Monday 26 December 2022

Reaper at the Gates


 Judul : Reaper at the Gates (An Ember in the Ashes #3)
Penulis : Sabaa Tahir
Tebal : 463 halaman
Penerbit : HarperVoyager

Beyond the Empire and within it, the threat of war looms ever larger.

The Blood Shrike, Helene Aquilla, is assailed on all sides. Emperor Marcus, haunted by his past, grows increasingly unstable, while the Commandant capitalizes on his madness to bolster her own power. As Helene searches for a way to hold back the approaching darkness, her sister's life and the lives of all those in the Empire hang in the balance.

Far to the east, Laia of Serra knows the fate of the world lies not in the machinations of the Martial court, but in stopping the Nightbringer. But while hunting for a way to bring him down, Laia faces unexpected threats from those she hoped would aid her, and is drawn into a battle she never thought she'd have to fight.

And in the land between the living and the dead, Elias Veturius has given up his freedom to serve as Soul Catcher. But in doing so, he has vowed himself to an ancient power that will stop at nothing to ensure Elias's devotion--even at the cost of his humanity.

Review:
Luar biasa. Buku terbaik dari seri ini sejauh yang saya baca. Tidak tahu bagaimana buku selanjutnya.

Di buku ini, Helene Aquilla beneran jadi tokoh utama. Sudut pandangnya jauh lebih menarik dibandingkan Laia dan Elias. Saya suka bagaimana dia mencintai kekaisaran dan sangat rela melakukan segalanya supaya posisi Marcus tetap solid. Padahal Marcus bukan kaisar yang baik. Cuma Helene tidak bisa apa-apa saat adiknya, Livia menjadi permaisuri dan Marcus selalu mengancam nyawa adiknya itu. 

Bagian seru buku ini adalah permainan strategi antara Helene dan Keris Veturia. Sumpah ya. Keris itu villain paling kejam dan tidak bisa ditebak yang pernah saya baca di buku fantasi remaja. Dia juga selalu satu langkah di depan tokoh utama karena dibantu oleh raja jin yang sudah kayak Tuhan. Segala tahu gitu. Si Helene jadi selalu kalah gitu. Tiap kali Helene melakukan atau memutuskan sesuatu, saya tidak pernah merasa tenang. Pasti dia kalah atau kena manipulasi si Keris. Bikin saya deg-degan saja. 

Sudut pandang Laia juga punya plot twist tersendiri. Jujur, bagian pengungkapan itu bikin saya kaget. Tidak disangka sama sekali. Bikin jleb banget. Apalagi masa lalu ibu kandungnya. Beuh!! Kejam sekali hidup di dunia seri An Ember in the Ashes ini.

Mungkin sudut pandang Elias yang paling biasa saja di buku ini. Intinya tentang perjuangan dia memahami perannya sebagai Soul Catcher. Banyak misteri dan ilmu yang tidak dia tahu. Tapi dari sudut pandangnya saya bisa mengetahui lebih banyak tentang peran jin yang sebenarnya. Jenius dan unik. Saya suka konsep jin, dewa kematian, dan hantu di buku ini. Wow!

Buku keempat!!! Terlalu keren dan seru seri ini. Terus saya suka banget romance tak terduga yang muncul di antara Helene dan Avitas Harper. Padahal awalnya si Harper itu anak buahnya si Keris. 

5/5

No comments:

Post a Comment