Saturday 23 March 2019

Strange the Dreamer


Judul : Strange the Dreamer (Strange the Dreamer #1)
Penulis : Laini Taylor
Tebal : 536 halaman
Penerbit : Hodder Paperbacks

THE DREAM CHOOSES THE DREAMER

Since he was five years old, Lazlo Strange has been obsessed with the mythical lost city of Weep, but it would take someone bolder than he to go in search of it. Then a stunning opporunity presents itself - in the person of a hero called the Godslayer and a band of legandary warriors - and he has to seize his chance or lose his dream forever.

Review:
Luar biasa. Saya tidak pernah membaca buku fantasi seperti ini. Beautiful. Bahasanya puitis dan bagus sekali. Mitologi dan dunianya sangat unik. Saya terpukau dengan setiap aspek di buku ini.

Cerita dimulai dengan sosok Lazlo Strange. Dia adalah seorang yatim piatu yang dipelihara oleh para biksu sebelum akhirnya bekerja sebagai asisten pustakawan. Dia punya sebuah obsesi. Dia percaya ada kota mitos bernama Weep yang telah hilang. Tapi semua orang tidak pernah menganggap obsesinya itu serius. 

Namun obsesinya itu menjadi sebuah kenyataan saat orang-orang dari kota itu datang untuk mencari orang-orang berbakat. Tapi Lazlo bukanlah siapa-siapa sekalipun ia ingin sekali ikut pergi bersama rombongan itu.

Semuanya dimulai dari obsesi dan mimpi seorang Lazlo Strange. Saya cukup suka dengan tokoh satu ini. Benar-benar sangat baik hati. Sekalipun dihina dan diremehkan, dia tetap berhati murni. Saya suka bagaimana petualangan membawa dirinya ke tempat baru yang berada di luar bayangannya. Sangat magical. Apalagi bahasa Laini Taylor sangat mirip seperti dongeng. Atmosfer dan suasananya terasa banget.

Buat mereka yang suka cerita dengan plot yang padat pasti akan bosan dengan buku ini. Bahasa puitisnya agak sedikit berputar-putar. Pembaca antara suka atau tidak suka dengan gaya penceritaannya. Plotnya lambat sekali dan hanya mulai bergerak cepat di sekitar 50 halaman terakhir. Itu pun berakhir dengan sangat tiba-tiba dan menggantung membuat saya harus segera membaca buku keduanya. 

Satu-satunya yang agak kurang menurut saya adalah bagian romance-nya. Menurut saya, terlalu tidak masuk akal dan merupakan instalove. Hanya dalam beberapa hari, Lazlo dan Sara jatuh cinta dengan cepatnya. Selain itu, adegan kisah cinta mereka dijelaskan dengan cukup detail sehingga saya sempat bosan membacanya. Saya memang tidak terlalu suka romance yang terlalu mendominasi cerita. 

Tapi saya suka dengan konsep dunianya. Sumpah, beda dari segala hal yang pernah saya baca sebelumnya.

4/5

No comments:

Post a Comment