Tuesday 18 November 2014

The Scorch Trials


Judul : The Scorch Trials (The Maze Runner #2)
Penulis : James Dashner
Tebal : 359 halaman
Penerbit : Chicken House

Solving the Maze was supposed to be the end. No More puzzles. And no more running. Thomas was sure that escaping meant he would get his life back. But no one knew what sort of life they were going back to...

Burned and baked, the earth is a wasteland, its people driven mad by an infection known as the Flare.

Instead of freedom, Thomas must face another trial. He must cross the Scorch to once again save himself and his friends...


Review:
Setelah Thomas dan teman-temannya diselamatkan oleh orang-orang asing di buku pertama, saya berpikir kalau orang-orang asing itu adalah orang baik yang tidak suka pada WICKED, organisasi yang membuat labirin. Ternyata saya salah. Mereka adalah WICKED juga.

Di hari pertama setelah mereka selamat, Thomas bangun di sebuah kamar asrama. Sekelompok orang gila dan kanibal berteriak-teriak di depan jendela jeruji kamar itu. Untungnya, ia masih bersama dengan teman-teman sesama anggota Glade lain sehingga merasa cukup aman. Tapi Teresa, satu-satunya anggota Glade yang cewek tidur terpisah dari mereka. Thomas sangat cemas terutama setelah Teresa memberitahunya secara telepati kalau ada yang salah dari tempat itu. Karena itulah, semua anak memutuskan untuk menyelidiki. Tapi saat membuka kamar, mereka menemukan orang-orang asing yang menyelamatkan mereka sudah mati tergantung di ruang tamu. Ugh...

Thomas pun langsung mencari kamar lainnya dan berharap menemukan Teresa di sana. Tapi ternyata bukan Teresa yang tidur di sana, melainkan cowok bernama Aris. Dari situ, Thomas baru tahu kalau mereka bukanlah satu-satunya grup yang dijadikan percobaan oleh WICKED. Ada satu grup lagi yang terdiri dari perempuan semua dan satu orang cowok. Itulah kelompok Aris. 

Thomas mulai mendapatkan gambaran tentang dunia luar yang dilupakannya. Setidaknya ia tahu kalau mereka adalah anak-anak terpilih yang ingin diteliti perilaku otaknya. Riset itu diharapkan bisa menemukan jalan dalam menciptakan obat untuk penyakit bernama Flare yang telah membunuh banyak orang di luar sana. Virus Flare menyerang otak dan semua orang yang terkena virus itu akan menjadi gila, kejam, kasar, dan kanibal.

Labirin hanyalah langkah awal. Langkah selanjutnya adalah The Scorch Trial, di mana mereka harus menjelajahi tanah gersang di luar sana selama dua minggu untuk sampai ke gedung WICKED. Kalau mereka telat, mereka tidak akan mendapatkan obat penyembuh untuk Flare yang ada di dalam tubuh mereka. Jadi, Thomas kembali harus memimpin teman-temannya melewati dataran membara yang terbuka dan penuh dengan Crank, orang-orang gila yang siap memangsa mereka.

Buku kedua seri ini tidak sebagus buku pertamanya. Saya merasa adegan kekejaman di dalamnya dan ujian-ujian yang dihadapi Thomas serta teman-temannya itu terlalu random. Logam cair pemenggal kepala? Petir dan badai? Monster bola lampu? Apa gunanya membunuh mereka dengan cara seperti itu? Sumpah, aneh banget. 

Thomas sebagai tokoh utama terlalu "jauh", walau tidak sejauh di buku pertama. Saya masih tetap tidak bisa bersimpati dengan nasibnya karena emosinya yang kurang digali oleh penulisnya. Paling-paling cuma dibilang kalau Thomas marah/sedih/kecewa sambil lalu. Satu-satunya yang bikin saya kasihan cuma di bagian dia dikhianati. Itu "jleb" banget soalnya Thomas sudah percaya penuh sebelumnya pada Teresa dan Aris. Saya lumayan percaya saat dia berubah sinis terhadap banyak orang, kecuali Minho dan Newt. Saya tetap masih suka sama Newt dan Minho karena karakternya stabil. Saya jadi benci banget sama Teresa yang super aneh. Saya nggak ngerti sama jalan pikirannya. Katanya peduli dan sayang sama Thomas, tapi sikapnya itu tidak jelas. Saya bisa mengerti soal pengkhianatannya, tapi kenapa dia bilang "WICKED is good" waktu Thomas dipenjara? Akh, pokoknya banyak yang tidak jelas dan tidak terjawab di buku ini.

Oh, ya. Si Thomas dapat cewek baru di sini. Namanya Brenda, seorang Crank yang ditemuinya di tengah jalan. Ada adegan yang menyerempet ke arah selingkuh, padahal Thomas menyukai Teresa. Tapi karena saya benci Teresa, jadi saya nggak gitu kesel sama si Thomas. Hehe...

Tapi walaupun agak membosankan di beberapa bagian, ada bagian-bagian yang rame juga. Lumayan menghibur.

3/5

2 comments:

  1. Kok nggak nyinggung soal telepati yang dibilang aneh di review buku pertama? :p

    Ah, buku kedua ini memang yang paling buruk di antara ketiga buku (tanpa melibatkan prekuelnya). Tommy kebanyakan pingsan dan bermimpi yang... tentu saja terasa banget kebetulannya x)))

    Dan buku ini yang menyimpan misteri yang hingga buku terakhir tidak terpecahkan sama sekali!!! *sebal pake dewa!*

    Eh, jadi komen di dua review TMR x)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih udah mampir, Kak Jun :) Telepati disinggung tuh di bagian awal hehe... Emang aneh, cuma aku sih cuma nunggu jawabannya di buku ketiga. Intinya si WICKED otak-atik otak sampai bisa telepati. Nggak tau itu mungkin terjadi ato ga XD

      haha sebal pake dewa... Sama, aku juga kurang suka sama buku keduanya ini dibandung dua buku lainnya. Aku sebenarnya paling murah hati buat fantasi soalnya walaupun ceritanya agak aneh, pasti ada bagian ramenya. Tapi terlalu aneh, jadi bikin kesel juga hehe....

      Delete