Thursday, 31 May 2012

Sunshine Becomes You


Judul : Sunshine Becomes You
Penulis : Ilana Tan
Tebal : 432 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Buku ini cukup heboh waktu pertama terbit. Soalnya si penulis pernah sangat terkenal dengan seri empat musim (Summer in Seoul, Autumn in Paris, Winter in Tokyo, Spring in London) dan pasti banyak penggemar yang penasaran dengan karyanya yang selanjutnya. Kalau saya sih pasti penasaran karena saya sih penasaran sama segala buku, hehehe...

Tiga orang... di bawah naungan langit New York...

Alex Hirano, sang pianis yang lebih suka mengurung diri di kamar tidak pernah menyangka akan bertemu dan mengenal Mia Clark. Ia terpesona pada kopi buatan gadis itu.

Mia Clark, sang penari kontemporer bernasib sial dan jatuh dari tangga. Namun ia selamat karena ia jatuh tepat di atas Alex. Namun sayang, ia mematahkan tangan pria itu. Sebagai ganti rugi, ia memutuskan untuk menjadi "tangan kiri" Alex.

Ray Hirano, adik Alex sudah lama jatuh cinta pada Mia Clark. Dialah yang pertama mengenalkan Alex pada Mia. 

Pada awalnya, Alex memarahi Mia terus-menerus. Ia terpaksa membatalkan konsernya karena tangannya yang patah. Semuanya gara-gara Mia. Ia dengan sengaja memperbudak Mia untuk membersihkan apartemennya, menyiapkan makanan untuknya, dan juga mengantarnya ke mana-mana.

Namun perlahan perasaan itu berubah. Alex mengagumi tarian Mia. Ia penasaran kenapa penari berbakat seperti Mia tidak ingin bergabung dalam kelompok tari besar Amerika. Ia pun sedikit demi sedikit mulai bergantung pada kehadiran gadis itu.

Mia yang baik, Mia yang sabar, Mia yang sempurna... Ternyata gadis itu punya masalah sendiri. Saat Alex jatuh cinta setengah mati pada gadis itu, ia tidak hanya bersaing dengan adiknya sendiri, ia juga harus menghadapi ketakutan lain.

Terus terang, saya bukan penggemar Ilana Tan. Dari keempat seri musimnya yang dulu, saya cuma suka Winter in Tokyo. Itu juga biasa saja. Sedangkan untuk Sunshine Becomes You, saya rasa cukup lumayan. Tapi tetap biasa saja.

Menurut saya, buku ini terlalu dipanjang-panjangkan. Bagian tengahnya membosankan karena hanya menceritakan sepenggal kegiatan dan percakapan unik antara Alex dan Mia. Awalnya saya merasa interaksi keduanya sangat lucu dan menggemaskan. Tapi karena plotnya begitu-begitu saja dan tidak maju-maju ke konflik utamanya, saya jadi jenuh sendiri. Cerita ini sebenarnya bisa sangat memancing emosi, tapi sayangnya kurang digali lebih dalam. Kurang pol, menurut saya sih. Saya lebih suka kalau ceritanya agak dramatis sedikit, misalnya sakit hati Ray lebih ditunjukkan atau bagaimanalah.

Namun saya harus memuji gaya bahasanya. Sangat rapi dan enak dibaca. Perpindahan sudut pandangnya juga sangat halus. Keren sekali. Walaupun deskripsi Kota New York-nya kurang terasa, itu bukan masalah. Eh, tapi rasanya untuk orang New York agak aneh sih. Pergaulan New York itu jauh lebih bebas, sedangkan Alex dan Mia terlalu Asia hubungannya.Tapi itu nggak penting juga sih (ga jelas ngomong apa sih ini orang).

Ah, sudahlah. Yang jelas buku ini sangat bagus untuk mereka yang suka cerita romantis.

Catatan akhir : Review ini diterbitkan dalam rangka baca bareng BBI bulan Mei dengan tema penerbit Gramedia. Review diterbitkan secara bersamaan dengan anggota lain pada hari Kamis, 31 Mei 2012.

3/5

30 comments:

  1. hiihi lucu reviewnya, ga jelas ;-) plg suka buku ini dr semua karya ilana tan, temanya sebenarnya biasa tp itu cara penulisannya menghanyutkan hati, haha. suka sama karakter Alex. mungkin hubungan mereka g sebebas org new york karna sama-sama keturunan asia kali ya? ;-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, cara penulisannya emang menghanyutkan hati hihi... Yah, bener sih sama2 asia... Tapi mrk udah berapa generasi tinggal di sana, harusnya udah beda... Tapi hak penulis sih mau berimajinasi gimana :)

      Delete
  2. blm pernah baca Ilana Tan :D, mungkin nanti jika benar-benar sdh senggang.
    O'ya minta ijin buat copas link ke fanpage BBI ya :D

    ReplyDelete
  3. sama ama HobbyBuku, belum pernah baca Illana Tan

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha... boleh dicoba baca deh, walau agak ragu rekomendasinya :)

      Delete
  4. blm pernah baca illana juga..tapi kayaknya fan base nya besar juga ya dia, kebanyakan para pencinta romantis. kalo aku nggak gitu suka roman sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo ga suka roman, jangan deh... bisa sakit kepala nanti bacanya hahaha...

