Judul : Frozen Tides (Falling Kingdom #4)
Penulis : Morgan Rhodes
Tebal : 413 halaman
Penerbit : Razorbill
Plans are laid and the players are determined…but nothing can prepare these unlikely warriors for what the elemental gods of Mytica have in store.
Cleo: Reeling after a shocking realization about Magnus, the golden princess must cast aside her feelings and look toward her kingdom with the eyes of a queen.
Magnus is once again torn between love and duty, leaving him wondering whether he has what it takes to rule his people.
Jonas: The defeated rebel leader reunites with Princess Cleo, only to become a pawn in the dangerous hunt for the elusive Kindred.
Lucia: Heartbroken and blind with fury, the betrayed sorceress allies with the awoken fire god, who also seeks revenge.
In Mytica’s darkest hour, four crystal orbs will determine who will die…and who will live in glory forever.
Cleo: Reeling after a shocking realization about Magnus, the golden princess must cast aside her feelings and look toward her kingdom with the eyes of a queen.
Magnus is once again torn between love and duty, leaving him wondering whether he has what it takes to rule his people.
Jonas: The defeated rebel leader reunites with Princess Cleo, only to become a pawn in the dangerous hunt for the elusive Kindred.
Lucia: Heartbroken and blind with fury, the betrayed sorceress allies with the awoken fire god, who also seeks revenge.
In Mytica’s darkest hour, four crystal orbs will determine who will die…and who will live in glory forever.
Review:
Warning: Spoiler!
Wow. Luar biasa. Buku ini membuat perasaan saya cukup campur aduk. Kayaknya ini buku terbagus sejauh ini. Saya tidak menyesal memulai seri yang terdiri dari 6 buku ini.
Melanjutkan dari buku sebelumnya, Cleo dan Magnus masih berada di Limeros. Mereka memutuskan untuk tinggal di kastil Limeros, sementara Magnus menjelaskan lewat surat kepada ayahnya tentang alasan dia menghilang. Dan astaga... Cleo masih bingung dengan alasan kenapa Magnus menciumnya dan dia mulai merasakan kebenciannya terhadap pangeran itu berkurang. Saya suka bagaimana Cleo bisa menjernihkan pikirannya dan tidak melulu tentang balas dendam. Dia malah mau berinisiatif mengenal sosok Magnus yang dingin dan tidak mau membuka diri. Tapi tentu saja tidak semudah itu membuat Magnus mau memercayainya. Sumpah, the angst!!!! Saya bisa merasakan perasaan sayang di antara keduanya walaupun mereka saling curiga satu sama lain.
Lucia yang patah hati dan merasa seluruh dunia hanya ingin memanfaatkan kekuatannya, mulai berubah haluan menjadi jahat. Dia bersama-sama Kindred api menjelajah Mytica demi menemukan Kindred lainnya sekaligus mencari asal-usul Lucia sebenarnya. Saya merasa Lucia terlalu tersesat dan saya tidak suka bagaimana dia begitu naifnya memercayai Kindred api yang jelas-jelas mencurigakan. Tapi nasibnya juga cukup menyedihkan. Saya malah merasa kasihan di akhir saat ia sadar kalau dia hamil.
Warning: Spoiler!
Wow. Luar biasa. Buku ini membuat perasaan saya cukup campur aduk. Kayaknya ini buku terbagus sejauh ini. Saya tidak menyesal memulai seri yang terdiri dari 6 buku ini.
Melanjutkan dari buku sebelumnya, Cleo dan Magnus masih berada di Limeros. Mereka memutuskan untuk tinggal di kastil Limeros, sementara Magnus menjelaskan lewat surat kepada ayahnya tentang alasan dia menghilang. Dan astaga... Cleo masih bingung dengan alasan kenapa Magnus menciumnya dan dia mulai merasakan kebenciannya terhadap pangeran itu berkurang. Saya suka bagaimana Cleo bisa menjernihkan pikirannya dan tidak melulu tentang balas dendam. Dia malah mau berinisiatif mengenal sosok Magnus yang dingin dan tidak mau membuka diri. Tapi tentu saja tidak semudah itu membuat Magnus mau memercayainya. Sumpah, the angst!!!! Saya bisa merasakan perasaan sayang di antara keduanya walaupun mereka saling curiga satu sama lain.
Lucia yang patah hati dan merasa seluruh dunia hanya ingin memanfaatkan kekuatannya, mulai berubah haluan menjadi jahat. Dia bersama-sama Kindred api menjelajah Mytica demi menemukan Kindred lainnya sekaligus mencari asal-usul Lucia sebenarnya. Saya merasa Lucia terlalu tersesat dan saya tidak suka bagaimana dia begitu naifnya memercayai Kindred api yang jelas-jelas mencurigakan. Tapi nasibnya juga cukup menyedihkan. Saya malah merasa kasihan di akhir saat ia sadar kalau dia hamil.
Di buku ini karakter Felix si pembunuh bayaran yang sebelumnya diperkenalkan di buku tiga ternyata jadi berperan cukup penting. Ternyata dia benar-benar menganggap Jonas sebagai teman.
Oh, ya. Jonas itu kasihan banget deh. Segala hal yang dia lakukan selalu gagal. Dia kehilangan terlalu banyak dan saya mulai tidak tega. Morgan Rhodes agak terlalu kejam sama tokoh ini.
Pokoknya buku ini terlalu bagus. Semuanya mengejutkan. Soal Putri Amara dan Raja Gaius (ayah Magnus) juga. Saya jadi agak bersimpati sama ayah Magnus sekalipun dia jahat. Saat dia menyebutkan siapa cinta sejatinya... hati saya langsung kayak diremas-remas sakit. Ironis sekali. Ternyata itu alasannya ia tidak sembarangan membunuh di kastil Auranos. Saya sama sekali tidak menyangka.
Bagus banget, dah!! Saya tidak sabar baca buku selanjutnya.
5/5
No comments:
Post a Comment