Judul : One Little Thing Called Hope
Penulis : Winna Efendi
Tebal : 419 halaman
Penerbit : Gagasmedia
Aeryn
Hidup Aeryn seolah nyaris sempurna. Pintar, cantik, populer. Namun, setelah kehilangan ibunya, Aeryn menyadari bahwa kebahagiaan tidak pernah berlangsung terlalu lama. Selalu ada sesuatu yang terjadi. Kehadiran Flo dan Tante Hera membuat segalanya berubah. Bahagia ternyata tak seperti yang ia duga.
Flo
Bagi Flo, hidup adalah makanan manis, kue, tas perca dan aksesori buatan tangan, kotak-kotak susu aneka warna, serta Genta dan Theo - dua cowok paling berarti baginya. Bahagianya hampir terasa lengkap ketika ia memiliki Aeryn sebagai kakak perempuan yang ia idamkan. Namun, bahagia ternyata tak seperti yang ia duga.
Ini kisah persahabatan yang tak terduga di antara orang-orang yang dipertemukan secara tak sengaja, keteguhan hati untuk bertahan pada pilihan meski itu sulit. Juga tentang cinta dan harapan yang harus dibagi dan direlakan pergi.
Hidup Aeryn seolah nyaris sempurna. Pintar, cantik, populer. Namun, setelah kehilangan ibunya, Aeryn menyadari bahwa kebahagiaan tidak pernah berlangsung terlalu lama. Selalu ada sesuatu yang terjadi. Kehadiran Flo dan Tante Hera membuat segalanya berubah. Bahagia ternyata tak seperti yang ia duga.
Flo
Bagi Flo, hidup adalah makanan manis, kue, tas perca dan aksesori buatan tangan, kotak-kotak susu aneka warna, serta Genta dan Theo - dua cowok paling berarti baginya. Bahagianya hampir terasa lengkap ketika ia memiliki Aeryn sebagai kakak perempuan yang ia idamkan. Namun, bahagia ternyata tak seperti yang ia duga.
Ini kisah persahabatan yang tak terduga di antara orang-orang yang dipertemukan secara tak sengaja, keteguhan hati untuk bertahan pada pilihan meski itu sulit. Juga tentang cinta dan harapan yang harus dibagi dan direlakan pergi.
Review:
Saya rasa ini buku terbaik Winna Efendi yang pernah saya baca. Saya tersentuh banget melihat bagaimana Aeryn perlahan-lahan jadi sayang sama Flo. Padahal tadinya dia benci banget sama adik tirinya itu.
Buku ini mengisahkan Aeryn yang masih berduka karena kehilangan ibunya. Ia tidak siap saat ayahnya menikahi istri baru dan mendapatkan seorang adik tiri. Saya awalnya tidak suka sama tokoh ini walaupun saya mengerti kenapa dia bersikap jahat kepada ibu dan adik tirinya. Dia tidak suka tempat almarhum ibunya tergantikan. Terus, dia juga ikut-ikutan teman-temannya yang populer dalam mem-bully Flo. Saya sangat anti sama tokoh yang suka mem-bully.
Tokoh Flo sangat mudah disukai. Dia unik, aneh, dan selalu ceria. Saya bisa membayangkan kalau saya tiba-tiba punya adik tiri kayak Flo pasti saya sudah memanjakan dia. Soalnya lucu banget. Dia mencoba menghibur dan mendekati Aeryn dengan kue-kue buatannya. Baik sekali.
Tentu saja konflik buku ini tidak sesederhana itu.
Saya suka sekali perkembangan hubungan adik kakak ini. Saya sampai iri melihat kedekatan mereka. Saya juga akhirnya suka banget sama tokoh Aeryn. Saya mau punya kakak seperti dia. Tapi nasib. Saya anak sulung, selalu saja mau punya kakak perempuan ataupun laki-laki. Mau tahu bagaimana rasanya. Sayangnya, mustahil. Hahaha...
Lalu ada sosok Theo si INTP yang setia kawan banget. Saya suka bagaimana perhatiannya dia sama Flo. Saat akhirnya dia jatuh cinta pun, saya sudah keburu suka sama karakternya sampai swoon sendiri. Romantis dan blak-blakan banget gitu. Kyaaa!!
Menjelang akhir tahun, ternyata saya malah suka baca yang ringan-ringan kayak kisah remaja begini. Suka banget sama buku ini. Tokoh-tokohnya juga sangat nyata dan berkarakter kuat. Keren banget.
5/5
No comments:
Post a Comment