Friday, 17 November 2017

The Rose and the Dagger


Judul : The Rose and the Dagger (The Wrath and the Dawn #2)
Penulis : Renee Ahdieh
Tebal : 420 halaman
Penerbit : Penguin

The darker the sky, the brighter the stars.

In a land on the brink of war, Shahrzad is forced from the arms of her beloved husband, the Caliph of Khorasan. She once thought Khalid a monster—a merciless killer of wives, responsible for immeasurable heartache and pain—but as she unraveled his secrets, she found instead an extraordinary man and a love she could not deny. Still, a curse threatens to keep Shazi and Khalid apart forever.

Now she’s reunited with her family, who have found refuge in the desert, where a deadly force is gathering against Khalid—a force set on destroying his empire and commanded by Shazi’s spurned childhood sweetheart. Trapped between loyalties to those she loves, the only thing Shazi can do is act. Using the burgeoning magic within her as a guide, she strikes out on her own to end both this terrible curse and the brewing war once and for all. But to do it, she must evade enemies of her own to stay alive.

The saga that began with The Wrath and the Dawn takes its final turn as Shahrzad risks everything to find her way back to her one true love again.


Review:
Saya tidak tahu apakah karena seri ini memang dari awal direncanakan sebagai duologi atau memang ceritanya dipaksa untuk selesai dengan asal begitu saja. Potensi besar yang dipaparkan di buku pertamanya sama sekali tidak dimanfaatkan dengan baik di buku kedua ini.


Di akhir buku pertama, Shahrzad kabur dari istana meninggalkan Khalid. Jadi, di awal-awal buku ini suami istri ini terpisah satu sama lain. Shahrzad bersama keluarganya di bawah perlindungan raja lain, sementara Khalid harus berjuang sendiri memerintah kerajaannya yang hancur akibat sihir hitam ayah Shahrzad. 

Saya tidak akan membicarakan plot ceritanya yang boleh dibilang hampir sebagian besar berputar pada romance. Sebenarnya saya tidak masalah dengan romance. Tapi untuk sebuah duologi fantasi seperti ini, romance-nya kebanyakan. Selain Shahrzad dan Khalid, ada adik Shahrzad dan sahabat Tariq, lalu masih ada Despina dan Jalal. Aduh. Pokoknya romance-nya jadi asal-asalan dan tidak dibangun dengan baik. Pokoknya mereka saling jatuh cinta dan beres. 

Jujur saja, saya berhasil menyelesaikan buku ini lebih karena saya lumayan suka dengan tokoh-tokohnya yang tidak biasa. Khalid yang pemarah, Shahrzad yang pemberontak, adik Shahrzad yang lembut tapi kuat, Despina yang nakal, Jalal yang lucu, dan masih banyak lagi. Sifat-sifat mereka sangat modern untuk cerita fantasi Timur Tengah seperti ini. Tapi fresh rasanya. Selain itu, masih ada si jin yang super eksentrik. Saya suka sesi dialog Shahrzad dengan jin itu. 

Endingnya mengecewakan dan terlalu cepat. Klimaksnya juga terlalu singkat dan terasa melempem. Walaupun begitu, saya tetap suka gaya penulisan Renee Ahdieh yang sangat berkarakter dan beda dari penulis-penulis lain. Prosanya cantik dan puitis, walau tidak sebanyak buku pertamanya. 

Seri The Wrath and the Dawn:
2. The Rose and the Dagger

3/5

No comments:

Post a Comment