Judul : Six of Crows (Six of Crows #1)
Penulis : Leigh Bardugo
Tebal : 465 halaman
Penerbit : Henry Holt
Ketterdam: a bustling hub of international trade where anything can be had for the right price—and no one knows better than criminal prodigy Kaz Brekker. Kaz is offered a chance at a deadly heist that could make him rich beyond his wildest dreams. But he can't pull it off alone...
A convict with a thirst for revenge
A sharpshooter who can't walk away from a wager
A runaway with a privileged past
A spy known as a Wraith
A Heartrender using her magic to survive the slums
A thief with a gift for unlikely escapes
Kaz's crew are the only ones who might stand between the world and destruction—if they dont kill each other first.
Review:
Saya sangat penasaran dengan buku ini. Kenapa? Karena semua review yang saya baca selalu bilang kalau Leigh Bardugo menaikkan standar bukunya di seri ini. Tidak seperti seri The Grisha, buku ini berbeda. Padahal menurut saya, The Grisha cukup bagus. Saya bisa melihat potensi penulis dalam menggambarkan karakter dan dialog.
Lalu saya membaca buku ini.
Demi apa. Buku macam apa ini? Serius. Saya tidak pernah membaca buku sekeren ini. Buku ini penuh dengan aksi yang biasanya bukan jenis buku yang saya suka. Tapi Six of Crows berbeda. Leigh Bardugo berhasil menciptakan tokoh-tokoh yang kompleks, unik, penuh rahasia, dan sangat nyata. Di tengah semua aksi dan petualangan sinting yang mereka lakukan, saya jatuh cinta dengan keenam tokoh utamanya.
Tokoh utamanya ada enam. Mereka punya latar belakang yang berbeda-beda dengan kepentingan serta agenda masing-masing. Keenam orang itu disatukan dalam situasi yang sangat berbahaya. Mereka harus melakukan sebuah misi berbahaya (heist) dan hampir mustahil hanya dengan mengandalkan keahlian dan strategi gila saja.
Saya akan bahas satu-satu enam tokoh utamanya.
Kaz Brekker. Dia tokoh favorit saya. Seorang jenius yang antisosial dan sangat keren ini adalah tangan kanan salah satu ketua geng di Kota Ketterdam. Dia tidak baik hati. Penyendiri dan ditakuti karena kekejaman dan otak bisnisnya yang luar biasa. Dia berhasil membuat gengnya menjadi salah satu geng terkaya dan berpengaruh. Kalau kalian tahu soal MBTI, Kaz Brekker ini seorang INTJ sejati.
Inej Ghafa. Dia berasal dari keluarga baik-baik dan diculik sewaktu muda untuk dijadikan pelacur. Kaz membelinya dari rumah bordil karena terkesan dengan langkah kakinya yang tak bersuara. Inej adalah orang kepercayaan Kaz. Seorang mata-mata yang jago akrobat dan menyusup ke tempat mana pun. Saya suka dengan perannya di dalam grup. Dia tidak banyak bicara, tapi diam-diam menghanyutkan. Inej suka sama Kaz, tapi tahu kalau Kaz bukan tipe orang yang penuh kasih sayang.
Jesper Fahey. Dia adalah salah satu bawahan Kaz yang pintar menggunakan senjata. Dia gila judi, namun selalu kalah sehingga utangnya besar. Dia ini joker di dalam grup. Kata-kata yang diucapkannya lucu dan pas dengan selera humor saya. Oh, dia juga suka sama Kaz. Karena itulah, dia cukup bisa bersabar dan memahami sifat antik Kaz seperti Inej.
Nina Zenik. Dia pernah muncul di seri The Grisha. Seorang Heartrender yang bisa memengaruhi sistem tubuh manusia. Dia menjadi salah satu kontak penting Kaz. Dia bertahan di Ketterdam dan tidak kembali ke Ravka karena punya utang yang belum dibayarnya. Dia sudah menyebabkan Matthias masuk penjara dan dia butuh bantuan Kaz untuk membebaskan pria itu.
