Thursday 18 April 2013

The Host


Judul : The Host (The Host #1)
Penulis : Stephenie Meyer
Tebal : 567 halaman
Ebook publisher : Back Bay books

Melanie Stryder refuses to fade away. The earth has been invaded by a species that take over the minds of human hosts while leaving their bodies intact. Wanderer, the invading "soul" who has been given Melanie's body, didn't expect to find its former tenant refusing to relinquish possession of her mind.

As Melanie fills Wanderer's thoughts with visions of Jared, a human who still lives in hiding, Wanderer begins to yearn for a man she's never met. Reluctant allies, Wanderer and Melanie set off to search for the man they both love.

Review: 
Menurut saya, agak tidak adil sih buku ini dibandingkan dengan Twilight walau penulisnya sama. Twilight hanyalah kisah cinta antara vampir dan manusia yang tidak ada isinya, sedangkan The Host adalah buku yang memiliki pesan moral kemanusiaan yang sangat kuat. Awalnya saya memang tidak menaruh ekspektasi tinggi untuk buku ini, jadi mungkin itu jugalah yang menyebabkan saya jadi menyukai cerita di dalamnya.

The Host mengambil tema alien yang tinggal di dalam tubuh manusia. Alien atau "Soul" ini mengambil alih bumi dan menyebabkan manusia menjadi spesies sangat langka. Mereka yang masih bertahan terpaksa bersembunyi karena takut ketahuan oleh para Seeker yang tugasnya mencari manusia-manusia yang masih hidup untuk dimasukkan jiwa alien ke dalamnya. 

Untuk ide, saya harus mengacungkan jempol pada Stephenie Meyer. Saya suka konsep parasit di dalam tubuh manusia dan bagaimana mereka mengatur bumi. Lucunya semua Soul itu sangat jujur dan saling percaya satu sama lain. Mereka tidak pernah berbohong, tidak pernah berbuat kekerasan, dan sangat polos. Bayangkan saja, supermarket terbuka untuk umum. Tidak perlu membayar, ambil seperlunya. Damai dan tenteram.

Tapi tentu saja manusia tidak tinggal diam. Mereka yang tidak suka membentuk kelompok Resistance.

Wanderer, Soul yang menjadi tokoh utama dan suara dalam kisah ini, ditempatkan di dalam tubuh Melanie Stryder untuk mencari tahu memori dan pengetahuan manusia itu. Melanie dipercaya memiliki informasi penting tentang keberadaan para anggota Resistance. 

Wanderer sudah pernah menjelajahi sembilan planet lain, tapi ia tidak siap dengan spesies manusia yang memiliki perasaan dan tekad yang kuat seperti Melanie. Melanie hidup di kepalanya dan pada akhirnya berhasil mempengaruhi perasaan serta cara pikirnya. Wanderer kabur dari Seeker-nya dan malah mencari Jared, pria yang dicintai Melanie juga adik gadis itu yang bernama Jamie. 

Jujur, saya mengharapkan action dalam cerita ini. Melihat temanya, saya berpikir pasti banyak petualangan di dalam buku ini. Tapi tentu saja Stephenie Meyer bukan tipe penulis seperti itu. Dia menghindari perkelahian dan malah menceritakan kehidupan para Resistance di dalam gua. Yah, bayangkan saja kehidupan bersembunyi di dalam gua yang datar, membosankan, tidak ada entertainment, dan penuh rutinitas. Saya sampai bingung bagaimana buku ini jadi best seller. Tapi setelah saya mulai mengerti maksud dari penulis, saya langsung menyukainya.

The Host lebih mengarah pada cerita bagaimana Wanderer mengubah seluruh anggapannya yang salah tentang manusia-manusia kejam yang suka membunuh sesamanya. Dia bersimpati dengan manusia-manusia itu dan akhirnya memutuskan untuk membantu mereka. Saya suka bagaimana Stephenie Meyer menggambarkan setiap penghuni di dalam gua persembunyian itu dan bagaimana perasaan Wanderer terhadap mereka semua. Saya menyukai semua tokoh di dalamnya dan saya suka sekali dengan perubahan sikap antipati manusia-manusia itu kepada Wanderer. Sedikit demi sedikit mereka mulai menyayangi Wanderer dan menganggapnya sebagai bagian dari mereka. Bahkan Jamie, Jared, dan Melanie pun akhirnya menerima keberadaannya sekalipun sebenarnya Wanderer hidup di tubuh yang bukan miliknya.

