Monday 21 December 2020

The Hammer of Thor


 Judul : The Hammer of Thor (Magnus Chase and the Gods of Asgard #2)
Penulis : Rick Riordan
Tebal : 528 halaman
Penerbit : Puffin

Thor's hammer is missing again. The thunder god has a disturbing habit of misplacing his weapon - the mightiest force in the Nine Worlds. But this time the hammer isn't just lost, it has fallen into enemy hands. If Magnus Chase and his friends can't retrieve the hammer quickly, the mortal worlds will be defenseless against an onslaught of giants. Ragnarok will begin. The Nine Worlds will burn. Unfortunately, the only person who can broker a deal for the hammer's return is the gods' worst enemy, Loki - and the price he wants is very high.

Review:
Memang ya, kalau akhir tahun itu saya cocok sekali baca buku petualangan asyik dan santai kayak model buku-buku Rick Riordan ini. Apalagi humor di buku-bukunya Rick Riordan itu light-hearted dan bikin hepi bacanya.

Saya membaca buku pertama dari seri ini sudah cukup lama. Ada banyak adegan yang saya sudah lupa. Tapi itu tidak bermasalah sama sekali begitu saya membuka halaman awal dari buku ini. Saya langsung masuk ke dalam ceritanya dengan mudah karena saya masih ingat dengan karakter-karakter utamanya.

Jujur saja, Magnus Chase tidak se-charming Percy Jackson. Mungkin itulah yang membuat saya merasa kurang greget dengan seri ini. Bukan berarti narasi Magnus Chase tidak asyik. Dia cukup lucu dengan gayanya sendiri. Tapi tetap saja kalah dari Percy. Selain itu, Samirah, Blitzen, dan Hearthstone sebagai tokoh sampingan tidak sekuat Anabelle dan Grover. Padahal ketiga tokoh itu sangat khas dan berbeda. Yang satu muslim, yang satunya lagi kurcaci yang suka fashion, dan yang satunya lagi adalah elf yang bisu. 

Dibanding buku pertamanya, petualangan di buku kedua ini lebih seru dan cacat. Parah dah. Banyak hal absurdnya gitu. Apalagi bagian lomba bowling yang entah kenapa lucu banget di otak saya. 

Ada tokoh baru yang diperkenalkan di buku ini. Namanya Alex dan merupakan anak Loki. Entah kenapa dia malah menjadi karakter yang paling menonjol di antara yang lain. Dan saya agak merasa Magnus suka dengan tokoh transgender ini. Dari narasinya sih terasa begitu. Ada banyak momen di mana si Magnus memperhatikan Alex lebih daripada yang lain. Mungkin Magnus bakal jadian sama dia di akhir kali ya. Tadinya saya berpikir Magnus bakal berakhir dengan Samirah karena dia satu-satunya tokoh cewek yang paling dekat dengan si Magnus. Tapi Samirah kan sudah punya tunangan. 

Saya lagi bersemangat dengan tipe cerita gini. Lanjut ke buku ketiga. Apalagi saat endingnya menyebutkan soal Percy. Hmmm....

4/5

No comments:

Post a Comment