Matthias Helvar. Dia adalah kaum Fjerdan, bangsa yang membenci kaum Grisha. Dia dan Nina punya sejarah saling membenci, namun juga saling membutuhkan. Saya suka sekali bagian masa lalunya bersama Nina saat mereka terjebak di wilayah yang sangat dingin dan harus mengesampingkan kebencian mereka demi bisa bertahan hidup. Pokoknya percakapan di antara mereka sangat keren. Leigh Bardugo bisa mempermainkan latar belakang dan budaya ke dalam lelucon dan penghinaan di antara kedua tokoh itu. Wow.
Wylan Van Eck. Dia adalah anggota keenam yang direkrut Kaz secara tiba-tiba. Kaz butuh jaminan supaya ayah Wylan mau memegang janjinya pada Kaz. Kebetulan ayah Wylan memberikan pekerjaan pada Kaz untuk menyusup ke dalam penjara Fjerdan dan membebaskan seorang ilmuwan dengan imbalan yang besar. Dan kebetulan juga Wylan cukup pintar dalam urusan bom.
Saya tidak tahu mau ngomong apa. Setelah membaca begitu banyak buku, terkadang sulit untuk menemukan kisah yang bisa membuat saya terkejut dan terobsesi. Tapi Six of Crows mampu membuat saya tidak berhenti membaca dan bahkan langsung melanjutkan ke buku keduanya tanpa jeda. Leigh Bardugo menjadi penulis yang bukunya autobuy buat saya karena seri ini. Luar biasa sekali. Ceritanya sangat fresh, penuh intrik dan kejutan, dengan karakter-karakter tokoh yang sangat variatif. Selain itu, ada tiga pasangan di buku ini. Biasanya saya akan menganggap itu terlalu banyak untuk buku yang hanya punya enam tokoh utama. Tapi di sini berbeda. Saya suka semua pasangan itu dan peduli sama mereka. Yah, mungkin saya paling tidak bisa connect dengan pasangan Inej dan Kaz. Tapi ending di buku ini membuat saya cukup bersimpati sama mereka berdua.
Sumpah. Ini buku salah satu buku terkeren yang pernah saya baca. Saya suka sekali dengan strategi-strategi jenius Kaz. Saya tidak tahu bagaimana cara Leigh Bardugo merancang semua kegilaan di buku ini. Saya suka sekali dengan dunia yang diciptakannya. Ras, bahasa, budaya, dan sistem pemerintahan Ketterdam, Fjerdan, Ravka yang kontras membuat setting di buku ini jadi sangat hidup. Salut.
Lanjut ke Crooked Kingdom...
5/5
Saya sangat penasaran dengan buku ini. Kenapa? Karena semua review yang saya baca selalu bilang kalau Leigh Bardugo menaikkan standar bukunya di seri ini. Tidak seperti seri The Grisha, buku ini berbeda. Padahal menurut saya, The Grisha cukup bagus. Saya bisa melihat potensi penulis dalam menggambarkan karakter dan dialog.
Lalu saya membaca buku ini.
Demi apa. Buku macam apa ini? Serius. Saya tidak pernah membaca buku sekeren ini. Buku ini penuh dengan aksi yang biasanya bukan jenis buku yang saya suka. Tapi Six of Crows berbeda. Leigh Bardugo berhasil menciptakan tokoh-tokoh yang kompleks, unik, penuh rahasia, dan sangat nyata. Di tengah semua aksi dan petualangan sinting yang mereka lakukan, saya jatuh cinta dengan keenam tokoh utamanya.
Tokoh utamanya ada enam. Mereka punya latar belakang yang berbeda-beda dengan kepentingan serta agenda masing-masing. Keenam orang itu disatukan dalam situasi yang sangat berbahaya. Mereka harus melakukan sebuah misi berbahaya (heist) dan hampir mustahil hanya dengan mengandalkan keahlian dan strategi gila saja.
Saya akan bahas satu-satu enam tokoh utamanya.
Kaz Brekker. Dia tokoh favorit saya. Seorang jenius yang antisosial dan sangat keren ini adalah tangan kanan salah satu ketua geng di Kota Ketterdam. Dia tidak baik hati. Penyendiri dan ditakuti karena kekejaman dan otak bisnisnya yang luar biasa. Dia berhasil membuat gengnya menjadi salah satu geng terkaya dan berpengaruh. Kalau kalian tahu soal MBTI, Kaz Brekker ini seorang INTJ sejati.
