Judul : Angel in the Rain
Penulis : Windry Ramadhina
Tebal : 468 halaman
Penerbit : Gagasmedia
Ini kisah tentang keajaiban cinta.
Tentang dua orang yang dipertemukan oleh hujan. Seorang pemuda lucu dan seorang gadis gila buku yang tidak percaya pada keajaiban.
Tentang dua orang yang dipertemukan oleh hujan. Seorang pemuda lucu dan seorang gadis gila buku yang tidak percaya pada keajaiban.
Di Charlotte Street London, mereka bertemu, tetapi kemudian berpisah jalan.
Ketika jalan keduanya kembali bersilangan, sayangnya luka yang mereka simpan mengaburkan harapan. Ketika salah seorang percaya akan keajaiban cinta, bahwa luka dapat disembuhkan, salah seorang lainnya menolak untuk percaya.
Apakah keajaiban akan tetap ada jika hati kehilangan harapan? Apakah mereka memang diciptakan untuk bersama meski perpisahan adalah jalan yang nyata?
Review:
Memang, Windry Ramadhina jagonya dalam bikin karakter yang begitu nyata dan hidup dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. Dia bisa menggabungkan dua karakter dengan profesi-profesi unik dan memercikkan keajaiban cinta beneran.
Kisah Angel in the Rain ini melanjutkan cerita menggantung antara Gilang dan Ayu di London. Entah kenapa kedua tokoh itu begitu melekat di kepala saya. Mungkin karena settingnya di London yang memang selalu terkesan magis buat saya. Dengan mudahnya, saya bisa masuk ke dalam cerita di buku ini sejak halaman pertama. Bahkan si Goldilocks juga muncul lagi.
Gilang sebenarnya sudah selesai dengan luka hatinya karena ditolak Ning. Dia sudah mendapat porsinya di novel London. Sementara itu, buku ini lebih membahas Ayu yang masih merasa kepahitan karena mantan pacarnya lebih memilih kakaknya.
Pertemuan Ayu dan Gilang selalu memunculkan perdebatan tentang genre buku kesukaan masing-masing yang sangat berbeda. Walaupun keduanya berbeda, tapi chemistry mereka begitu kental terasa. Selalu dalam keadaan sendu di bawah rintik hujan pula. Jiwa romantis saya langsung tergelitik dah.
Sebenarnya akan sangat mudah membuat saya membenci adik Ayu yang kurang bertanggung jawab dan memedulikan perasaan kakaknya. Apalagi kesannya kan pacar Ayu direbut begitu saja. Tapi ternyata tidak begitu. Setiap hubungan yang gagal pasti ada alasannya. Dan saya suka bagaimana penulis menunjukkan kelemahan Ayu yang membuat mantannya menjauh perlahan dengan sangat masuk akal.
Ah, pokoknya novel ini mendamaikan hati sekali. Adem gitu kayak hujan.
4/5
Ini tokohnya ada multiple character gitu ya?
ReplyDeleteGa juga sih. Fokusnya tetep ke dua orang. Tapi ada tambahan narasi Goldilocks kadang-kadang.
Delete