Saturday 29 December 2018

Marrying Winterborne


Judul : Marrying Winterborne (The Ravenels #2)
Penulis : Lisa Kleypas
Tebal : 416 halaman
Penerbit : Avon

A ruthless tycoon

Savage ambition has brought common-born Rhys Winterborne vast wealth and success. In business and beyond, Rhys gets exactly what he wants. And from the moment he meets the shy, aristocratic Lady Helen Ravenel, he is determined to possess her. If he must take her virtue to ensure she marries him, so much the better…

A sheltered beauty

Helen has had little contact with the glittering, cynical world of London society. Yet Rhys’s determined seduction awakens an intense mutual passion. Helen’s gentle upbringing belies a stubborn conviction that only she can tame her unruly husband. As Rhys’s enemies conspire against them, Helen must trust him with her darkest secret. The risks are unthinkable… the reward, a lifetime of incomparable bliss. And it all begins with…

Marrying Mr. Winterborne


Review:
Lisa Kleypas adalah penulis romance favorit saya. Apa pun yang dia tulis akan selalu mendapat minimal empat bintang dari saya. Tapi sayangnya, buku ini tidak begitu.

Saya sudah penasaran dengan cerita Helen dan Rhys sejak buku pertama seri The Ravenels. Helen yang pemalu dihadapkan dengan Rhys yang berhati dingin. Pasti dinamikanya seru.

Oh, saya suka sama nama Rhys gara-gara Rhysand di buku A Court of Mist and Fury. #abaikan

Di awal-awal, buku ini sudah bikin saya semangat. Bayangkan saja. Helen memberanikan diri datang menemui Rhys untuk meminta maaf dan menggoda Rhys. Hahahaha... Nakal sekali ya si Helen ini. Percakapan dan perdebatan di antara mereka asyik banget. Di akhir, Rhys kalah dan setuju untuk menikahi Helen lagi.

Lalu dari sana cerita berubah jadi membosankan. Plotnya terlalu jinak dan datar. Tidak ada konflik yang menggebu-gebu ataupun yang memancing emosi. Saya merasa hubungan Helen dan Rhys seperti melempem dan tidak menarik lagi setelahnya.

Saya tetap masih akan membaca buku-buku selanjutnya dari seri ini. Cuma saya agak kecewa karena ternyata buku ini tidak seperti karya-karya penulis yang lain. Kurang menggigit.

3/5

No comments:

Post a Comment