Inej Ghafa. Dia berasal dari keluarga baik-baik dan diculik sewaktu muda untuk dijadikan pelacur. Kaz membelinya dari rumah bordil karena terkesan dengan langkah kakinya yang tak bersuara. Inej adalah orang kepercayaan Kaz. Seorang mata-mata yang jago akrobat dan menyusup ke tempat mana pun. Saya suka dengan perannya di dalam grup. Dia tidak banyak bicara, tapi diam-diam menghanyutkan. Inej suka sama Kaz, tapi tahu kalau Kaz bukan tipe orang yang penuh kasih sayang.
Jesper Fahey. Dia adalah salah satu bawahan Kaz yang pintar menggunakan senjata. Dia gila judi, namun selalu kalah sehingga utangnya besar. Dia ini joker di dalam grup. Kata-kata yang diucapkannya lucu dan pas dengan selera humor saya. Oh, dia juga suka sama Kaz. Karena itulah, dia cukup bisa bersabar dan memahami sifat antik Kaz seperti Inej.
Nina Zenik. Dia pernah muncul di seri The Grisha. Seorang Heartrender yang bisa memengaruhi sistem tubuh manusia. Dia menjadi salah satu kontak penting Kaz. Dia bertahan di Ketterdam dan tidak kembali ke Ravka karena punya utang yang belum dibayarnya. Dia sudah menyebabkan Matthias masuk penjara dan dia butuh bantuan Kaz untuk membebaskan pria itu.
Matthias Helvar. Dia adalah kaum Fjerdan, bangsa yang membenci kaum Grisha. Dia dan Nina punya sejarah saling membenci, namun juga saling membutuhkan. Saya suka sekali bagian masa lalunya bersama Nina saat mereka terjebak di wilayah yang sangat dingin dan harus mengesampingkan kebencian mereka demi bisa bertahan hidup. Pokoknya percakapan di antara mereka sangat keren. Leigh Bardugo bisa mempermainkan latar belakang dan budaya ke dalam lelucon dan penghinaan di antara kedua tokoh itu. Wow.
Wylan Van Eck. Dia adalah anggota keenam yang direkrut Kaz secara tiba-tiba. Kaz butuh jaminan supaya ayah Wylan mau memegang janjinya pada Kaz. Kebetulan ayah Wylan memberikan pekerjaan pada Kaz untuk menyusup ke dalam penjara Fjerdan dan membebaskan seorang ilmuwan dengan imbalan yang besar. Dan kebetulan juga Wylan cukup pintar dalam urusan bom.
Saya tidak tahu mau ngomong apa. Setelah membaca begitu banyak buku, terkadang sulit untuk menemukan kisah yang bisa membuat saya terkejut dan terobsesi. Tapi Six of Crows mampu membuat saya tidak berhenti membaca dan bahkan langsung melanjutkan ke buku keduanya tanpa jeda. Leigh Bardugo menjadi penulis yang bukunya autobuy buat saya karena seri ini. Luar biasa sekali. Ceritanya sangat fresh, penuh intrik dan kejutan, dengan karakter-karakter tokoh yang sangat variatif. Selain itu, ada tiga pasangan di buku ini. Biasanya saya akan menganggap itu terlalu banyak untuk buku yang hanya punya enam tokoh utama. Tapi di sini berbeda. Saya suka semua pasangan itu dan peduli sama mereka. Yah, mungkin saya paling tidak bisa connect dengan pasangan Inej dan Kaz. Tapi ending di buku ini membuat saya cukup bersimpati sama mereka berdua.
Sumpah. Ini buku salah satu buku terkeren yang pernah saya baca. Saya suka sekali dengan strategi-strategi jenius Kaz. Saya tidak tahu bagaimana cara Leigh Bardugo merancang semua kegilaan di buku ini. Saya suka sekali dengan dunia yang diciptakannya. Ras, bahasa, budaya, dan sistem pemerintahan Ketterdam, Fjerdan, Ravka yang kontras membuat setting di buku ini jadi sangat hidup. Salut.
Lanjut ke Crooked Kingdom...
5/5
No comments:
Post a Comment