Judul : Rotasi & Revolusi
Penulis : crowdstroia
Tebal : 448 halaman
Penerbit : Elex Media Komputindo
Matahari bertanya kepada Komet, “Jika aku meledak, apa kau akan hancur?”
“Iya.”
“Aku tak ingin kau hancur.”
“Aku juga tak ingin kau menghancurkan dirimu sendiri.”
***
Arraf Abizard Rauf adalah raja tanpa mahkota Universitas Sapta Husada. Semua orang sering menyebut-nyebut namanya bagai dewa, mengikuti segala ucapannya, serta tunduk pada perintahnya. Keberhasilan berprestasi bagi Arraf adalah sesuatu yang normal layaknya bernapas. Dia adalah wujud sempurna mahasiswa yang tetap dikenang orang-orang seantero kampus meski sudah lulus.
“Iya.”
“Aku tak ingin kau hancur.”
“Aku juga tak ingin kau menghancurkan dirimu sendiri.”
***
Arraf Abizard Rauf adalah raja tanpa mahkota Universitas Sapta Husada. Semua orang sering menyebut-nyebut namanya bagai dewa, mengikuti segala ucapannya, serta tunduk pada perintahnya. Keberhasilan berprestasi bagi Arraf adalah sesuatu yang normal layaknya bernapas. Dia adalah wujud sempurna mahasiswa yang tetap dikenang orang-orang seantero kampus meski sudah lulus.
Sementara itu, Trivia Ganggarespati—Riv—hanya bisa mendelik ketika mengetahui bahwa orang yang harus dia hubungi untuk kelancaran skripsinya adalah Arraf, si ketua organisasi yang dulu sempat membuatnya ilfeel. Riv pikir, urusannya cukup sampai di awal penelitian skripsi saja. Namun, kenyataan tak sesuai harapan Riv ketika Arraf justru tertarik mendekati perempuan yang berhasil membuat Arraf mengacaukan SOP pedekate-nya sendiri.
Review:
Wah, kisah romance dengan dua tokoh utama yang cukup unik. Si cowok adalah orang ambisius yang suka menghalalkan segala cara, sementara si cewek adalah tipe jiwa bebas yang tidak suka dikekang oleh apa pun. Cara pedekate si cowok yang super ngegas bisa dibaca dan bahkan dianalisis dengan ekspresi datar oleh si cewek. Mati kutu dah si Arraf.
Menurut saya, dua tokoh utama di sini memiliki komunikasi yang sangat bagus. Saya jarang menemukan buku romance yang dialognya lebih membahas tentang hubungan itu sendiri. Riv sangat suka menganalisis kepribadian si Arraf juga tujuan-tujuan cowok itu. Dia juga secara tidak langsung membahas apa yang diinginkannya dalam hubungan dan tujuan akhir dari hubungan itu. Caranya memang tidak biasa, tapi selama maksudnya tersampaikan, saya tetap menganggap itu adalah komunikasi yang bagus. Bahkan saya merasa Arraf dan Riv ini sangat realistis dalam kesehariannya. Mereka juga jarang betemu karena kesibukan masing-masing, tapi komitmen mereka patut diacungkan jempol. Segala hal dibicarakan dan dihadapi dengan kepala dingin gitu. Saya juga suka dengan miscommunication mereka di akhir karena sangat relevan dan sesuai dengan sifat mereka.
Arraf dan Riv bukan tipe menye-menye sih. Hubungan mereka tidak terasa romantis lebay, khas dua orang pemikir dan punya tingkat intelegensi tinggi. Saya cukup menikmati dialog unik di antara mereka dan bahkan saya banyak setuju dengan diskusi mereka tentang sebuah hubungan. Dan Riv itu gila sih. Di awal-awal saja saya sampai ngakak sendiri karena dia berani banget blak-blakan tanpa malu menghina si Arraf. Bukan menghina secara jahat, tapi sangatt fair.
Intinya sih, buku ini berisi cerita romance tidak biasa yang ternyata malah terasa normal seperti di dunia nyata.
4/5
No comments:
Post a Comment