Thursday, 18 April 2019

The Heart of Betrayal


Judul : The Heart of Betrayal (The Remnant Chronicles #2)
Penulis : Mary E. Pearson
Tebal : 470 halaman
Penerbit : Square Fish

Held captive in the barbarian kingdom of Venda, Lia and Rafe have little chance of escape . . . and even less of being together.

Desperate to save her life, Lia’s erstwhile assassin, Kaden, has told the Vendan Komisar that she has a magical gift, and the Komisar's interest in Lia is greater than either Kaden or Lia foresaw.

Meanwhile, the foundations of Lia's deeply-held beliefs are crumbling beneath her. Nothing is straightforward: there's Rafe, who lied to her, but has sacrificed his freedom to protect her; Kaden, who meant to assassinate her but has now saved her life; and the Vendans, whom she always believed to be barbarians but whom she now realizes are people who have been terribly brutalized by the kingdoms of Dalbreck and Morrighan. Wrestling with her upbringing, her gift, and her very sense of self, Lia will have to make powerful choices that affect her country, her people . . . and her own destiny.


Review:
Melanjutkan dari buku pertama, Lia dan Rafe terjebak di Kerajaan Venda tanpa tahu bagaimana caranya mereka bisa keluar dari sana. Lia berpura-pura tidak tahu jati diri Rafe yang sebenarnya sebagai pangeran. Mereka juga berpura-pura tidak lagi punya hubungan. Pokoknya, demi bertahan hidup Rafe berpura-pura menjadi duta besar penghubung Pangeran Kerajaan Dalbreck dengan Raja Venda yang disebut Komisar. Lia sendiri terpaksa membiarkan dirinya terkesan sebagai pelacurnya Kaden. Ia tidur di kamar Kaden setiap harinya sekalipun tidak terjadi apa-apa.

Misteri latar belakang dunianya masih belum dibuka secara jelas. Saya hanya tahu sedikit saja dari kulit luarnya. Yang jelas semua yang tertera di sejarah tidak semuanya benar. Saya terus dibuat penasaran karena saya beneran ingin tahu. 

Hal paling menonjol di buku ini adalah sosok Komisar yang kejam dan tak berperasaan, namun pernah menjadi pahlawan bagi Kerajaan Venda. Saya selalu suka tokoh yang memiliki berbagai lapisan seperti ini. Bahwa seorang raja yang jahat pasti pernah menjadi sosok yang dipuja-puja pengikutnya. Dan si Komisar ini sangat pintar dan licik. Saya tidak pernah bisa menebak apa yang ada di pikirannya. Sama seperti Lia, saya selalu dibuat terkejut dan mati kutu oleh tokoh satu ini.

Buku ini cukup kental romance-nya karena masih menyangkut antara Kaden dan Rafe. Tapi Lia tidak plin plan. Dia memilih Rafe sampai akhir dan saya menghormatinya karena itu. Dia juga tidak lemah dan mudah menyerah. Dia bisa mencari jalannya sendiri dengan kemampuannya yang terbatas. Hidupnya juga bukan berputar di sekitar Rafe dan Kaden. Jadi, boleh dibilang romance hanyalah plot sampingan. 

Sekalipun ceritanya bagus dan plotnya padat, saya agak kurang bisa masuk lebih dekat ke dalam kepala Lia. Seakan ada jarak yang membuat saya benar-benar bisa sedih dan sakit hati. Mungkin karena plotnya terlalu padat kali ya. Soalnya saya cenderung lebih suka cerita yang character driven dibandingkan dengan plot driven

Endingnya cukup menggantung seperti buku pertamanya. Saya langsung baca buku ketiganya karena penasaran.

4/5

No comments:

Post a Comment