Thursday, 22 September 2011

Everything And The Moon


Judul : Everything And The Moon (Lyndon Sisters #1)
Penulis : Julia Quinn
Penerbit : Dastanbooks
Resensi :
Victoria Lyndon, putri seorang pastor pembantu, jatuh cinta pada pandangan pertama saat usianya baru tujuh belas tahun. Ia rela mengorbankan apa pun demi Robert Kemble, Earl of Macclesfield, pria yang berjanji akan memberikan rembulan padanya. Victoria terpaksa menelan kepahitan saat Robert pergi ke London tanpa mengucapkan apa-apa kepadanya. Ia yakin bahwa Robert hanya bermaksud memanfaatkannya dan bermain-main dengan hatinya.

Robert jatuh hati pada Victoria sejak kali pertama melihatnya. Ketika Victoria tidak datang saat mereka seharusnya pergi untuk kawin lari, Robert yakin gadis itu hanya menginginkan gelar dan hartanya semata. Robert pun meninggalkan Bellesfield dengan hati hancur.

Takdir kembali mempertemukan Victoria dengan Robert tujuh tahun kemudian. Victoria telah berubah menjadi wanita cantik yang keras hati dan matang. Sementara itu, Robert telah menjadi pria yang tidak percaya akan cinta dan menjalani kehidupan yang hampa. Tapi mereka tidak bisa menyangkal bahwa mereka saling memikirkan satu sama lain. Dapatkah Robert kembali memercayai wanita yang telah menghancurkan hatinya? Mampukah Victoria menyerahkan hatinya untuk kali kedua pada pria tidak berperasaan yang telah “mempermainkannya” itu? Meskipun kebenaran yang terjadi di masa lalu telah terungkap, sulit melupakan kepahitan yang telah mereka rasakan...


Semuanya cuma karena kesalahpahaman. Biasalah, kebodohan orang yang jatuh cinta. Kenapa mereka nggak duduk dan ngomongin semuanya? 

Oke. Tokohnya memang sedikit kekanak-kanakan, terutama Victoria. Astaga. Saya nggak ngerti kenapa dia terus-menerus nolak Robert. Robert memang sudah menyakitinya dua kali, tapi pria itu sudah minta maaf. MINTA MAAF!!! Dengan cara yang sangat sweet pula, tapi si Victoria keras kepala bukan main. Kasihan si Robert.

Selain kekeras-kepalaan itu, saya sangat suka buku ini. 

Empat bintang.

Saya sangat suka cerita yang ada pertemuan kembali setelah bertahun-tahun. Kenapa? Karena kesannya lebih dalam, seakan kedua tokoh utamanya punya sesuatu yang spesial dibagi berdua di masa lalu. Itu sebabnya saya suka konsep cerita buku ini. Dan seperti biasa Julia Quinn memang favorit saya dalam selera humor. Dialog-dialognya lucu dan licik. Beberapa adegan membuat saya terbahak-bahak. Terutama bagian penculikan Victoria.

Buku ini sangat menghibur karena saya tidak bisa berhenti tertawa saat membaca bagian rayu-merayu Robert di bagian awal. Astaga!!! Cheesy banget. Dengan puisi dan janji memberikan rembulan segala. Hahahaha... Oke, itu memang nggak masuk akal. Mungkin tujuan Julia Quinn menuliskan dialog itu untuk romantisme dan sweetness. Gagal memang. Tapi saya rasa itu lucu sekali. Bikin geli-geli di leher begitu.

Mungkin saya memang punya kelainan jiwa. Lagi romantis dikatakan menggelikan. Saya takut kalau saya punya pacar model begitu, saya bakal tertawa saat dia beromantis-ria.

Nggak penting. 

Pokoknya saya suka buku ini walaupun tokoh utamanya agak EGH.

Dreamer is gonna be busy for the next two weeks... ARRRRRGGGHHH...


:)  

No comments:

Post a Comment