Monday, 14 November 2011

A Thousand Tomorrows


Judul : A Thousand Tomorrows (Cody Gunner #1)
Pengarang : Karen Kingsburry
Tebal : 384 halaman
Penerbit : Ufuk Heart
Resensi :
Cody Gunner tidak mengenal cinta sejati. Saat masih kecil, dia diabaikan oleh seseorang yang sangat dibutuhkannya. Dia berjanji tidak akan mengizinkan dirinya untuk merasa kehi­langan lagi. Ali Daniels juga menolak cinta. Dia menyim­­pan rahasia, menjalani hidup dengan susah payah, mengambil risiko, dan menolak pertemanan.

Ketika Cody dan Ali bertemu, mereka menyembunyikan perasaan yang muncul di dalam hati mereka. Tapi tampaknya mereka ditakdirkan untuk menjalani hidup yang sebenarnya mereka hindari karena ketertarikan di antara mereka sangat kuat. Dan dengan segera mereka tidak dapat menghindari rasa cinta itu apa pun akibatnya.
Setelah tiga tahun bersama—ribuan hari esok kemudian —mereka menya­dari bahwa ada harga yang harus mereka bayar untuk perasaan mereka itu. Pada akhirnya, mereka harus memutuskan apakah cinta sepadan dengan keadaan yang harus mereka jalani. 


Dibeliin Mama, hehe... Senangnya.

Buku ini memiliki banyak kesamaan dengan A Walk To Remember karya Nicholas Sparks. Cody Gunner merasa dikhianati ayahnya karena meninggalkan keluarga mereka saat dia masih kecil. Ia berubah menjadi seseorang yang lebih suka membenci. Yah, Landon Carter dalam AWTR juga membenci ayahnya sehingga memberontak. Tapi bedanya Cody menyalurkan kemarahannya dalam pertandingan rodeo. Menurutnya, delapan detik di atas punggung banteng bisa membuatnya melupakan kebenciannya.

Ali Daniels sangat suka berkuda sejak kecil. Ia berkuda demi adiknya, Anna yang tidak punya kesempatan itu. Anna meninggal karena pneumonia sewaktu muda. Hanya saja Ali punya keterbatasan. Ia menderita cystic fibrosis. CF ini penyakit genetik yang menyebabkan paru-paru memproduksi terlalu banyak mucus. Kelainan ion channel di paru-paru itu membuat Ali tidak bisa menghirup debu terlalu banyak. Paru-parunya lemah dan ia selalu terbatuk-batuk setelah bertanding. Ia harus menahan napas sepanjang berkuda supaya tidak menghirup debu.

Ali Daniels terdengar seperti Jamie Sullivan di AWTR. Kalau Jamie punya leukeumia, Ali punya CF.

Cody dan Ali bertemu di gelanggang pertandingan rodeo. Mereka sama-sama penyendiri dan hanya memusatkan diri menjadi yang terbaik dalam bidangnya. Tapi sejak awal mereka sudah saling memperhatikan satu sama lain.

Karen Kingsbury menulis buku ini karena terinspirasi oleh para penderita CF juga oleh para pendonor paru-paru bagi penderita CF. Paru-paru yang terasa biasa saja bagi orang normal itu sangat penting bagi penderita CF walau hanya secuping/selobus saja. Bagaikan janji untuk hidup selama ribuan hari esok (a thousand tomorrows).

Ceritanya mengharukan sekali karena gaya bercerita penulis sangat mudah dimengerti. Belum lagi kalimat-kalimat inspirasionalnya. Cody mau memaafkan ayahnya karena belajar dari Ali. Bahwa hidup terlalu singkat untuk dihabiskan untuk membenci.

Yah, menurut saya ini jauh lebih bagus dari AWTR. Lebih mendalam dan lebih banyak dialog membangunnya. Kedua tokoh yang punya rahasia, pelajaran untuk memaafkan, dukungan penuh sebuah keluarga, cinta tulus dan sebuah pengertian yang tidak perlu dipertanyakan... Pokoknya saya suka banget.

"Cody, apa kau sedang mengejarku?"

"Tidak."

"Bagus. Karena aku tidak mau tertangkap."


Tapi akhirnya Ali juga yang menahan Cody supaya tidak pergi. Gilaaa, si Cody parah... sayang banget sama si Ali.
 

Empat bintang.

Dreamer is crazy. How could she read so many books in the busy time like this?!


:)  

No comments:

Post a Comment