Tuesday, 26 February 2019

The Kiss of Deception


Judul : The Kiss of Deception (The Remnant Chronicles #1)
Penulis : Mary E. Pearson
Tebal : 486 halaman
Penerbit : Square Fish

She flees on her wedding day.

She steals ancient documents from the Chancellor’s secret collection.

She is pursued by bounty hunters sent by her own father.

She is Princess Lia, seventeen, First Daughter of the House of Morrighan.

The Kingdom of Morrighan is steeped in tradition and the stories of a bygone world, but some traditions Lia can’t abide. Like having to marry someone she’s never met to secure a political alliance.

Fed up and ready for a new life, Lia escapes to a distant village on the morning of her wedding. She settles in among the common folk, intrigued when two mysterious and handsome strangers arrive—and unaware that one is the jilted prince and the other an assassin sent to kill her. Deceptions swirl and Lia finds herself on the brink of unlocking perilous secrets—secrets that may unravel her world—even as she feels herself falling in love.

Review:
Yang saya tahu soal seri ini adalah betapa epik buku ketiganya. Tokoh utamanya berkembang sangat jauh dari putri tak bertanggung jawab hingga menjadi seseorang yang berhak menjadi seorang ratu. Dan itu adalah sesuatu yang sangat menarik perhatian saya. Tapi, banyak yang bilang kalau buku pertamanya sangat romance dan membosankan. Jadi, saya memasang ekspektasi yang cukup rendah untuk buku ini.

Setelah saya membacanya, saya harus setuju dengan betapa membosankannya setengah bagian awal buku ini. Lia kabur ke sebuah desa dan yang dia lakukan setiap hari hanya melayani pelanggan di kedai penginapan tempatnya bekerja bersama pelayan/sahabatnya. Tidak ada yang terjadi. Percakapan yang terjadi juga sangat dangkal karena banyaknya membicarakan dua cowok tampan yang muncul di penginapan itu. Ampun, dah.

Yang cukup menarik adalah bagaimana pembaca harus menebak siapa dua cowok itu. Pangeran yang dijodohkan dan ditinggalkan oleh Lia atau pembunuh bayaran dari kerajaan lain yang ingin membunuhnya.

Dan saya tertipu hanya karena warna rambut! Sialan... Saya punya bayangan tersendiri di otak saya soal pembunuh bayaran dan pangeran. Padahal seharusnya saya memperhatikan percakapan dan gerak-gerik dua cowok itu.

Sebenarnya setengah bagian akhirnya juga hanyalah cerita perjalanan. Tidak banyak adegan serunya. Tapi saya sangat penasaran dengan sosok Kaden yang misterius. Saya ingin tahu latar belakangnya sekaligus latar belakang teman-temannya. Saya juga bisa merasakan betapa luas dunia di dalam buku ini. Masih ada mitologi, kepercayaan, kerajaan, dan sejarah yang hanya dibahasi selewat saja. Saya penasaran!!! Dan saya punya firasat di buku keduanya si Lia bakal disiksa. Oh, betapa saya sangat menanti-nantikan hal itu. Hahaha... 

Saya mengerti kenapa banyak yang tidak suka sama buku ini. Sama sekali tidak menyajikan cerita perkenalan yang bagus. Tapi karena ekspektasi saya cukup rendah, jadi saya merasa biasa saja dan tidak kecewa sama sekali.

3/5

No comments:

Post a Comment