Thursday, 18 April 2019

The First Fifteen Lives of Harry August


Judul : The First Fifteen Lives of Harry August
Penulis : Claire North
Tebal : 405 halaman
Penerbit : Orbit

No matter what he does or the decisions he makes, every time Harry dies, he always returns to where he began, a child with all the knowledge of a life lived a dozen times before.

Nothing ever changes - until now.

As Harry nears the end of his eleventh life, a little girl appears at his bedside. 'I nearly missed you, Doctor August,'she says. 'I need to send a message.'

This is the story of what Harry does next, and what he did before, and how he tries to save a past he cannot change and a future he cannot allow.


Review:
Premis buku ini sangat menarik. Saya selalu suka konsep hidup kembali dengan mengingat seluruh hal yang pernah dialami di kehidupan sebelumnya. Apalagi konsep itu digabung dengan misteri dan thriller. Saya jelas sangat tertarik untuk membacanya.

Ceritanya tentang Harry August, seorang kalachakra, seseorang yang selalu terlahir kembali dengan ingatan yang masih utuh. Dia terus menjalani hidup berulang-ulang di waktu yang sama dengan sedikit perubahan, entah itu dalam bentuk profesi atau pasangan hidup yang berbeda. Selama lima belas kehidupannya, ia mengenal orang-orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya dan juga organisasi yang khusus bertugas untuk mempertahankan agar sejarah selalu berulang dalam keadaan yang sama. Mereka menjaga agar kalachakra tidak mengubah apa-apa dalam sejarah yang akan menghancurkan masa depan.

Sampai suatu kali, Harry mengenal seorang kalachakra bernama Vincent Rankis. Tidak seperti Harry yang konservatif dan menerima hidupnya yang biasa-biasa saja, Vincent lebih radikal. Dia ingin mengubah sejarah dengan memajukan teknologinya secepat mungkin. 

Nantinya Vincent akan menjadi musuh, teman, dan rival terbesar dalam hidup Harry.

Saya harus mengakui ceritanya sangat pintar. Karena plotnya maju mundur, saya harus bekerja ekstra keras dalam menyatukan setiap timeline-nya. Terkadang saya suka lupa dan harus membaca ulang beberapa bagian. Tapi karena saya sangat suka hubungan benci-tapi-cinta antara Harry dan Vincent, saya tidak sampai menyerah di tengah jalan. Jujur saja, plotnya lambat. Saya juga kurang menyukai Harry sebagai tokoh utama. Dia terlalu biasa untuk seseorang yang punya keistimewaan sendiri. Maksudnya, untuk seseorang yang sudah hidup ratusan tahun dalam tubuh yang sama, seharusnya dia berkembang lebih jauh. Saya tidak terlalu merasakan perubahan karakter Harry sama sekali. Dia masih tetap membosankan dan penurut di akhir. Menurut saya, kehidupannya tidak spektakular dan terlalu datar untuk diceritakan. 

Endingnya bagus sih. Tapi kurang nendang dan klimaks untuk menyelamatkan keseluruhan ceritanya yang dibangun dengan sangat lambat.

3/5

2 comments:

  1. Is the idea similar to the movie Edge of Tomorrow ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Quite similar, but not much actions. Edge of Tomorrow is better in my opinion :)

      Delete