Judul : The Lost Hero (The Heroes of Olympus #1)
Penulis : Rick Riordan
Tebal : 551 halaman
Penerbit : Puffin Books
Jason has a problem. He doesn’t remember anything before waking up on a school bus holding hands with a girl. Apparently he has a girlfriend named Piper. His best friend is a kid named Leo, and they’re all students in the Wilderness School, a boarding school for “bad kids”, as Leo puts it. What he did to end up here, Jason has no idea — except that everything seems very wrong.
Piper has a secret. Her father, a famous actor, has been missing for three days, and her vivid nightmares reveal that he’s in terrible danger. Now her boyfriend doesn’t recognize her, and when a freak storm and strange creatures attack during a school field trip, she, Jason, and Leo are whisked away to someplace called Camp Half-Blood. What is going on?
Leo has a way with tools. His new cabin at Camp Half-Blood is filled with them. Seriously, the place beats Wilderness School hands down, with its weapons training, monsters, and fine-looking girls. What’s troubling is the curse everyone keeps talking about, and that a camper’s gone missing. Weirdest of all, his bunkmates insist they are all—including Leo—related to a god.
Piper has a secret. Her father, a famous actor, has been missing for three days, and her vivid nightmares reveal that he’s in terrible danger. Now her boyfriend doesn’t recognize her, and when a freak storm and strange creatures attack during a school field trip, she, Jason, and Leo are whisked away to someplace called Camp Half-Blood. What is going on?
Leo has a way with tools. His new cabin at Camp Half-Blood is filled with them. Seriously, the place beats Wilderness School hands down, with its weapons training, monsters, and fine-looking girls. What’s troubling is the curse everyone keeps talking about, and that a camper’s gone missing. Weirdest of all, his bunkmates insist they are all—including Leo—related to a god.
Review:
Saya harus mengakui kalau Rick Riordan sangat hebat dalam menulis beberapa halaman pertama. Begitu tokoh Jason muncul di sebuah bus dalam keadaan amnesia, saya langsung penasaran untuk mengetahui siapa dia. Saya nggak bisa berhenti baca saking serunya buku ini.
Tidak seperti seri Percy Jackson, buku ini dituturkan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga. Dua bab untuk setiap tokoh utama dan bergantian. Saya suka, cuma saya kadang kangen dengan narasi konyol dan lebay ala Percy. Petualangan dalam buku ini memang tetap seru seperti biasanya. Unsur mitologi Yunaninya baru dan menarik untuk diikuti. Selain itu, saya bisa bertemu dengan Annabeth dan beberapa tokoh seri Percy Jackson.
Saya akan membahas karakternya satu per satu.
Jason adalah demigod dari Zeus. Hanya itu yang ia ketahui saat masuk ke Camp Half-Blood. Anehnya, dia selalu menyebutkan nama setiap dewa dengan versi Roma-nya. Zeus jadi Jupiter, Aphrodite jadi Venus, dsb. Kekuatannya sih keren. Petir dan bisa terbang gitu loh. Sayangnya, wajah serta penampilannya juga super keren dan sempurna sampai-sampai semua cewek sepertinya suka sama dia. Ugh. Terlalu perfect. Sampai akhir, saya kurang bisa connect sama tokoh ini. Dia "terkesan" jauh dari pembaca. Tapi saya suka konsep hubungannya dengan Hera/Juno. Sama seperti "Jason pemimpin awak kapal Argonauts", dia juga disenangi oleh Hera. Paralel gitu. Jason ini ternyata adik kandung Thalia Grace. Aslinya, marga "Grace" mengacu pada beberapa demigod keturunan Zeus. Sebagai tambahan, Rick Riordan bikin si Jason pingsan beberapa kali di buku ini. Mungkin biar nggak perlu membahas gerak-geriknya sewaktu tokoh lain sedang beraksi kali ya.
Piper si putri Aphrodite punya keistimewaan dalam mempengaruhi orang dengan kata-katanya. Selain itu, dia sangat cantik seperti ibunya. Saya tidak tahu kenapa Rick Riordan memilih demigod Aphrodite untuk jadi tokoh utama. Sepanjang buku, kata "beautiful" bermunculan terus untuk menggambarkan si Piper. Karakternya juga tidak istimewa sehingga makin terkesan sempurna seperti Jason. Belum lagi si Piper ini suka sama Jason dan kesal karena Jason tidak mengenalinya.
Penyelamat cerita ini adalah Leo. Semua tentang Leo itu lucu dan keren. Dia anak Hephaestus dan jago dalam mekanik. Idenya dalam membuat alat-alat sihir beneran unik. Dia juga punya kekuatan langka, yaitu api. Api!!!!! Keren amat sih. Kedinginan? Panggil Leo. Mau masak bahan mentah? Panggil Leo. Terus dia juga punya kantong doraemon. Dia bisa mengeluarkan banyak hal dari kantong itu asal masih masuk akal. Saya suka adegan saat dia mengalahkan musuhnya dengan kecerdikannya. Dan dia lucu. Semua komentarnya lucu. Pokoknya dia tokoh favorit saya.
Sepanjang buku ini saya berharap bisa bertemu Percy. Tapi dia menghilang dan tidak ada yang tahu keberadaannya. Di akhir buku disebutkan kalau Percy sebagai ketua kamp ditukar dengan Jason yang juga ketua kamp. Camp Half-Blood dan Roman Camp. Ternyata ada dua kamp berbeda yang dipisahkan tanpa mengetahui keberadaan satu sama lain. Tapi demi mengumpulkan tujuh heroes yang disebutkan oleh ramalan si Oracle, mereka harus bergabung karena tujuh heroes yang dimaksud tidak semuanya berasal dari kamp yang sama.
Dan buku selanjutnya ada Percy. Akhhhhh!!! Penasaran!!!!
Oh, ya. Anaknya dewa Hypno lucu juga. Tidur terus kerjaannya, mengingatkan saya pada Mr. Benedict di Mysterious Benedict Society.
Kesimpulan saya untuk buku pertama ini: saya suka karena Rick Riordan membuat beberapa tokoh utama. Setiap heroes diberi kesempatan untuk tampil keren dengan kekuatan masing-masing. Nice!
4/5
Aku lagi baca buku ke-5 nya nih :D Tambah lama tambah seru ceritanya ;))
ReplyDeletewalah... segera menyusul, amin!! heheheh..
Delete