Judul : Almost 10 Years Ago
Penulis : Trini
Tebal : 336 halaman
Penerbit : Ice Cube
“Mana mungkin aku tertarik padanya? Dia membuatku takut.”
“Itulah masalahmu. Kau jarang telihat bahagia. Karena saat kau menyesapnya, kau langsung menguburnya secepat perasaan itu datang.”
“Kau sepertinya sangat ahli tentangku,” kataku datar.
“Jika kau tidak mau terlihat mendung sepanjang waktu, mulailah dengan hal kecil seperti berterima kasih saat orang memujimu, bukan malah menatapnya curiga.”
Jangan salahkan Anna Mollan yang selalu memandang sinis kehidupan. Sepuluh tahun lalu, umurnya baru sembilan. Di musim panas yang seharusnya menyenangkan, ibu dan kakaknya meninggal dalam kecelakaan. Ayahnya memang selamat, tapi mengalami gangguan kejiwaan. Itu sebabnya Anna tidak percaya lagi pada kebahagiaan, termasuk yang hadir dalam bentuk cinta. Tidak pada Joshua Madison—psikiater tampan yang menangani ayahnya, tidak juga pada Nolan Vervain—bassist keren yang tergila-gila padanya. Tidak pada siapa pun sampai pria misterius itu datang memberinya bunga setiap hari, lalu tiba-tiba menghilang saat Anna mulai membuka diri, dan kembali hanya untuk membuat hidup Anna terhempas sekali lagi.
“Itulah masalahmu. Kau jarang telihat bahagia. Karena saat kau menyesapnya, kau langsung menguburnya secepat perasaan itu datang.”
“Kau sepertinya sangat ahli tentangku,” kataku datar.
“Jika kau tidak mau terlihat mendung sepanjang waktu, mulailah dengan hal kecil seperti berterima kasih saat orang memujimu, bukan malah menatapnya curiga.”
Jangan salahkan Anna Mollan yang selalu memandang sinis kehidupan. Sepuluh tahun lalu, umurnya baru sembilan. Di musim panas yang seharusnya menyenangkan, ibu dan kakaknya meninggal dalam kecelakaan. Ayahnya memang selamat, tapi mengalami gangguan kejiwaan. Itu sebabnya Anna tidak percaya lagi pada kebahagiaan, termasuk yang hadir dalam bentuk cinta. Tidak pada Joshua Madison—psikiater tampan yang menangani ayahnya, tidak juga pada Nolan Vervain—bassist keren yang tergila-gila padanya. Tidak pada siapa pun sampai pria misterius itu datang memberinya bunga setiap hari, lalu tiba-tiba menghilang saat Anna mulai membuka diri, dan kembali hanya untuk membuat hidup Anna terhempas sekali lagi.
Review:
Anna Mollan sangat kesal dengan hidupnya. Pertama, ayahnya menjadi gila dan tidak mengingat dirinya sejak kecelakaan yang merenggut ibu dan kakak laki-lakinya. Kedua, psikiater ayahnya yang bernama Joshua sudah menikah. Dalam keadaan mabuk, ia mencium cowok itu di pesta pernikahannya. Ketiga, sahabatnya Nolan masih terus mengejarnya padahal ia jelas-jelas tidak merasa normal untuk punya hubungan. Keempat, ada cowok aneh bernama Danny datang mengunjungi toko bunga tempatnya bekerja dan selalu membeli bunga hanya untuk diberikan pada dirinya.
Itulah kira-kira gambaran singkat dari novel ini. Misterinya sangat mudah terbaca dari awal. Jadi, tidak ada yang bikin terkejut atau apapun di novel ini. Tapi tokohnya itu, lhoooo... Saya suka banget sama si Anna Mollan. Karena dia tokoh utama dan narator di buku ini, saya betah banget bacanya. Sikap sinis dan kata-kata sarkasmenya itu sangat keren uy. Jleb gitu. Pokoknya sifat dan karakter si Anna ini sangat kuat dan memorable. Tokoh lain yang saya sukai adalah Nolan Vervain. Dia itu lucu, tulus, dan baik hati. Tapi menurut saya sih semua tokohnya tenggelam sama si Anna. Sepanjang saya baca novel ini, saya cuma tertarik membaca karena tokoh utamanya. Ceritanya sih boleh dibilang biasa.
Anna Mollan sangat kesal dengan hidupnya. Pertama, ayahnya menjadi gila dan tidak mengingat dirinya sejak kecelakaan yang merenggut ibu dan kakak laki-lakinya. Kedua, psikiater ayahnya yang bernama Joshua sudah menikah. Dalam keadaan mabuk, ia mencium cowok itu di pesta pernikahannya. Ketiga, sahabatnya Nolan masih terus mengejarnya padahal ia jelas-jelas tidak merasa normal untuk punya hubungan. Keempat, ada cowok aneh bernama Danny datang mengunjungi toko bunga tempatnya bekerja dan selalu membeli bunga hanya untuk diberikan pada dirinya.
Itulah kira-kira gambaran singkat dari novel ini. Misterinya sangat mudah terbaca dari awal. Jadi, tidak ada yang bikin terkejut atau apapun di novel ini. Tapi tokohnya itu, lhoooo... Saya suka banget sama si Anna Mollan. Karena dia tokoh utama dan narator di buku ini, saya betah banget bacanya. Sikap sinis dan kata-kata sarkasmenya itu sangat keren uy. Jleb gitu. Pokoknya sifat dan karakter si Anna ini sangat kuat dan memorable. Tokoh lain yang saya sukai adalah Nolan Vervain. Dia itu lucu, tulus, dan baik hati. Tapi menurut saya sih semua tokohnya tenggelam sama si Anna. Sepanjang saya baca novel ini, saya cuma tertarik membaca karena tokoh utamanya. Ceritanya sih boleh dibilang biasa.
Ternyata si Trini ini adalah penulis baru. Tidak disangka. Bagus sekali bahasa tulisannya. Indah dan quotable. Penjelasan setting London-nya juga sangat pas buat saya yang kebetulan suka sama kota itu. Yah, siapa sih yang nggak suka London? Haha...
Saya mungkin bakal penasaran kalau si penulis menerbitkan karyanya yang lain. :D
4/5
No comments:
Post a Comment