Wednesday 23 October 2013

Rules of Attraction


Judul : Rules of Attraction (Perfect Chemistry #2)
Penulis : Simone Elkeles
Tebal : 326 halaman
Penerbit : Walker Childrens

When Carlos Fuentes returns to America after living in Mexico for a year, he doesn’t want any part of the life his older brother, Alex, has laid out for him at a high school in Colorado. Carlos likes living his life on the edge and wants to carve his own path—just like Alex did. Then he meets Kiara Westford. She doesn’t talk much and is completely intimidated by Carlos’ wild ways. As they get to know one another, Carlos assumes Kiara thinks she’s too good for him, and refuses to admit that she might be getting to him. But he soon realizes that being himself is exactly what Kiara needs right now.


Review:
Setelah puas membaca Perfect Chemistry sebelumnya, saya jadi semangat ingin membaca kelanjutan dari seri kakak-beradik Fuentes ini. Mungkin karena ekspektasi saya terlalu tinggi setelah buku pertama, saya jadi tidak begitu menikmati buku ini.

Bercerita tentang adik Alex bernama Carlos Fuentes. Kalau dulu Alex terpaksa menjadi anggota geng walaupun ingin sekolah, Carlos ini kebalikannya. Setelah pengorbanan Alex agar adik-adiknya bisa sekolah, Carlos malah marah karena dia lebih suka menjadi anggota geng. Namun harapan ibunya dan keluarganya membuat Carlos terpaksa datang ke Colorado untuk sekolah. 

Sekolah bukanlah hidup Carlos. Dia kerap kali membuat masalah sehingga akhirnya ia dipaksa tinggal di rumah profesor kenalan Alex. Dan di sanalah ia bertemu Kiara, anak professor yang gaya pakaiannya aneh. Tapi kecerdasan Kiara agaknya membuat Carlos terkesan, terutama setelah cewek itu menaruh tempelan-tempelan kulkas dari kue asli di lokernya. 

Hubungan mereka dimulai dari hal-hal kecil yang tidak penting. Namun tiba-tiba perasaan itu berubah sendiri. Carlos sendiri mulai berpikir ingin berhenti sebagai anggota geng dan benar-benar tulus untuk membangun hidupnya bersama Kiara. Itu sebabnya ia berusaha mencari segala cara untuk bebas dari politik antar geng sendirian dan menolak bantuan Alex.

Temanya sedikit mirip dengan buku pertama. Cowok bandel yang akhirnya ingin bebas dari gengnya setelah jatuh cinta dengan seorang cewek. Sayangnya, ceritanya tidak sedramatis buku pertama karena Carlos mendapat bantuan dari ayah Kiara dan Alex. Entah kenapa saya jadi tetap lebih suka Alex daripada Carlos. Alex lebih bertanggung jawab dan saya suka interaksinya dengan Brittany. Sedangkan Carlos... cowok super percaya diri dengan ego tinggi yang narsis bukan kepalang ini (lebay amat, tapi memang begitu deskripsi sifat si Carlos) tidak bisa membuat saya simpati dengan segala masalah hidupnya. Toh, semuanya salah Carlos sendiri. Belum lagi perasaannya yang tumbuh secara tiba-tiba terhadap Kiara. Rasanya terlalu mendadak. Saya tidak bisa merasakan chemistry di antara Kiara dan Carlos. Datar dan hambar. Tidak seperti Alex dan Brittany. 

Walaupun begitu, saya tetap suka membaca karya Simone Elkeles ini. Bahasanya ringan dan santai. Saya suka sekali dengan ejekan-ejekan Spanyol yang dilontarkan antara Carlos dan Alex. Lucu soalnya.

3/5

2 comments:

  1. Favoritku nih.
    Love Carlos :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. emank keren haha... gw suka bagian pede-nya itu, cuma syg britanya ga bikin greget. :)

      Delete