Judul : Brighter Than The Sun (The Lyndon Sisters #2)
Pengarang : Julia Quinn
Tebal : 416 halaman
Penerbit : Dastan Books
Resensi :
Eleanor Lyndon, alias
Ellie, adalah seorang gadis yang cerdas dan mandiri. Namun, itu tidak
bisa menyelamatkannya dari penderitaan karena ayahnya akan menikah lagi
dengan seorang wanita yang sudah bersumpah akan membuat hidupnya
sengsara. Ellie pun harus cepat-cepat pergi dan mencari tempat tinggal
baru.
Sementara itu, Charles Wycombe, Earl of Billington, harus menikah sebelum ulang tahunnya yang ketiga puluh atau ia akan kehilangan semua harta warisan ayahnya. Namun, ia belum menemukan seorang wanita yang dianggapnya pantas sampai suatu ketika ia terjatuh dari pohon dan mendarat di kaki Ellie. Sikap Ellie yang tegas dan mandiri membuat Charles langsung merasa kalau Ellie cocok menjadi istrinya. Sedangkan Ellie yang membutuhkan tempat tinggal baru setuju untuk melakukan pernikahan pura-pura dengan Charles.
Namun, ternyata pernikahan dadakan mereka malah membuat Ellie semakin menderita, karena hampir setiap hari ia beradu mulut dengan Charles yang memang belum siap untuk berbagi urusan rumah tangganya dengan Ellie. Di lain pihak, Ellie yang sudah terbiasa menangani urusan rumah tangga ingin mengatur segalanya sendiri. Tapi, lama-kelamaan Charles yang diam-diam mulai jatuh cinta pada Ellie mulai melancarkan bujuk rayunya untuk meluluhkan Ellie. Mampukah Ellie bertahan untuk tidak jatuh cinta pada Charles yang ternyata memiliki kelembutan yang mampu meluluhkan hati seorang wanita yang keras kepala sekalipun?
Sementara itu, Charles Wycombe, Earl of Billington, harus menikah sebelum ulang tahunnya yang ketiga puluh atau ia akan kehilangan semua harta warisan ayahnya. Namun, ia belum menemukan seorang wanita yang dianggapnya pantas sampai suatu ketika ia terjatuh dari pohon dan mendarat di kaki Ellie. Sikap Ellie yang tegas dan mandiri membuat Charles langsung merasa kalau Ellie cocok menjadi istrinya. Sedangkan Ellie yang membutuhkan tempat tinggal baru setuju untuk melakukan pernikahan pura-pura dengan Charles.
Namun, ternyata pernikahan dadakan mereka malah membuat Ellie semakin menderita, karena hampir setiap hari ia beradu mulut dengan Charles yang memang belum siap untuk berbagi urusan rumah tangganya dengan Ellie. Di lain pihak, Ellie yang sudah terbiasa menangani urusan rumah tangga ingin mengatur segalanya sendiri. Tapi, lama-kelamaan Charles yang diam-diam mulai jatuh cinta pada Ellie mulai melancarkan bujuk rayunya untuk meluluhkan Ellie. Mampukah Ellie bertahan untuk tidak jatuh cinta pada Charles yang ternyata memiliki kelembutan yang mampu meluluhkan hati seorang wanita yang keras kepala sekalipun?
Buku ini adalah sekuel dari Everything And The Moon. Tapi kali ini yang diceritakan adalah adiknya Victoria yaitu Eleanor Lyndon.
Menurut saya, Julia Quinn sangat kreatif menciptakan dialog-dialognya. Saya benar-benar bisa merasakan betapa Charles kesal namun sayang sama Ellie yang tidak bisa berhenti bicara. Dan pertemuan mereka itu nggak banget. Jatuh dari pohon? Sumpah, itu parah banget. Aneh-aneh saja cara ketemunya.
Saya selalu bisa ngakak kalau baca buku-buku Julia Quinn. Mungkin saya sudah terlalu cocok dengan selera humornya yang witty dan cynical. Saya tahu memang pengarang ini selalu menulis cerita yang ringan dan nggak banyak konflik. Buku ini juga sama. Konfliknya cuma karena Ellie masih jual mahal sama Charles. Bagi saya yang suka cerita dramatis, terus terang saya tidak begitu suka dengan inti ceritanya.
Tapi humornya sempurna. Jadi, empat bintang.
Dreamer cannot wait until tomorrow, here I come Bandung,
:)
No comments:
Post a Comment