Tuesday 17 January 2012

The Painted Veil


Judul : The Painted Veil
Penulis : W. Somerset Maugham
Tebal : 304 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
My rating : 4/5

Warning : Spoiler!

Cerita dimulai dengan Kitty yang sedang ketakutan. Ia sedang berselingkuh dengan Charlie sewaktu mendengar suara dari luar pintu kamarnya. Ia tidak mau ketahuan oleh suaminya, Walter.

Dari situ kita dibawa ke masa lalu saat Kitty bertemu dengan Walter. Ia tidak mengenal pria itu sekalipun mereka sudah berdansa berkali-kali. 

Kitty terkenal sangat cantik. Banyak pria mengantri untuk menjadi suaminya. Bahkan ibunya sendiri pun lebih menyayanginya dibanding adiknya yang jelek. Dan itu membuat Kitty menjadi sombong dan juga manja. Ia seenaknya jual mahal dan menolak semua pria yang melamarnya.

Walter Fane adalah seorang ahli bakteri yang kikuk dan pemalu. Ia jatuh cinta pada Kitty dan ingin menikahinya. Beruntung, waktunya tepat. Saat itu adik Kitty akan menikah dan Kitty tidak mau dilangkahi duluan oleh adiknya yang jelek. Ia menerima lamaran Walter dan pindah ke Hongkong, tempat suaminya itu bekerja.

Tidak ada cinta yang dimiliki Kitty untuk Walter. Ia bahkan bosan dengan semua obrolan yang dilontarkan suaminya. 

Sampai ia bertemu Charlie Townsend, seorang Asistan Sekretaris Koloni yang sudah berkeluarga. Mereka jatuh cinta dan berselingkuh di belakang pasangan masing-masing.

Walter tidak bodoh, tentunya. Ia tahu dan ia merasa terhina.

"Aku tidak punya ilusi apa pun tentang dirimu," kata Walter. "Aku tahu kau bodoh, dangkal, dan berkepala kosong. Tapi aku mencintaimu. Aku tahu tujuan-tujuan dan cita-citamu vulgar dan norak. Tapi aku mencintaimu. Aku tahu kau tidak bermutu. Tapi aku mencintaimu. Konyol kalau kupikir betapa kerasnya aku berusaha merasa terhibur dengan hal-hal yang kausukai, dan betapa inginnya aku menyembunyikan darimu bahwa aku tidaklah bebal, vulgar, suka bergosip, dan tolol. Aku tahu betapa takutnya kau pada kecerdasan, dan aku berusaha sebisa mungkin untuk membuatmu mengira bahwa aku sama tololnya seperti lelaki-lelaki yang kaukenal. Aku tahu kau mau menikah denganku hanya supaya tidak kehilangan muka. Tapi aku sangat mencintaimu, jadi aku tidak peduli. Kebanyakan orang, sejauh yang kulihat, kalau mereka mencintai seseorang dan cinta mereka tidak berbalas, mereka akan merasa sangat sedih. Mereka menjadi marah dan getir. Aku tidak seperti itu. Aku tidak pernah mengharapkan kau mencintaiku, aku tidak melihat alasan apa pun yang membuatmu bisa mencintaiku, aku tidak pernah menganggap diriku sangat layak dicintai. Aku bersyukur sudah diperbolehkan mencintaimu, dan aku sangat bahagia kalau sesekali kupikir kau merasa senang padaku, atau kalau kulihat di matamu ada sedikit saja binar-binar rasa sayang. Aku mencoba tidak membuatmu bosan dengan cintaku; aku tahu itu tidak boleh terjadi, dan aku selalu waspada memperhatikan kalau ada tanda-tanda kau mulai tidak sabar dengan kasih sayangku. Apa yang oleh sebagian besar suami dianggap sebagai hak mereka, rela kuterima sebagai sesuatu yang diberikan karena belas kasihan."

"Kalau seorang lelaki tidak mempunyai apa yang dibutuhkan untuk seorang perempuan mencintainya, maka itu adalah kesalahan si lelaki, bukan si perempuan," balas Kitty.

Walter mengharuskan Kitty menemaninya ke Mei-tan-fu, desa di Cina tempat epidemi kolera merajalela. Tapi Kitty tidak mau. Namun Walter memberi pilihan. Kalau Kitty tidak mau ikut, maka Walter akan menuntut perceraian atas dasar perselingkuhan. Pada zaman itu kalau wanita ketahuan berselingkuh dari suaminya di depan umum, reputasinya akan hancur dan si wanita akan sangat dipermalukan. 

Kitty marah karena pilihan itu tidak adil. Jadi, akhirnya Walter berbaik hati akan mengajukan tuntutan cerai diam-diam dengan syarat Charlie mau menikahi Kitty.

Oh, Walter tahu sekali. Charlie tidak pernah mau menikahi Kitty. Charlie adalah si narsis yang lebih menyukai jabatannya di pemerintahan dan reputasinya yang tak tercela. Dan Kitty sangat malu juga sedih karena Charlie menolaknya. Patah hati, ia memutuskan untuk mengikuti Walter.

