Judul : Recollection
Penulis : Shienny M. S.
Tebal : 460 halaman
Penerbit : Elexmedia Komputindo
Saat berburu, Elya menemukan seorang pemuda sekarat di antara jasad prajurit Legiun Falthemnar dan membawanya pulang untuk dirawat. Karena pemuda itu tak ingat jati diri atau bahkan namanya sendiri, Elya memanggilnya Lucca, yang artinya anak hilang.
Sementara itu, pembunuh misterius berkeliaran di Dominia dan mengancam jalannya Festival Musim Kemarau. Keadaan semakin pelik dan berbahaya. Elya harus berpacu dengan waktu untuk mengembalikan ingatan Lucca, sebab keselamatan semua orang yang disayanginya bergantung pada misi yang tidak bisa diingat pemuda itu.
Ketika akhirnya potongan demi potongan ingatan Lucca mulai kembali, Elya menyadari sesuatu. Bukan saja mengembalikan masa lalu Lucca, tetapi Elya juga berhasil mengungkap sejarah kelam Bangsa Elvar, aib yang terjadi dalam era Perang Besar lebih dari lima belas abad yang lampau.
Sementara itu, pembunuh misterius berkeliaran di Dominia dan mengancam jalannya Festival Musim Kemarau. Keadaan semakin pelik dan berbahaya. Elya harus berpacu dengan waktu untuk mengembalikan ingatan Lucca, sebab keselamatan semua orang yang disayanginya bergantung pada misi yang tidak bisa diingat pemuda itu.
Ketika akhirnya potongan demi potongan ingatan Lucca mulai kembali, Elya menyadari sesuatu. Bukan saja mengembalikan masa lalu Lucca, tetapi Elya juga berhasil mengungkap sejarah kelam Bangsa Elvar, aib yang terjadi dalam era Perang Besar lebih dari lima belas abad yang lampau.
Review:
Buku seperti inilah yang membuat saya suka genre fantasi. Kehidupan sehari-harinya saja tidak membosankan. Saya suka sekali betapa santai dan menariknya petualangan di buku ini.
Cerita dibuka dengan adegan Elya yang menemukan mayat-mayat Elf di hutan tempatnya biasa berburu. Selain itu, ia menemukan seorang cowok sekarat yang lupa ingatan. Elya menamakan cowok itu Lucca.
Lalu cerita bergulir secara misterius. Ada pembunuhan yang terjadi, prajurit-prajurit Elf datang tiba-tiba untuk menyelidiki secara sembunyi-sembunyi, dan bahkan ada orang yang mengincar untuk membunuh ayah Elya. Hanya Lucca yang punya jawabannya, seandainya saja dia bisa mengingat semuanya. Masalahnya, Lucca sepertinya bukan berada di pihak yang baik.
Saya cukup familiar dengan dunia Ther Melian karena sudah pernah membaca seriannya. Tidak sulit masuk ke dalam dunia di buku ini dan menikmati ceritanya. Saya masih suka dengan gaya bahasa penulis yang sangat sederhana. Walaupun ada misteri dan kegelapan yang jahat di buku ini, entah kenapa saya merasa ceritanya sangat lighthearted. Ilustrasi-ilustrasinya juga keren. Pokoknya tipe beginilah fantasi yang saya cari. Petualangan, sihir, zaman medieval, dengan sentuhan romance di antara dua tokoh utama yang equal. Sangat menghibur.
Terus itu ya, ayahnya si Elya sumpah. Kocak banget. Saya suka ngakak sendiri tiap kali dia ngomong dengan nada logisnya yang keras kepala. Gokil gila ayah yang satu ini. Apalagi dulunya dia itu salah satu Elf sakti sebelum diusir dari Falthemnar karena menikah dengan manusia.
4/5
No comments:
Post a Comment