Judul : World After (Penryn & The End of Days #2)
Penulis : Susan Ee
Tebal : 314 halaman
Penerbit : Skyscape
When a group of people capture Penryn's sister, Paige, thinking she's a monster, the situation ends in a massacre. Paige disappears. Humans are terrified. Mom is heartbroken.
Penryn drives through the streets of San Francisco looking for Paige. Why are the streets so empty? Where is everybody? Her search leads her into the heart of the angels' secret plans where she catches a glimpse of their motivations, and learns the horrifying extent to which the angels are willing to go.
Meanwhile, Raffe hunts for his wings. Without them, he can't rejoin the angels, can't take his rightful place as one of their leaders. When faced with recapturing his wings or helping Penryn survive, which will he choose?
Penryn drives through the streets of San Francisco looking for Paige. Why are the streets so empty? Where is everybody? Her search leads her into the heart of the angels' secret plans where she catches a glimpse of their motivations, and learns the horrifying extent to which the angels are willing to go.
Meanwhile, Raffe hunts for his wings. Without them, he can't rejoin the angels, can't take his rightful place as one of their leaders. When faced with recapturing his wings or helping Penryn survive, which will he choose?
Review:
Buku ini sangat dark dan kelam. Penulis juga tidak tanggung-tanggung dalam menunjukkan bagian yang gore. Berkali-kali saya mengernyit jijik sepanjang membaca buku ini. Beberapa adegan dan monsternya terlalu menjijikkan buat saya.
Setelah pengaruh racun dalam tubuhnya hilang, Penryn terbangun di tengah kaum rebel yang dipimpin oleh Obi. Semua orang di sekitarnya takut kepadanya karena menganggap dia sebagai jelmaan setan yang bangkit dari kematian. Selain itu, sikap ibunya yang gila serta sosok adiknya, Paige yang seperti monster sangatlah tidak membantu. Mereka dijauhi dan bahkan Paige di-bully karena sosoknya yang mengerikan. Sampai suatu hari, Paige yang sudah tidak makan berhari-hari menyerang lawannya dengan gigi besinya. Semua orang langsung mengikatnya. Dan sayangnya, Penryn sempat menampilkan ekspresi takut di depan adiknya itu sehingga Paige yang sakit hati pun kabur.
Demi menebus dosanya, Penryn pergi mencari adiknya. Pencarian itu membuatnya sampai di sebuah laboratorium yang menciptakan monster berekor kalajengking itu. Di sana ia mendapatkan informasi mengenai kehidupan Paige sebelum diubah menjadi monster. Dari situ Penryn tahu kalau Paige mencari satu malaikat yang pernah bersikap baik padanya: Beliel, musuh dan pengkhianat yang membuat Raffe kehilangan sayapnya. Ironis sekali.
Penryn melacak jejak Beliel dan ia pun sampai ke tempat para malaikat sedang berpesta. Uriel, archangel jahat yang ingin mengambil kekuasaan Raffe sudah menyiapkan minuman beralkohol dan obat untuk membuat para tamunya mabuk. Dia ingin para malaikat itu melakukan hubungan dengan manusia di sana. Karena hubungan antara malaikat dan manusia itu terlarang, Uriel berharap bisa menjadi penyelamat bagi para tamunya itu. Ia akan membuat mereka berhutang padanya karena tidak membunuh mereka dan melupakan dosa mereka itu.
Di sanalah Penryn bertemu Raffe lagi. Dan malam itu adalah sebuah bencana. Karena saat para malaikat itu mabuk, mereka malah berubah ganas dan membunuh semua orang di sekitarnya tanpa pandang bulu.
Penuh action dan plot yang cepat. Ditambah lagi elemen brutal dan monster. Seru, tapi saya malah merasa ada yang kurang. Saya lebih suka kalau plotnya lebih lambat dan banyak dialog antartokohnya. Saya bukan penggemar adegan perkelahian, perang, dan aksi yang terlalu banyak. Saya lebih suka menyelami isi pikiran karakter dengan plot yang terus maju. Menurut saya, buku pertamanya lebih bagus karena aksinya lebih sedikit.
Tapi saya masih penasaran dengan kelanjutan ceritanya. Saya tidak bisa menebak ke mana penulis ingin mengarahkan ceritanya.
4/5
No comments:
Post a Comment