Kitty mengira Walter ingin dirinya mati dengan membawanya ke tempat kotor, jorok, miskin, dan penuh pasien kolera. Namun pada akhirnya ia tetap pasrah karena akhirnya ia mengerti kenapa Walter menghukumnya seperti itu. 

Kitty bergabung dengan para biarawati Perancis yang rela tinggal di situ untuk merawat pasien-pasien kolera. Seiring dengan berjalannya waktu, Kitty bertambah dewasa. Bahkan ia sadar  kalau Walter adalah orang yang sangat baik. Seluruh desa memuji suaminya yang rela bekerja keras merawat pasien dan mencari cara untuk mencegah penyebaran penyakit itu.

Sebenarnya saya berpendapat cerita ini bagus sekali. Cuma sayang sekali ending terlalu kejam. Sampai akhir Kitty tidak pernah mencintai Walter dan saya sendiri jadi tidak bisa punya simpati untuk Kitty. Memang dia berubah, tapi jahat sekali kalau dia tetap tidak membalas perasaan suaminya sampai di akhir. Bahkan Kitty masih tetap mencintai Charlie. Dasar memang bodoh atau apa. Satu-satunya kebaikan Kitty di akhir hanyalah keputusannya untuk membesarkan anaknya dengan sangat baik supaya tidak menjadi orang seegois dan sedangkal dirinya sendiri.

Selain itu, saya tidak terlalu suka buku dengan sudut pandang orang pertama ataupun sudut pandang orang ketiga yang tidak tahu segalanya. Saya jadi gemas sendiri karena tidak tahu keseluruhan ceritanya. Sama seperti buku ini. Buku ini diceritakan dari sudut pandang Kitty sehingga sampai akhir saya tidak tahu apa sih perasaan Walter sebenarnya. Apa dia datang ke Mei-tan-fu untuk bunuh diri dan sekalian mengajak Kitty? Apa dia masih mencintai Kitty? Saya ingin tahu hal-hal seperti itu.

Satu-satunya petunjuk perasaan Walter di akhir adalah kata-kata sebelum kematiannya yang diambil dari baris terakhir puisi An Elegy on the Death of a Mad Dog karangan Oliver Goldsmith.

An Elegy on the Death of a Mad Dog

Good people all, of every sort,
Give ear unto my song;
And if you find it wondrous short,
It cannot hold you long.

In Islington there was a man,
Of whom the world might say
That still a godly race he ran,
Whene'er he went to pray.

A kind and gentle heart he had,
To comfort friends and foes;
The naked every day he clad,
When he put on his clothes.

And in that town a dog was found,
As many dogs there be,
Both mongrel, puppy, whelp and hound,
And curs of low degree.

This dog and man at first were friends;
But when a pique began,
The dog, to gain some private ends,
Went mad and bit the man.

Around from all the neighbouring streets
The wondering neighbours ran,
And swore the dog had lost his wits,
To bite so good a man.

The wound it seemed both sore and sad
To every Christian eye;
And while they swore the dog was mad,
They swore the man would die.

But soon a wonder came to light,
That showed the rogues they lied:
The man recovered of the bite,
The dog it was that died.

Mungkin si Walter menganggap dirinya seperti anjing dalam puisi itu. Yang berarti dia tetap setia mencintai Kitty sampai akhir tapi terlalu sakit hati hingga tidak bisa memaafkan perbuatan Kitty.

Walter, baik sekati kau... T.T

Very depressing. Tapi saya suka sih karena kebetulan saya lagi demen cerita yang muram dan lonely kayak gini. Haha...

Buku ini telah diadaptasikan ke film sebanyak tiga kali. Yang terakhir dibuat tahun 2006 dengan judul yang sama dan diperankan oleh Naomi Watts (Kitty) dan Edward Norton (Walter). Filmnya jauh lebih bagus dari bukunya karena dibuat sedikit berbeda. Eksekusi endingnya juga tidak sekejam di novel dan romance-nya lebih kerasa. Hehe...

Berikut trailernya. Saya suka tagline-nya di akhir : "Sometimes the greatest journey is between the distance of two people."


6 comments:

  1. wah harus nonton filmnya nih, jarang lebih bagusan film daripada bukunya. Aku suka Wlter, kasian banget dia :(

    ReplyDelete
  2. iya kasihan banget si Walter, di film pasti jatuh cinta sama Walternya deh... sorot matanya keliatan banget kalo dia cinta si kitty <3

    ReplyDelete
  3. "Sometimes the greatest journey is between the distance of two people."

    Aku juga suka banget tagline filmnya. Dan oh Walter memang malang sekali, edward norton keren banget waktu jadi Walter.

    ReplyDelete
  4. setuju,Walternya keren haha...

    ReplyDelete
  5. Filmnya baguuuuus~ my fave movie all the time deh :D

    ReplyDelete
  6. haha, saya jg suka bgt sama filmnya, mantap!!!

    ReplyDelete