Judul : Dangerous Girls
Penulis : Abigail Haas
Tebal : 388 halaman
Penerbit : Simon & Schuster UK
Anna, her boyfriend Tate, best friend Elise and a group of close friends set off on a debaucherous Spring Break trip to Aruba. But paradise soon turns into a living nightmare when Elise is brutally murdered.
Soon Anna finds herself trapped in a foreign country and fighting for her freedom. As she awaits the judge's decree, it becomes clear that everyone is questioning her innocence. To the rest of the world, Anna isn't just guilty, but dangerous. As the court case unfolds the truth is about to come out, and it's more shocking than you could ever imagine...
Soon Anna finds herself trapped in a foreign country and fighting for her freedom. As she awaits the judge's decree, it becomes clear that everyone is questioning her innocence. To the rest of the world, Anna isn't just guilty, but dangerous. As the court case unfolds the truth is about to come out, and it's more shocking than you could ever imagine...
Review:
Saya bukan penggemar thriller dan mystery, tapi buku ini membuat saya merinding, penasaran, gemas, dan syok sampai akhir. Misteri dibuka perlahan-lahan dengan sangat rapi. Tokoh-tokohnya begitu nyata sehingga saya merasa sangat mengenal mereka.
Adegan dibuka dengan telepon darurat ke 911 mengenai pembunuhan Elise, sahabat Anna. Saya langsung penasaran bahkan sejak halaman awal itu dan terus membaca sampai akhir.
Cerita ditulis dari sudut pandang Anna. Dia sangat kehilangan sahabatnya, apalagi Elise dibunuh dengan brutal. Dari pemeriksaan, tersangkanya hanya dua: Anna dan pacarnya, Tate. Karena Tate adalah anak senator yang berpengaruh, semua sangkut paut cowok itu terhadap kematian Elise dihapuskan dengan uang. Jadi, Anna ditinggal sendirian menanggung semua fitnah.
“Wouldn't we all look guilty, if someone searched hard enough?”
Buku ini berputar di sekitar drama di pengadilan. Saya selalu suka perdebatan antara saksi, pengacara, ataupun jaksa karena rasanya menegangkan. Tapi sepanjang buku saya benar-benar kasihan pada Anna yang selalu tampak bersalah. Entah bagaimana si jaksa penuntut bisa saja mengeluarkan bukti-bukti "mengambang" yang tampak seperti tuduhan jelas. Saya bisa merasakan betapa Anna frustrasi tidak bisa membela diri saat satu demi satu temannya malah membuat dirinya tampak bersalah. Demi ketenaran ataupun karena rasa iri pada Anna.
Menurut saya, buku ini agak mengingatkan saya akan karya Jodi Picoult yang juga menampilkan drama pengadilan. Buku ini juga penuh flashback yang menunjukkan persahabatan Anna dan Elise, mulai dari perkenalan hingga titik akhir sebelum Elise meninggal. Semua flashback itu membuat saya sedih karena Elise akan pergi akhirnya. Saya suka sekali bagaimana penulis mengupas sedikit demi sedikit hubungan erat antara Anna dan Elise. Real sekali, seakan mereka adalah orang-orang yang saya kenal di dunia nyata.
Buku ini menyajikan surprise di setiap babnya, bahkan sampai bab terakhir saat pembunuhnya terungkap. Pokoknya kejutannya terus bertambah dan mencapai klimaks yang memuaskan di akhir. Saya sampai merinding sendiri saking kerennya. Saya tidak pernah sesuka ini sama cerita misteri sejak membaca And Then There Were None-nya Agatha Christie. Buku ini benar-benar di luar ekspektasi saya.
Recommended buat yang suka misteri dan young adult.
4/5
No comments:
Post a Comment