Saturday 29 December 2018

The Fever Code


Judul : The Fever Code (The Maze Runner #0.6)
Penulis : James Dashner
Tebal : 384 halaman
Penerbit : Delacorte Press

Once there was a world's end.
The forests burned, the lakes and rivers dried up, and the oceans swelled.
Then came a plague, and fever spread across the globe. Families died, violence reigned, and man killed man.
Next came WICKED, who were looking for an answer. And then they found the perfect boy.
The boy's name was Thomas, and Thomas built a maze.
Now there are secrets.
There are lies.
And there are loyalties history could never have foreseen.
This is the story of that boy, Thomas, and how he built a maze that only he could tear down.
All will be revealed.


Review:
Buku ini sudah menumpuk di rak buku saya lama sekali. Saya pikir kenapa tidak sekalian saja saya membereskan seri The Maze Runner ini. Soalnya saya suka gatal kalau ada seri yang tidak terselesaikan.

Sama seperti buku-buku sebelumnya, The Fever Code juga ditulis dengan plot yang cepat dan bab yang pendek-pendek. Sangat mudah untuk menyelesaikan buku ini dalam waktu yang singkat. Sebagian besar buku ini sudah bisa ditebak karena apa yang saya baca di seri utamanya. Tapi saya tetap merasa kasihan. Apalagi saat membaca soal Newt dan orang-orang yang nantinya akan mati. James Dashner cukup kejam karena ternyata Newt punya adik perempuan dan adiknya itu tidak mengenal dia setelah mereka sama-sama masuk ke dalam eksperimen labirin. Sumpah, apa salah si Newt sih? 

Saya juga akhirnya tahu siapa Theresa sebenarnya. Tadinya saya membenci tokoh ini karena apa yang dilakukannya di The Scorch Trials dan The Death Cure. Tapi setelah membaca buku ini, saya merasa dia adalah tokoh yang kompleks dan relatable. Bahkan jauh lebih relatable dibandingkan Thomas si Gary Stu. Saya jadi kasihan dan merasa bersimpati terhadap tokoh satu ini. Motivasi dan latar belakangnya jelas. Saya juga tidak bisa menyalahkan pilihan-pilihan kejam yang dibuatnya.

Pada akhirnya, seri The Maze Runner ini tidak sempurna. Tapi penulis berhasil menciptakan karakter-karakter yang sangat memorable. Masih banyak plot hole yang belum terjawab. Saya juga tidak bisa menangkap logika pentingnya eksperimen labirin. Saya rasa untuk mempelajari otak manusia tidak perlu susah-susah membangun labirin penuh monster.

3/5

No comments:

Post a Comment