Judul : Sunset Bersama Rosie
Penulis : Tere Liye
Tebal : 429 halaman
Penerbit : Mahaka Publishing
Hari itu...
Rosie, Nathan, bersama dengan keempat putri mereka sedang makan di Jimbaran. Dengan video call, mereka membagi pengalaman mereka dengan Tegar di Jakarta. Begitu bahagia dan ceria. Namun bom dari seorang teroris menghancurkan semuanya.
Nathan meninggal sementara Rosie tenggelam dalam kesedihan hingga tak lagi bisa berfungsi. Tegar terpaksa membatalkan pertunangannya dan langsung melesat ke Pulau Bali untuk membantu keluarga itu.
Tegar dan Rosie bersahabat sejak kecil. Sebelum Nathan memasuki kehidupan mereka, Tegar selalu berharap bisa menyatakan perasaannya pada Rosie. Tapi ia gagal karena Nathan bergerak lebih cepat.
Kini Tegar diberi kesempatan lagi. Ia bisa memilih antara Rosie dan gadis yang akan dinikahinya, Sekar. Hanya saja perasaan tidak bisa diperlakukan semudah itu. Ada banyak hati yang akan terluka.
Review:
Saya tertarik membaca buku ini karena sinopsis cerita yang saya baca dari salah satu blog buku. Saya suka dengan tema kehilangan dan pilihan yang akan dihadapi Tegar. Apalagi Tere Liye bukan sembarang penulis.
Mungkin ekspektasi tinggi itulah yang membuat saya agak kecewa dengan buku ini. Pertama, saya merasa novel ini tidak diedit sama sekali. Bahasanya agak kacau dan tidak serapi karya Tere Liye lain yang pernah saya baca. Kedua, tokoh Rosie sangat datar dan bahkan terkesan tidak punya karakter. Dan karena Rosie ini tokoh utama, kesannya jadi merusak cerita novel ini.
"Sungguh tidak ada mawar yang tumbuh di tegarnya karang"
Saya suka pembahasan mengenai keempat putri Rosie dan Nathan yang berbeda-beda sifat dan hobinya. Mulai dari Anggrek yang dewasa, Sakura yang ceria dan suka baca komik, Jasmine yang penyayang, dan si kecil Lili yang menggemaskan. Fokus buku ini adalah keempat anak itu dan kebingungan Tegar memilih di antara Rosie dan Sekar. Lebih tepatnya sih, Tegar itu plin-plan. Seenaknya menyakiti Sekar, lalu membatalkan pernikahan Sekar dengan orang lain hanya karena dia tetap ingin memilih gadis itu. Indecisive banget. Ditambah lagi, Rosie itu tidak punya kelebihan apa-apa. Tegar cuma bilang dia manis dan baik. Setidaknya kasih penggalan masa lalu yang menunjukkan sesuatu tentang Rosie.
Endingnya cukup mengejutkan. Tapi terlalu singkat dan tidak ada penjelasan lebih lanjut.
3/5
No comments:
Post a Comment