Judul : The Girl with the Make-Believe Husband (Rokesbys #2)
Penulis : Julia Quinn
Tebal : 352 halaman
Penerbit : Piatkus Books
While you were sleeping...
With her brother Thomas injured on the battlefront in the Colonies, orphaned Cecilia Harcourt has two unbearable choices: move in with a maiden aunt or marry a scheming cousin. Instead, she chooses option three and travels across the Atlantic, determined to nurse her brother back to health. But after a week of searching, she finds not her brother but his best friend, the handsome officer Edward Rokesby. He's unconscious and in desperate need of her care, and Cecilia vows that she will save this soldier's life, even if staying by his side means telling one little lie...
I told everyone I was your wife
When Edward comes to, he's more than a little confused. The blow to his head knocked out six months of his memory, but surely he would recall getting married. He knows who Cecilia Harcourt is—even if he does not recall her face—and with everyone calling her his wife, he decides it must be true, even though he'd always assumed he'd marry his neighbor back in England.
If only it were true...
Cecilia risks her entire future by giving herself—completely—to the man she loves. But when the truth comes out, Edward may have a few surprises of his own for the new Mrs. Rokesby.
With her brother Thomas injured on the battlefront in the Colonies, orphaned Cecilia Harcourt has two unbearable choices: move in with a maiden aunt or marry a scheming cousin. Instead, she chooses option three and travels across the Atlantic, determined to nurse her brother back to health. But after a week of searching, she finds not her brother but his best friend, the handsome officer Edward Rokesby. He's unconscious and in desperate need of her care, and Cecilia vows that she will save this soldier's life, even if staying by his side means telling one little lie...
I told everyone I was your wife
When Edward comes to, he's more than a little confused. The blow to his head knocked out six months of his memory, but surely he would recall getting married. He knows who Cecilia Harcourt is—even if he does not recall her face—and with everyone calling her his wife, he decides it must be true, even though he'd always assumed he'd marry his neighbor back in England.
If only it were true...
Cecilia risks her entire future by giving herself—completely—to the man she loves. But when the truth comes out, Edward may have a few surprises of his own for the new Mrs. Rokesby.
Review:
Beberapa buku terakhir Julia Quinn sebenarnya agak mengecewakan. Saya masih tetap suka dengan gaya menulisnya yang penuh dengan dialog witty dan lucu. Tapi tokoh-tokohnya kurang mengena buat saya.
Kali ini berbeda. Masih dengan narasinya yang dramatis dan konyol, Julia Quinn berhasil membuat saya menangis di buku ini. Saya kembali teringat alasan kenapa saya memasukkan Julia Quinn ke dalam daftar penulis autobuy saya.
Cecilia Harcourt putus asa. Dengan kabar yang beredar bahwa kakak laki-lakinya, Thomas meninggal di medan perang, dia akan diusir dari rumah yang kini bukan milik keluarganya lagi. Harta keluarga Harcourt akan jatuh ke tangan sepupunya yang menjijikkan. Sepupunya itu bahkan ingin menikahinya.
Jadi, dengan terpaksa, Cecilia pergi ke Amerika untuk mencari Thomas. Tapi bukannya bertemu dengan kakaknya, ia malah bertemu dengan Edward Rokesby, sahabat Thomas yang sedang terluka berat. Demi bisa mencari informasi tentang Thomas, Cecilia pun berpura-pura menjadi istri Edward supaya dia diizinkan berada di samping pria itu.
Lalu Edward bangun. Beruntung bagi Cecilia, Edward amnesia. Pria itu tidak ingat kejadian selama enam bulan sebelumnya. Ia bahkan tidak ingat menikah dengan Cecilia. Yang tentu saja tidak pernah terjadi.
Cecilia bimbang antara jujur dan tetap berbohong. Masalahnya, ia butuh bantuan dan status Edward untuk menyelidiki keberadaan Thomas. Selain itu, sebagian hatinya yang lain sudah jatuh cinta kepada pria itu.
Kisah ini dibuka dengan cukup konyol. Berpura-pura jadi istri laki-laki yang kebetulan amnesia? Memang, Julia Quinn bisa saja bikin ide. Tapi bukan itu bagian yang paling saya sukai dari buku ini. Jadi, ceritanya begini. Cecilia dan Edward sudah saling kenal sebelumnya lewat surat. Thomas dan Cecilia sering berkirim surat dan Edward suka ikutan nimbrung. Sebenarnya mereka sudah saling tertarik sejak lama. Nah, kebetulan saya ini suka dengan kisah cinta yang dimulai dari surat. Jadul, kuno, dan romantis gitu. Belum lagi Edward ini sosok yang gentleman sekali. Saya suka bagaimana Julia Quinn memilih menciptakan tokoh cowok yang terhormat dan tidak playboy. Semakin ke sini, saya memang jauh lebih suka tokoh cowok yang bukan bad boy. Bosan saya sama cowok arogan dan senang gonta-ganti cewek. Apalagi kalau dibayangin ke dunia nyata. Cowok arogan itu kesannya pengen ngajak berantem. Males amat.
Pokoknya buku ini bikin saya nangis. Saya ikutan sedih sewaktu Cecilia terjebak dengan kebohongannya sendiri. Dia tidak yakin apakah Edward mencintainya dan bahkan mau memaafkannya. Apalagi dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Keberadaan Thomas juga tidak jelas pula. Sendirian dan patah hati. Kasihan...
Terus di endingnya ada bagian mengenai Andrew Rokesby yang bikin penasaran. Sudah pasti buku selanjutnya tentang dia.
4/5
No comments:
Post a Comment