      Delete
  5. "Menurut saya, buku ini terlalu dipanjang-panjangkan. "

    Iya betul mba, tapi kalo dibandingin karya terakhirnya sih buku ini uda menunjukkan kemajuan yg berarti :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, lumayan sih buku ini... tapi ekspektasiku udah bertambah tinggi skrg, hehehe...

      Delete
  6. dulu nunut baca punya ponakan. Dari 4 musim novelnya, aku sdh baca semua, tp hanya summer in seoul yg kutulis reviewnya. Itu juga jaman msh kena demam Kdrama. Tapi ya begitulah Ilana Tan. Komfliknya kurang dalam, bisa ditebak endingnya.
    Gara2 sdh tau signaturenya Ilana, jadi ngga pgn baca buku yang ini hehehe... Klo ada yg minjemin, mmmm... Hahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju sih... konfliknya kurang dlm :) emang khas pengarang kali ya hehehe...

      Delete
  7. Ceritanya klise banget. Udah banyak cerita yang kayak begini. Nggak ada kejutannya lagi. Untung sih penuturannya bagus, jadi bacanya juga enak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar. Khas Ilana Tan. Saya juga minjam di kakak, tapi nangis juga bacanya. Mungkin karena pas baca suasana hati emang lagi galau... hihi

      Delete
    2. @nana : cerita romance rata2 klise sih hehehe... tapi emang tema begini udah terlalu banyak hehehe
      @desty : berarti ceritanya cocok banget sama yang galau hihi...

      Delete
  8. Memang poin plus dari karya2 Ilana Tan kalau menurutku adalah penulisannya yg bagus banget. kalau soal plot memang kayaknya udah umum, tapi aku selalu terhanyut sama pembawaan ceritanya :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju, Ilana Tan pinter bikin hanyut hehehe... plot yang umum itulah mungkin yang bikin cerita jadi agak kurang kejutan :)

      Delete
  9. pengen baca.. banyak yg bilang bagus, tapi banyak jg yg ga puas sama buku ini..

    ReplyDelete
  10. aku suka gaya menulis Ilana Tan. sama kayak aku suka gaya menulis Rina Suryakusuma LD Unik, penyampaian setiap kalimat juga terasa tepat. jadi buku dengan penulis dan buku dengan pembaca bisa kawin. *bahasaku*

    ReplyDelete
    Replies
    1. gaul uy bahasanya hahaha... bisa kawin lol

      Delete
  11. Covernya sosweet deh. Pernah pgn pinjem ke Oky ternyata dia juga ga punya duh duh pgn baca romance dah sesekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, syg jauh ya tinggalnya... kalo ndak, udah kukasih pinjem :)

      Delete
    2. Iya hiks pdhal penasaran bgt denganpromosinya yg sangat gencar hingga kayaknya jd bahan penantian oleh para penggeramr romance gt ...

      Delete
  12. "Kalau saya sih pasti penasaran karena saya sih penasaran sama segala buku, hehehe..."

    Penyakit kita sama kalo gitu :D hehe.. Untuk review nya aku pass dulu soalnya buku ini udah nangkring cantik di timbunan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayaknya emang penyakit kutu buku deh :) haha... segala jenis ditimbun hehehe...

      Delete
  13. salam kenal..
    saya setuju dg semua yang ditulis kak Sabrina Zheng di atas. saya rasa sunshine becomes you ini ceritanya datar2 aja. nggak ada konflik yang menggigit. tapi untuk gaya bahasa, Ilana Tan tiada duanya. saya bertanya-tanya kenapa novel ini begitu tebal. ternyata jawabannya adalah karena dalam 1 hari ada banyak scene (kemudian sperti yang kak Sabrina katakan tadi: dipanjang-panjangkan) sayangnya tidak banyak dari scene itu yang terlalu penting untuk perkembangan cerita.

    walau begitu saya tetap suka Ilana Tan. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe... kalo begitu kita sama *tos
      aku juga tetep bakal baca karya dia soalnya seneng aja kalo bahasanya enak dibaca :)

      Delete
  14. "....Walaupun deskripsi Kota New York-nya kurang terasa, itu bukan masalah. Eh, tapi rasanya untuk orang New York agak aneh sih. Pergaulan New York itu jauh lebih bebas, sedangkan Alex dan Mia terlalu Asia hubungannya.Tapi itu nggak penting juga sih (ga jelas ngomong apa sih ini orang)."

    lol ^O^

    ReplyDelete