Judul : Why We Broke Up
Penulis : Daniel Handler
Tebal : 354 halaman
Penerbit : Electric Monkey
This is the box, Ed. Inside is everything. Two bottle caps, a movie ticket from Greta in the Wind, a note from you, a box of matches, your protractor, Joan's book, the stolen sugar, a toy truck, those ugly earrings, a comb from the motel, and the rest of it. This is it Ed. The whole story of how we broke up.
Review:
Buku ini cantik sekali, lho. Ada banyak ilustrasi di dalamnya yang sangat mendukung ceritanya.
Ceritanya sangat sederhana. Seperti judulnya, buku ini menjelaskan alasan-alasan kenapa Min putus dari Ed. Jadi, si Min ini memang suka mengumpulkan token-token dari kebersamaannya dengan Ed. Nah, setelah mereka putus, Min mengirimkan boks berisi token-token itu ke Ed.
Sebenarnya dari awal pertemuan mereka, saya sudah bisa merasakan ketidakcocokan di antara keduanya. Obrolan mereka itu tidak nyambung. Ed terlalu dangkal dan kurang pintar. Dia hanya terlihat keren di mata Min. Biasalah. Anak populer, tampan, dan jago olahraga. Mungkin itu yang bikin Min dengan bodohnya jatuh cinta pada cowok itu.
Tapi beneran. Saya tidak suka pandangan si Ed tentang sebuah hubungan. Aneh banget. Saya sampai tidak habis pikir. Apa menariknya ini cowok? Mungkin karena saya tidak bisa connect dengan salah satu tokoh utamanya, saya jadi kurang menikmati membaca buku ini. Gemas saja lihat si Min yang naif. Kalau saya sih dari awal sudah menjauh dari si Ed.
Lama-lama saya memang jadi semakin kurang suka dengan genre kontemporer. Tidak tahu kenapa. Seringnya saya tidak bisa masuk ke dalam ceritanya. Atau mungkin karena saya yang salah pilih buku.
Oh, ya. Ternyata Daniel Handler ini penulis The Series of Unfortunate Events yang terkenal itu. Saya belum baca seri itu dan kemungkinan besar tidak akan pernah membacanya karena sepertinya not my cup of tea.
2/5
Buku ini cantik sekali, lho. Ada banyak ilustrasi di dalamnya yang sangat mendukung ceritanya.
Ceritanya sangat sederhana. Seperti judulnya, buku ini menjelaskan alasan-alasan kenapa Min putus dari Ed. Jadi, si Min ini memang suka mengumpulkan token-token dari kebersamaannya dengan Ed. Nah, setelah mereka putus, Min mengirimkan boks berisi token-token itu ke Ed.
Sebenarnya dari awal pertemuan mereka, saya sudah bisa merasakan ketidakcocokan di antara keduanya. Obrolan mereka itu tidak nyambung. Ed terlalu dangkal dan kurang pintar. Dia hanya terlihat keren di mata Min. Biasalah. Anak populer, tampan, dan jago olahraga. Mungkin itu yang bikin Min dengan bodohnya jatuh cinta pada cowok itu.
Tapi beneran. Saya tidak suka pandangan si Ed tentang sebuah hubungan. Aneh banget. Saya sampai tidak habis pikir. Apa menariknya ini cowok? Mungkin karena saya tidak bisa connect dengan salah satu tokoh utamanya, saya jadi kurang menikmati membaca buku ini. Gemas saja lihat si Min yang naif. Kalau saya sih dari awal sudah menjauh dari si Ed.
Lama-lama saya memang jadi semakin kurang suka dengan genre kontemporer. Tidak tahu kenapa. Seringnya saya tidak bisa masuk ke dalam ceritanya. Atau mungkin karena saya yang salah pilih buku.
Oh, ya. Ternyata Daniel Handler ini penulis The Series of Unfortunate Events yang terkenal itu. Saya belum baca seri itu dan kemungkinan besar tidak akan pernah membacanya karena sepertinya not my cup of tea.
2/5
No comments:
Post a Comment