Judul : Girls in The Dark
Penulis : Akiyoshi Rikako
Tebal : 284 halaman
Penerbit: Haru
Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...?
Gadis itu mati.
Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di tangannya ada setangkai bunga lily.
Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.
Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi....
Kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?
Gadis itu mati.
Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di tangannya ada setangkai bunga lily.
Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.
Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi....
Kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?
Review:
Akhirnya... ini pertama kalinya saya baca novel terbitan Haru. Telat sekali ya. Saya mungkin harus lebih memperhatikan buku-buku Asia mulai sekarang. Soalnya saya lebih cenderung ke novel barat dan Indonesia saja. Kalau Jepang hanya anime. Mandarin hanya nonton dramanya. Korea... anggap saja saya punya pengalaman buruk dengan negara itu.
Kesimpulan saya setelah baca buku ini: Memang ya penulis Jepang itu kalau bikin cerita misteri dan horor selalu berhasil bikin saya tidak bisa tidur. Saya baca komik Detektif Conan saja ketakutan. Padahal menurut orang-orang itu tidak seram. Terus saya masih trauma membaca komik horornya Junji Ito. Cuma satu bab. Itu juga karena dikasih baca di HP teman. Saya langsung minta pembantu untuk nemenin saya tidur. Kebetulan hari itu orangtua dan adik saya tidak ada di rumah.
Awalnya saya tertarik sama buku ini karena sinopsisnya. Klub Sastra, pembunuhan, dan cerita pendek yang dikarang oleh para tersangkanya. Unik banget. Dan ternyata memang seru. Bikin saya penasaran dan terus membalik halamannya. Saya kebingungan sendiri membaca setiap sudut pandang para anggota Klub Sastra itu. Saya tidak tahu bagian mana yang bohong dan bagian mana yang benar-benar terjadi.
Yang paling menyebalkan adalah setting dan nuansanya. Para gadis-gadis ini harus membacakan analisis mereka soal siapa pelaku pembunuhan si ketua klub di dalam kegelapan. Terus moderatornya sangat creepy. Kata-kata yang dikeluarkannya itu bikin saya merinding.
Twist-nya tidak tertebak dan cukup bikin saya terkejut. Tapi yah gitu. Saya bukan penggemar cerita misteri. Saya tetap anggap buku ini bagus. Tapi saya tetap sebal sama buku ini karena sudah bikin saya ketakutan. Salah sendiri baca buku misteri.
Recommended bagi orang yang suka cerita pembunuhan dan misteri.
4/5
No comments:
Post a Comment