Sunday 6 September 2015

Dangerous Boys


Judul : Dangerous Boys
Penulis : Abigail Haas
Tebal : 328 halaman
Penerbit : Simon & Schuster

It all comes down to this. Oliver, Ethan, and I. Three teens venture into an abandoned lake house one night. Hours later, only two emerge from the burning wreckage. Chloe drags one Reznick brother to safety, unconscious and bleeding. The other is left to burn, dead in the fire. But which brother survives? And is his death a tragic accident? Desperate self-defense? Or murder ...? Chloe is the only one with the answers. As the fire rages, and police and parents demand the truth, she struggles to piece the story together - a story of jealousy, twisted passion and the darkness that lurks behind even the most beautiful faces ... 


Review:
Buku ini bukan lanjutan cerita Dangerous Girls, tapi temanya mirip. Keduanya menyajikan misteri pembunuhan yang bikin penasaran dari awal. 

Chloe punya impian untuk bisa keluar dari kotanya yang kecil. Ia bahkan sudah mengatur rencana untuk kuliah di kota lain bersama sahabatnya dan mendiskusikan masa depannya yang cerah dengan semua orang yang dikenalnya. Namun ayahnya pergi meninggalkan ibunya yang akhirnya jatuh depresi dan sakit-sakitan. 

Terjebak oleh hati nuraninya, Chloe terpaksa tidak kuliah demi merawat ibunya. Ia hanya bisa merasa iri saat sahabatnya kuliah di kota besar dan menceritakan seluruh pengalamannya lewat telepon. Tapi bahkan pada akhirnya hubungan persahabatan itu pun putus karena Chloe terlalu kuno dan stagnan bagi sahabatnya itu. 

Lalu Ethan datang. Tampan, baik hati, dan berbakti pada orang tua. Cowok itu menyukainya. Chloe bahagia walau setitik hati kecilnya masih menginginkan kebebasan dari hidupnya yang monoton.

Sampai suatu hari, Chloe mengenal Oliver, kakak Ethan. Oliver adalah kebalikan Ethan. Cowok itu berbahaya, penuh tantangan, bebas, dan senang berpetualang. Chloe seakan mendapatkan penyegaran dari sosok yang sangat berbeda dari orang-orang di sekitarnya itu. 

Karena alur ceritanya maju mundur, saya terus menebak-nebak alasan kenapa kehidupan normal Chloe bisa berakhir seperti adegan awal buku ini. Dari awal memang sudah ditunjukkan kalau salah satu dari cowok yang dikenal Chloe akan meninggal dalam pertengkaran besar yang melibatkan api. Tapi siapa dan kenapa? Itulah yang membuat saya tidak bisa berhenti membaca sampai halaman terakhir saking penasarannya.

Saya harus memuji kerapian dan kecerdikan penulis dalam menuturkan ceritanya. Saya suka sekali gaya penulisan Abigail Haas yang sederhana dan tidak banyak basa-basi. Penulis juga seorang pengamat psikologi yang luar biasa karena narasi Chloe terasa sangat nyata dan masuk akal. Saya mengerti konflik batinnya dan rasa frustrasinya. Saya bahkan bersimpati dengan nasibnya. 

Jujur, saya lebih suka Dangerous Girl karena lebih fast-paced dan bikin gemas. Bukan berarti buku ini jelek. Tipenya lebih gelap dan misterius. Alurnya juga terasa lambat karena mengikuti kehidupan kota kecil Chloe yang sangat "pedesaan". Tapi sama-sama bagus kok. Sangat recommended buat penggemar misteri.

4/5

No comments:

Post a Comment