Sunday, 6 November 2022

Heartbreak Formula


 Judul : Heartbreak Formula
Penulis : Mpur Chan
Tebal : 284 halaman
Penerbit : Haru Media

Sore tadi pukul 6:45 di hari ulang tahun Harry yang ke-18, aku menabrakkan diri pada sebuah mobil yang melaju.

Harry... pria yang kupercaya dan selalu ada untukku, berubah sejak kami masuk SMA.

Pria itu tak lagi ada di sampingku, bahkan ketika aku sedang berada di titik terendah dalam hidupku.

“Kupikir aku punya jawaban untuk masalahmu,” ujar Dokter Cornell, merendahkan suaranya. “Tim penerlitianku sedang bereksperimen membuat formula untuk membuat manusia lupa akan kejadian buruk di masa lalu. Formula Olvidelo.

Ketika penawaran itu datang, sebuah pintu baru seolah terbuka di hadapanku.

Formula itu mungkin adalah sebuah jawabannya. Masalahnya, aku tak tahu apakah formula itu akan menyelamatkanku... atau malah menjerumuskanku.

Review:
Buku ini mengisahkan tokoh yang mengalami mental illness. Summer yang merasa ditinggal oleh sahabat dan cowok yang disukainya berada di jalan buntu. Ibunya yang masih bersedih atas kepergian ayahnya juga tidak membantu. Jadi, Summer memutuskan untuk bunuh diri.

Namun Summer selamat. Dia pun menjadi kandidat yang cocok untuk obat eksperimen bernama Olvidelo. Obat itu dipercaya bisa membuat manusia lupa akan kejadian buruk di masa lalunya sehingga bisa menyembuhkan trauma terdalam sekalipun. 

Summer tanpa ragu setuju. Dia akan menghabiskan beberapa bulan berikutnya dalam laboratorium bersama sebelas anak lainnya, termasuk June, cowok artistik yang menderita depresi.

Wow. Ide cerita yang sangat kreatif. Sebuah obat untuk menyembuhkan sakit hati. Bayangkan itu. Bukan berarti saya setuju dengan hal itu. Saya tetap percaya makhluk manusia itu indah, termasuk luka-luka dan kegilaan mereka. Seharusnya jangan dihilangkan ya traumanya. Tapi diberikan terapi supaya bisa sembuh dan normal kembali. 

Sepanjang saya hidup 33 tahun di dunia ini, saya banyak merasa kecewa. Ada juga momen-momen depresi saat saya tidak ingin melakukan apa-apa sepanjang hari. Bahkan terpikir untuk bunuh diri. Saya juga banyak mengenal orang-orang yang seperti itu sehingga saya sadar bahwa manusia pada dasarnya memang punya kecenderungan untuk merasa kurang dan gagal. Itu sebabnya saya bisa bangkit dan ingin berusaha bersama dengan orang-orang yang saya kenal itu. 

Saya rasa cerita ini juga sama. Summer menemukan teman-teman yang sama menderitanya dengan dia. Bahkan banyak yang lebih parah hidupnya. Bukan berarti penderitaan bisa dibanding-bandingkan. Tidak ada yang tahu rasanya mengalami pengalaman orang lain selain orangnya itu sendiri. Jadi, budaya gaslighting dan meremehkan pengalaman orang lain itu sangatlah kejam dan tidak manusiawi.

Pada akhirnya, Summer bisa memaafkan orang-orang yang mengecewakannya. Tapi prosesnya itu yang sangat menarik. Belum lagi dibumbui dengan si Olvidelo. Endingnya mungkin bisa lebih keren dan saya juga merasa bagian di laboratorium itu kurang panjang. Tapi saya tetap merasa buku ini cukup menggugah pikiran.

4/5

No comments:

Post a Comment