Sunday 20 December 2015

Bared To You


Judul : Bared To You (Crossfire #1)
Penulis : Sylvia Day
Tebal : 352 halaman
Penerbit : Berkley

Gideon Cross came into my life like lightning in the darkness... 

He was beautiful and brilliant, jagged and white-hot. I was drawn to him as I'd never been to anything or anyone in my life. I craved his touch like a drug, even knowing it would weaken me. I was flawed and damaged, and he opened those cracks in me so easily... 

Gideon knew. He had demons of his own. And we would become the mirrors that reflected each other's most private wounds...and desires. 

The bonds of his love transformed me, even as I prayed that the torment of our pasts didn't tear us apart...


Review:
Karena buku ini dibanding-bandingkan dengan Fifty Shades of Grey, saya jadi penasaran ingin tahu isinya. Kebetulan saya masih kurang membaca untuk target New Author Reading Challenge tahun ini dan saya belum pernah sekali pun baca karya Sylvia Day.

Setelah membacanya, saya jadi mengerti kenapa buku ini dibandingkan dengan Fifty Shades. Isinya mirip banget. Mulai dari Gideon yang kaya dan punya sisi gelap seperti Christian Grey, adegan pertemuan pertama saat Eva jatuh dan dibantu berdiri oleh si Gideon (ingat kan adegan si Anastasia Steele jatuh pas masuk ruang kantornya si Grey?), orang tua Eva juga sudah bercerai seperti si Ana, dan masih banyak lagi hal-hal yang mengingatkan saya akan adegan di buku Fifty Shades of Grey. Lalu bedanya apa? Perbedaannya terletak pada karakter heroin-nya. Eva jauh lebih strong dan berani dibanding Ana. Dan Eva itu lebih bitchy, dia selalu bisa menemukan cara yang agak "bajingan" untuk membuat si Gideon bertekuk lutut. Eva juga sama-sama kaya dengan Gideon karena status ayah tirinya yang sosialita, tidak seperti Ana yang berasal dari keluarga biasa saja. Selain itu, Eva punya sisi gelapnya sendiri yang membuat dia punya jiwa yang agak terganggu. Yah, banyak yang bilang si Ana juga punya gangguan mental gara-gara dua kepribadian di dalam otaknya itu. Tapi Eva dan Ana jelas berbeda.

Oke, cukup dengan perbandingan dua buku itu. Sekarang soal ceritanya. Buku ini masuk ke dalam kategori erotica romance. Sudah pasti banyak adegan 17 tahun ke atasnya. Tidak seperti Fifty Shades yang ada BDSM-nya, di buku ini semuanya normal-normal saja. Lebih detail dan hot dari romance biasa, tapi tetap normal. Kalau saya mau jujur, buku setebal ini bakal jadi tipis tanpa adegan dewasa itu. Plot ceritanya tidak banyak. Hanya sisi gelap Eva saja yang baru terkuak di buku ini. Itu pun cuma sepotong. Saya masih belum tahu trauma si Gideon itu apa. Saya juga penasaran sama masa lalu Cary, roomate Eva yang sama sakitnya. Mungkin itulah daya tarik buku ini. Penuh dengan orang-orang "sakit" yang punya masa lalu yang tidak indah. Sayangnya, semua tokohnya punya tampilan luar yang terlalu sempurna. Kaya, tampan, cantik, dipuja dan diinginkan banyak orang, terkenal... Duh, terlalu mewah dan jauh sehingga kurang bisa di-relate. 

Kesimpulannya, saya tetap lebih suka Fifty Shades of Grey sih. Mungkin karena kemiripan ceritanya kali ya, saya jadi tidak terlalu terkejut dan menemukan hal baru di novel ini. Tapi, saya harus akui gaya bahasa Sylvia Day lebih enak dibaca dibandingkan E.L. James. 

Lumayan bikin penasaran buku ini. Penasaran sama masa lalu Gideon, Eva, dan Cary. Hehe...

3/5

No comments:

Post a Comment