Thursday 30 November 2023

Project Hail Mary


 Judul : Project Hail Mary
Penulis : Andy Weir
Tebal : 476 halaman
Penerbit : Penguin

A lone astronaut.
An impossible mission.
An ally he never imagined.

Ryland Grace is the sole survivor on a desperate, last-chance mission - and if he fails, humanity and the earth itself will perish.

Except that right now, he doesn't know that. He can't even remember his own name, let alone the nature of his assignment or how to complete it.

All he knows is that he's been asleep for a very, very long time. And he's just been awakened to find himself millions of miles from home, with nothing but two corpses for company.

His crewmates dead, his memories fuzzily returning, Ryland realizes that an impossible task now confronts him. Hurtling through space on this tiny ship, it's up to him to puzzle out an impossible scientific mystery-and conquer an extinction-level threat to our species.

And with the clock ticking down and the nearest human being light-years away, he's got to do it all alone.

Or does he?

Review:
Andy Weir mungkin bukan penulis yang punya gaya tulisan yang bagus ataupun pintar bikin karakter yang kompleks. Tapi dia penulis yang sangat menguasai bidang luar angkasa dan tahu betapa seorang nerd seperti saya (juga jutaan nerd lainnya di dunia ini) sangat suka disuguhkan misteri sekaligus problem solving-nya sesuai sains yang berlaku. Saya ingat betapa saya menikmati sekali pengalaman membaca The Martian dulu. Di buku ini juga sama. 

Ryland Grace terbangun tanpa ingatan di dalam pesawat ruang angkasa sendirian. Ada dua mayat lain di pesawat itu yang ia tidak tahu siapa. Boleh dibilang karakter Ryland Grace ini mirip dengan Mark Wahlberg di The Martian. Sama-sama lucu, self deprecating, dan nerd soal sains. Saya yakin mereka berdua ini karakter penulis sesungguhnya. Tidak masalah sih kalau karakternya sama. Ceritanya terlalu asyik untuk peduli hal-hal seperti itu walaupun saya memang pembaca yang sangat memperhatikan karakter dan kepribadian tokoh-tokoh di buku yang saya baca.

Seiring berjalannya waktu, Ryland akan ingat sedikit-sedikit soal masa lalunya dan apa misi yang sedang dijalankannya di pesawat itu. Ia juga akan bertemu alien lain dan belajar berkomunikasi dengan alien itu. Seru banget bagian mereka memecahkan masalah dan mencoba menjembatani perbedaan bahasa di antara mereka. Saya sampai tidak bisa berhenti membaca padahal saya lagi di Jepang liburan. Hahaha...

Endingnya cukup bikin sedih sih. Tapi saya suka. Namun entah kenapa saya lebih suka The Martian dibanding buku ini. Mungkin lebih penuh harapan kali ya. Terus ada beberapa bagian di buku ini yang agak membosankan dan repetitif walaupun itu masuk akal mengingat Ryland cuma sendirian bersama alien di luar angkasa sana. Pasti agak monoton hidupnya.

4/5

No comments:

Post a Comment