Friday, 3 November 2023

Being Henry David


 Judul : Being Henry David
Penulis : Cal Armistead
Tebal : 284 halaman
Penerbit : Spring

'Hank' tersadar di Stasiun Penn, New York tanpa ingatan. Pemuda berumur tujuh belas tahun itu tidak tahu namanya, siapa dirinya, dan dari mana ia berasal. Satu-satunya petunjuk yang ia miliki adalah sebuah buku berjudul 'Walden' karya Henry David Thoreau yang ada di tangannya.

Menggunakan buku itu, ia mencoba mencari jati dirinya. Dapatkah ia mengingat kembali siapa dirinya?

Atau lebih baik ia tidak mengingatnya sama sekali?

Review:
Premise buku ini cukup unik. Saya selalu suka tema hilang ingatan dan mencari memori. Apalagi ini menyebutkan Henry David Thoreau yang merupakan filsuf yang cukup mengena di saya. Terutama quote dia yang ini : Most men live in quiet desperation. Pertama kali saya baca quote itu rasanya empati saya tumbuh sejuta persen. Saya sadar saya nggak akan pernah tahu orang yang berdiri utuh normal di sebelah saya mungkin saja punya jiwa yang sudah hancur berkeping-keping.

Kembali ke buku ini. Tokoh bernama Hank (jelas bukan nama aslinya karena dia lupa ingatan) terbangun di stasiun dengan hanya memegang buku Walden karya Henry David Thoreau. Dari sanalah ia memulai petualangannya untuk menemukan ingatannya kembali. 

Jujur, buku ini mengingatkan saya pada buku Jonas Jonasson yang berjudul The Hundred-Year-Old Man Who Climbed Out out the Window and Disappeared. Tentu saja tidak seabsurd buku itu. Kisah petualangan Hank cukup normal walaupun masih terasa random banget. Mungkin karena saya tipe pembaca buku fantasi, jadi petualangan normal seperti ini tidak menarik buat saya. Bosan gitu bacanya karena seperti tidak ada tujuan. Karakter Hank juga agak terlalu Gary Sue. Jago musik, tampan, dan semua orang yang bertemu dengannya langsung suka dan baik padanya. Bahkan kaum pengemis jalanan juga. Aneh saja sih karena nasibnya sangat mujur gitu.

Persoalan ingatan Hank yang hilang sih mudah ditebak. Pasti dia punya trauma berat yang ingin dilupakannya. Soalnya dia bukan dalam kondisi buruk habis kecelakaan atau apa gitu. Bagian ini cukup bikin penasaran sehingga saya bisa menghabiskan buku ini sampai tamat walau terbosan-bosan dengan bagian tengah ceritanya.

3/5

No comments:

Post a Comment