Judul : The Death Cure (The Maze Runner #3)
Penulis : James Dashner
Tebal : 329 halaman
Penerbit : Chicken House
The Trials are over. WICKED is planning to restore the survivors' memories and complete the final cure for the Flare.
But Thomas has already remembered more than they think. And he knows WICKED can't be trusted...
The time for lies is over. But the truth is more dangerous than Thomas could ever imagine. Will anyone survive the Death Cure?
But Thomas has already remembered more than they think. And he knows WICKED can't be trusted...
The time for lies is over. But the truth is more dangerous than Thomas could ever imagine. Will anyone survive the Death Cure?
Review:
Setelah merasa agak kecewa dengan buku keduanya, saya pun membaca buku ini tanpa memasang ekspektasi apa-apa. Yang saya tahu pasti ada adegan-adegan kejam yang bikin kesal dan petualangan-petualangan menegangkan ala James Dashner.
Tes sudah selesai. Thomas dan teman-temannya sukses menjalani dua tes. Mereka berharap mendapatkan obat penyembuh atas virus Flare di tubuh mereka. Tapi anehnya Thomas dikurung lagi. Sendirian pula. Hari-hari terus berjalan dan Thomas semakin merasa kehilangan harapan. Ia tidak tahu kapan ia akan dikeluarkan dari penjaranya itu.
Namun setelah penantian lama, Thomas dibebaskan. Ia bergabung dengan teman-temannya yang lain untuk mendengarkan sebuah pengumuman besar. Tapi Thomas sudah skeptis dan tidak percaya lagi dengan apa yang WICKED katakan. Ia sudah memutuskan untuk tidak peduli pada apapun selain kebebasannya dan teman-temannya.
Dan ternyata pengumuman itu sangat kurang ajar. Mereka semua adalah objek penelitian yang sudah dirancang dari awal, lengkap dengan subjek kontrolnya. Mereka semua imun terhadap virus Flare, sementara subjek kontrol tidak imun sama sekali. Dan subjek kontrol itu adalah Newt.
Arrgghh... Kenapa harus Newt coba? Saya dan Thomas sama-sama marah. Ia, Minho, dan Newt memutuskan untuk tidak lagi mendengar apapun yang diperintahkan WICKED. Mereka juga menolak memori mereka dikembalikan karena WICKED bisa saja berbohong soal itu. Apalagi saat Thomas tahu kalau obat penyembuh itu tidak ada dan belum berhasil ditemukan. Kurang data, katanya. WICKED membutuhkan tes akhir untuk melengkapi data mereka dan Thomas adalah satu-satunya kandidat. Tes akhir itu tidak lagi berhubungan dengan mempelajari otak dalam setiap keadaan, tapi mempelajari otak itu sendiri. Itu artinya Thomas harus mati menyumbangkan otaknya untuk diotak-atik oleh WICKED.
Memang sudah gila WICKED ini. Saya sampai mau mencincang para ilmuwan itu. Bisa-bisanya mereka dengan santai dan tanpa emosi meminta Thomas untuk mati setelah apa yang mereka lakukan sebelumnya. Kejam! Sakit jiwa! Untungnya, Thomas kabur bersama Minho, Newt, dan dua teman yang awalnya mereka kira sebagai Crank: Brenda dan Jorge. Thomas terpaksa meninggalkan Teresa dan lainnya karena mengira kalau Teresa sudah kabur duluan. Salah paham gitu.
Petualangan selanjutnya terjadi di luar gedung penelitian WICKED. Mereka mencari orang-orang yang bisa membantu mereka menghancurkan WICKED. Dan saya pun ketemu lagi dengan Gally yang jadi antagonis di buku pertama. Surprise!
Dari semua petualangan yang mereka alami, saya paling tidak bisa lupa sama Newt. Perlahan Newt berubah seiring dengan virus Flare yang menyerang otaknya. Ia mulai bersifat ganas padahal dia itu biasanya yang paling tenang dan senang berdamai. Kasihan banget. Huhu... Padahal dia karakter favorit saya pula, jadi makin dobel sedihnya. Si Newt merasa sengsara dan ketakutan sampai minta Thomas membunuhnya supaya tidak berakhir gila seperti Crank lainnya. T_T
Ending seri ini cukup bagus. Saya suka dengan pesan yang disampaikan ending itu, bahwa masih ada harapan bagi ras manusia untuk membangun populasinya kembali sekalipun segalanya sudah musnah dirusak virus Flare. Dunia mereka sudah kacau sekali, tapi Thomas dan teman-temannya tetap selamat. Tapi sayangnya ada satu kematian mendadak di beberapa halaman terakhir yang bikin saya bengong. Bayangkan saja. Dia itu tokoh penting, mati, dan beberapa halaman kemudian cerita sudah tamat. Duh!
Intinya sih, buku ini lebih bagus dari buku keduanya. Saya suka deskripsi dunianya yang sudah tak tertolong lagi: Crank hidup bersama, yang terinfeksi harus hidup terasing, dsb. Endingnya juga cukup memuaskan buat saya, cocok untuk menutup kisah Thomas ini. Memang banyak hal belum terjawab, terutama sejarah awal mula mereka semua terpilih sebagai objek penelitian. Tapi karena ada prekuelnya, saya jadi nggak terlalu kesal. Mungkin jawabannya ada di sana.
Seri The Maze Runner:
3. The Death Cure
4/5
Argh, endingnya nggak cocok! >.< Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab >.<
ReplyDeletehahaha... iya sih... tapi aku mikirnya karena ada prekuelnya jadi memang serasa belum namatin bukunya... :)
DeleteThomas terpilih jadi objek penelitian karena dia manusia kebal kan?
ReplyDeleteDiculik, pas ibu-bapaknya mati karena flare. Itu sih yang aku tangkap.
Sbb... iya, betul.. Thomas punya kekebalan paling hebat.
Deleteanyway, bagus reviewnya sabrina...
ReplyDelete"Sabrina" jadi mengingatkan nama anakku hehehe....
wih, nama anaknya sama sama saya yah... :D
Delete