Di buku ini tidak ada cinta segitiga seperti Twilight. Wanderer (Wanda) memang mencintai Jared seperti Melanie karena tubuh dan perasaan yang dia miliki adalah milik Melanie. Tapi dia mencintai Ian O'Shea, pria yang awalnya jijik padanya dan hampir membunuhnya karena rasa benci terhadap para alien. Namun pada akhirnya Ian dapat melihat sosok sebenarnya dari seorang Wanda dan perlahan-lahan ia pun jatuh cinta pada gadis itu. Dan Ian ini sangat baik dan sweet banget. Yeah, surprisingly I don't like the "bad boy" Jared and prefer the kind Ian.

Ah, Bella mah ke laut sajalah. Saya jauh lebih suka Wanderer yang berhati lembut dan Melanie yang super tough. Bahkan saya menangis sewaktu Wanderer ingin mengorbankan dirinya sendiri, sedangkan saya sama sekali tidak merasakan apa-apa sewaktu Bella ditinggal Edward. 


The Host sudah difilmkan dengan Saoirse Ronan sebagai Melanie/Wanderer, Max Irons sebagai Jared Howe, dan Jake Abel sebagai Ian O' Shea. Jake Abel!!! Kyaaaaaa... Haha... Saya suka perannya di Percy Jackson sebagai Luke yang berkhianat itu. Saya suka pemilihan artisnya, kecuali yang jadi Wanderer di akhir cerita. No offense, but she's not how I pictured Wanderer in the book. Kurang cantik dan kurang fragile.

Secara keseluruhan, filmnya mengecewakan. Tidak aneh sih, mengingat kebanyakan film yang berasal dari buku itu jelek. Filmnya terlalu singkat untuk memuat buku setebal The Host. Itu sebabnya filmnya terasa seperti diburu-buru. Semua interaksi antara Wanderer dan para penghuni gua ditiadakan, padahal justru bagian itu yang paling bagus dari bukunya. Bahkan rasa cinta Ian pada Wanderer di film terasa tidak masuk akal karena obrolan mereka sangat singkat dan tidak ada proses pendekatannya sama sekali. Semuanya berpusat pada pencarian Seeker pada Wanderer yang juga sangat tidak menarik. Lalu filmnya juga tidak membicarakan sembilan planet lain yang pernah dikunjungi Wanderer, bagaimana kehidupan di sana, dan makhluk-makhluk seperti apa yang ada di planet-planet itu. Pokoknya, filmnya benar-benar tidak memiliki plot dan dialog yang menyenangkan walau saya suka aktingnya si Saoirse Ronan.

Saya pasang trailernya di bawah ini.


4/5

14 comments:

  1. 1000 % agree !!! I really surprise when reading The Host, quite different than Twilight Saga. I think Stephenie's writing skill really show-up in this story, brilliant and she put rather serious works on Wanderer characters. This is my favorite book from Stephenie Meyer so far, Twilight Saga is just for fun-reading :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yeah, The Host is much better than Twilight. Stephenie Meyer is a good writer and she can actually writes a great novel :)

      Delete
  2. aku baca buku ini baru smpe d tengah2, kburu2 dbalikin k rental soalnya :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. wew, telat bacanya sampe dibalikin ke rental hehe... pinjem lagi :)

      Delete
  3. Hwaaaaa aku juga nangis-mana-tisu-mana-tisu pas Wanderer mengorbankan dirinya itu, Mbak.. X)

    ReplyDelete
    Replies
    1. samaaaa... kasian banget pas bagian itu...

      Delete
  4. beli bukunya dari tahun 2009 tapi sammpai sekarang belum kesentuh =p
    tepatnya ga tertarik. tapi untungnya pas abis nntn filmnya jadi pgn segera baca. Ian aka Jake Abel super romantis :p tapi max irons ga kalah cakep. *curhat*

    ReplyDelete
    Replies
    1. baca, meiii... ian-nya sweet banget :) max irons emank cakep sih lol... british accent pula kyaaa...

      Delete
  5. waduh waktu itu liat diskonan nyesel ga beli
    kayanya kasihan dan buku ini banyak yg udah judgemental duluan gara2 Twilight saga

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, banyaknya org judgemental gara2 twilight (saya juga sih). Tapi beneran bagus ternyata :)

      Delete
  6. Fufufu, saya gagal meyakinkan temen untuk nonton ini karena bilang ini film dari buku karangan si Meyer x)

    Tiga tahun lalu memang "rada" tertarik baca ini, tapi karena saya anti-twilight...erm ya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. nama Meyer emang merusak banget wkakaka... sama, saya juga ga suka twilight

      Delete
  7. filmnya keren banget,,,, sumpah.... lebi keren dari twilight...

    ReplyDelete