Sunday, 26 August 2018

The Invasion of the Tearling


Judul : The Invasion of the Tearling (The Queen of the Tearling #2)
Penulis : Erika Johansen
Tebal : 576 halaman
Penerbit : Bantam

With each passing day, Kelsea Glynn is growing into her new responsibilities as Queen of the Tearling. By stopping the shipments of slaves to the neighbouring kingdom of Mortmesne, she crossed the Red Queen, a brutal ruler whose power derives from dark magic, who is sending her fearsome army into the Tearling to take what is hers. And nothing can stop the invasion.

But as the Mort army draws ever closer, Kelsea develops a mysterious connection to a time before the Crossing, and she finds herself relying on a strange and possibly dangerous ally: a woman named Lily, fighting for her life in a world where being female can feel like a crime. The fate of the Tearling – and that of Kelsea’s own soul – may rest with Lily and her story, but Kelsea may not have enough time to find out.


Review:
Buku pertama lebih membahas soal Kelsea dan cara dia beradaptasi untuk menjadi ratu dari bangsa Tearling. Setelah seluruh rakyat menerima kekuasaannya, kini dia harus menghadapi musuh lain dalam rupa ratu dari Kerajaan Mortmesne. 

Di sisi lain, ada Lily yang adalah karakter baru di buku ini. Lily muncul di dalam mimpi Kelsea atau saat Kelsea sedang masuk dalam keadaan trance. Lily adalah karakter di masa lalu, sewaktu Amerika dalam keadaan distopia. Kaum perempuan ditekan, para penduduk dibagi-bagi ke dalam batasan. Yang kaya  dan berpengaruh akan dilindungi serta hidup makmur, sementara sisanya harus hidup di luar dinding dan mengais-ngais makanan demi bertahan hidup.


Jujur saja, saya jauh lebih suka bagian kehidupan Lily dibandingkan Kelsea. Bukan berarti cerita Kelsea tidak seru. Saya tetap suka dengan anggota-anggota Queen Guard dan Mace. Saya juga suka Penn yang sweet banget karena jatuh cinta sama si Kelsea. Selain itu, ancaman perang dari Ratu Mortmesne juga cukup menegangkan karena saya tidak mengerti motivasi ratu itu untuk menyerang bangsa Tearling. Kenapa dia terobsesi untuk memiliki kalung yang dimiliki Kelsea? 

Tapi saya lebih penasaran dengan bagaimana dunia Lily berubah menjadi dunia Kelsea. Pengembangan karakter Lily jauh lebih menarik karena dia berubah drastis. Dari yang tadinya membela pemerintahan, ia akhirnya membangkang diam-diam dan membantu kaum pemberontak. Pokoknya bagian akhir buku ini sangat seru dan bikin syok. Idenya original sekali.

Semua tokoh di buku ini sangat mudah disukai. Mereka semua penuh cacat dan kelemahan sehingga terkesan nyata. Saya bahkan suka dengan sosok William Tearling yang misterius. Saya juga suka sama si Ratu Mortmesne yang aneh itu. Belum lagi soal Fetch dan pria jahat yang selalu muncul tiba-tiba di dekat Kelsea ataupun si Ratu Mortmesne. Ahhh!!! Pokoknya penasaran. Sekuel yang bagus banget.

Lanjut buku ketiga langsung~~

4/5

No comments:

Post a Comment