Wednesday 23 December 2015

The Runaway King


Judul : The Runaway King (The Ascendance Trilogy #2)
Penulis : Jennifer A. Nielsen
Tebal : 352 halaman
Penerbit : Scholastic

Just weeks after Jaron has taken the throne, an assassination attempt forces him into a deadly situation. Rumors of a coming war are winding their way between the castle walls, and Jaron feels the pressure quietly mounting within Carthya. Soon, it becomes clear that deserting the kingdom may be his only hope of saving it. But the further Jaron is forced to run from his identity, the more he wonders if it is possible to go too far. Will he ever be able to return home again? Or will he have to sacrifice his own life in order to save his kingdom?


Review:
Sudah satu bulan Jaron menjadi raja. Sekalipun ia memang pewaris sah, tidak berarti semua orang mendukungnya. Saat percobaan pembunuhan padanya terjadi, ia pun dilanda dilema. Pembunuh bayaran yang diutus oleh kaum bajak laut itu memaksa Jaron memilih. Nyawanya atau perang dengan negara tetangga. 

Di sisi lain, para tetua kerajaan mendesak Jaron untuk mundur dan digantikan oleh calon yang lebih pantas sebagai raja. Jaron dikatakan masih di bawah umur dan belum cukup dewasa untuk memerintah. Sifat nekad Jaron membuatnya memilih untuk pergi mencari bajak laut yang mengancam nyawanya. Sementara itu, ia meminta kerajaan untuk memberinya waktu sebelum pemilihan calon lain dilakukan.

Kembali menjadi Sage si pencuri yatim piatu yang miskin, Jaron pergi melintasi kerajaannya untuk mencari kaum bajak laut. Tanpa pengawal dan teman yang mendampingi, Jaron hanya bisa mengandalkan kecerdikan dan akal bulusnya untuk bisa bertahan hidup.

Oke. Buku ini memang kurang ajar sekali. Petualangannya sih lumayan seru. Tapi yang bikin saya suka sekali dengan buku ini adalah...

JARONNNNNNNNNNN!!!!!

Sialan. Saya beneran fangirling. Semua adegan di buku ini yang ada dia pasti saya suka. Yang berarti seluruh adegan di buku ini karena sudut pandangnya orang pertama alias sudut pandang Jaron sendiri. Ampun, deh. Keren banget deh tokoh satu ini. Licik, banyak akal, pintar bohong, pintar nyolong, tak terduga, berani, nekad, sangat percaya diri, dan inisial namanya "J". Cara dia ngomong dan membantah bikin saya ketawa. Bisaan gitu. Selain itu, Jaron juga punya sisi arogan bangsawan dan wibawa seorang pemimpin. Kurang apa lagi coba? Saya sih mendukung sekali orang seperti dia sebagai raja. Pengorbanan yang dia lakukan untuk kerajaannya membuat dia pantas untuk dihormati dan didukung. Ah, sudahlah. Bias banget review saya ini. Saking terpesonanya sama si Jaron, saya tidak peduli hal-hal lain lagi. Pokoknya keren sangat.   

Saya jadi tidak mau cepat-cepat menamatkan buku ketiganya. Takut berpisah dengan si Jaron. 

Mau dong satu Jaron buat saya, hihihi... #abaikan

5/5

2 comments:

  1. Duh reviewnya bikin penasaran pengen baca buku ini jadinya XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baca, stef... Seru banget, pasti suka deh sama tokoh utamanya hehehehe...

      Delete