternya. Nah, kalimat itu dibantah ayah Wahyu yang akhirnya menolak untuk meninggalkan istri aslinya yang padahal sudah tidak cantik dan seksi lagi. Karena katanya: dia menjadi dirinya yang menarik sekarang karena ditempa oleh istrinya itu. Menarik juga ya bisa berpikir begitu. Ada benarnya juga. Tapi ya saya tidak membenarkan kalau suami orang itu menarik ya. Bangun sendiri hubungan dari awal dan jangan ganggu punya orang.
3/5
No comments:
Post a Comment