Tuesday, 26 July 2011

Perhaps You


Judul : Perhaps You
Penulis : Stephanie Zen
Penerbit : Gagasmedia
Resensi :
Tak tahukah kau seperih apa perasaan hati yang tak berbalas? Menanti sesuatu yang tak kunjung datang?

Hari berganti hari, tapi arah hatiku tak pernah berubah—selalu tertuju padamu. Aku tak pernah jenuh menunggu... menunggu untuk kau cintai. Tapi kau hanya menganggapku lalu. Seperti tak kasat mata aku di matamu.

Terkadang lelah menyuruhku menyerah, memintaku berhenti melakukan perbuatan sia-sia dan mulai mencari cinta baru. Tapi bagaimana mungkin aku sanggup melakukannya, kalau semua tentangmu mengikuti seperti bayangan menempel di bawah kakiku? Dan bagaimana pula caranya membakar habis semua rindu yang bertahun-tahun mengendap di hatiku?

Aku berharap mendapatkan jawaban darimu. Tapi kau tetap membisu, membuatku lebih lama menunggu.


Gue bisa beli buku ini karena di goodreads ada pilihan buku ini buat baca bareng bulan Juni. Memang sih nggak kepilih (baca barengnya buku Twenties Girl by Sophie Kinsella), tapi gue penasaran. Kebetulan gue udah lama nggak baca genre metropop. Pengen tau aja gitu.

Yah, seperti biasa. Gue selalu kecewa dengan bacaan metropop yang nggak menggigit. Alasannya mungkin karena tokoh ceweknya selalu dalam jajaran kaya atau menengah ke atas. Gue selalu suka cerita yang dramatis dan biasanya cerita dramatis berarti ceweknya miskin atau menengah ke bawah lah. 

Begitu baca kalau tokoh ceweknya anak orang kaya, gue langsung nggak tertarik lanjutin sih. Gimana ya? Abis dia kan kaya, kalaupun mereka ada masalah juga ya udahlah. Hidup mereka udah enak, ngapain sih diributin? Nggak layak dibikin cerita sebenernya.

Apalagi tokoh cewek di sini, Abrielle Estefania Jusuf sangatlah cengeng dan kekanak-kanakan. Jangan tanya gue seberapa bencinya gue sama tokoh utama cengeng dan nggak strong. Paling anti gue baca romance yang tokohnya ceweknya banyak nangis dan lemah. 

Dan Abby ini lemah banget. Nangis mulu dan bodoh. Dia suka cowok yang udah punya pacar. Udah resiko bakal ditendang kan? Tapi ini nangis-nangis minta balik. Oh, so typical.

Akhirnya dia jadian sama cowok lain yang baik dan cuma pajangan di buku ini. Maksud gue pajangan tuh karena cowok ini nggak dideskripsikan lebih jauh. Cuma lewat sebentar doang. 

Yang bikin gue kasih tiga bintang untuk buku ini bukanlah gara-gara tokoh. Gue suka gaya penulisan Stephanie Zen yang enak dibaca dan... ceritanya yang sangat (SANGAT) menggambarkan kehidupan cinta anak zaman sekarang. Kenalan, tuker PIN BB, BBM-an, jadi deket, jatuh cinta padahal belum ketemu orangnya, ketauan ada belangnya, tetep aja lanjutin acara selingkuhnya, ketauan, pisah, nangis, nggak mau lepas, dll.

Beneran. Baca buku ini serasa membaca kehidupan cinta salah satu temen gue. Gue masih inget banget karena kasusnya sama persis. Urutan kejadiannya juga persissssssss banget. Sangat menohok banget, hahahaha...  

Yah, gue suka sih pas bagian cowok hidung belangnya dapet ganjaran setelah nyakitin dua ceweknya. Mantap banget kalimat terakhirnya. There's no way back! Makan tuh cowok tukang selingkuh!! (Kok gue jadi jahat gini?)

Oke, lanjut baca lagi.

Dreamer is happy when all assignments are done... but now waiting for exams in two weeks time...


:)

No comments:

Post a Comment