Thursday 18 April 2019

Muse of Nightmares


Judul : Muse of Nightmares (Strange the Dreamer #2)
Penulis : Laini Taylor
Tebal : 514 halaman
Penerbit : Hodder & Stoughton

In the wake of tragedy, neither Lazlo nor Sarai are who they were before. One a god, the other a ghost, they struggle to grasp the new boundaries of their selves as dark-minded Minya holds them hostage, intent on vengeance against Weep.

Lazlo faces an unthinkable choice--save the woman he loves, or everyone else?--while Sarai feels more helpless than ever. But is she? Sometimes, only the direst need can teach us our own depths, and Sarai, the muse of nightmares, has not yet discovered what she's capable of.

As humans and godspawn reel in the aftermath of the citadel's near fall, a new foe shatters their fragile hopes, and the mysteries of the Mesarthim are resurrected: Where did the gods come from, and why? What was done with thousands of children born in the citadel nursery? And most important of all, as forgotten doors are opened and new worlds revealed: Must heroes always slay monsters, or is it possible to save them instead?


Review:
Wow. Sungguh. Buku ini di luar ekspektasi saya. Dunia yang sudah dibangun di buku pertama menjadi sangat luas dan ternyata berkaitan dengan seri Daughter of Smoke and Bones. Saya langsung terobsesi.

Setelah Sarai meninggal dan menjadi hantu atas bantuan kekuatan Minya, Lazlo mencoba mencari cara agar bisa tetap bersama Sarai tanpa harus mengikuti keinginan Minya dalam membalas dendam kepada seluruh rakyat Weep. Saya suka bagaimana Laini Taylor membahas latar belakang Minya sehingga membuat saya simpatik dengan karakter itu. Walaupun dia terkesan jahat, tapi masa kecilnya dan tekadnya dalam hidup membuat saya suka dengan karakternya. Bahwa segala sesuatu pasti ada alasannya. Bahwa dunia bukanlah tentang yang baik dan jahat, tapi kepentingan dan sudut pandang yang berbeda.

Dari sisi Weep, saya suka Eril Fane dan Azareen. Entah kenapa Laini Taylor bisa menuliskan latar belakang mereka secara sedikit demi sedikit hingga saya akhirnya sangat berharap kedua tokoh itu bisa bahagia. Beginilah perbedaan seri ini dengan kisah fantasi lain yang pernah saya baca. Tidak ada pertarungan di antara yang baik dan yang jahat, tapi justru menceritakan kisah penyembuhan luka masa lalu dan juga pemahaman atas sudut pandang dari sisi yang berlawanan. How beautiful.

Warning: Spoiler!

Selain kisah Lazlo dan Sara, ada cerita tentang Kora dan Nova. Awalnya, saya tidak begitu mengerti siapa mereka. Dua orang kakak beradik yang memiliki hubungan sangat dekat hingga menyentuh hati saya. Mereka dipisahkan oleh keadaan. Nova yang ditinggalkan mengalami kehidupan yang membuat saya kasihan sekali padanya. Tapi di ujung akhir sebelum dia menyerah, dia diberikan petunjuk bahwa Kora masih hidup dan membutuhkan bantuannya. Dia akhirnya melakukan perjalanan untuk menemukan Kora.

Kisah Nova sangat tragis. Balas dendam, kekecewaan, kepahitan hidup, memaafkan, kehilangan, dsb. Dan saat kisahnya bersatu dengan kisah Lazlo, saya hanya bisa terpukau. Saya bahkan menangis parah di bagian pengungkapan siapa burung putih yang pernah menyelamatkan Lazlo dulu. Sedih banget. Saya tidak pernah membaca kisah dua saudara yang begitu menghancurkan hati seperti ini.

A masterpiece. Beneran. Dibandingkan buku pertamanya, buku ini lebih kaya akan plot. Nuansa ceritanya juga lebih dalam dan menyakitkan. Keren!!

Seri Strange the Dreamer:
2. Muse of Nightmares

5/5

No comments:

Post a Comment