Judul : The Queen of the Tearling (The Queen of the Tearling #1)
Penulis : Erika Johansen
Tebal : 512 halaman
Penerbit : Bantam
Kelsea Glynn is the sole heir to the throne of Tearling but has been raised in secret by foster parents after her mother – Queen Elyssa, as vain as she was stupid – was murdered for ruining her kingdom. For 18 years, the Tearling has been ruled by Kelsea’s uncle in the role of Regent however he is but the debauched puppet of the Red Queen, the sorceress-tyrant of neighbouring realm of Mortmesme. On Kelsea’s 19th birthday, the tattered remnants of her mother’s guard - each pledged to defend the queen to the death - arrive to bring this most un-regal young woman out of hiding...
And so begins her journey back to her kingdom’s heart, to claim the throne, earn the loyalty of her people, overturn her mother’s legacy and redeem the Tearling from the forces of corruption and dark magic that are threatening to destroy it. But Kelsea's story is not just about her learning the true nature of her inheritance - it's about a heroine who must learn to acknowledge and live with the realities of coming of age in all its insecurities and attractions, alongside the ethical dilemmas of ruling justly and fairly while simply trying to stay alive...
And so begins her journey back to her kingdom’s heart, to claim the throne, earn the loyalty of her people, overturn her mother’s legacy and redeem the Tearling from the forces of corruption and dark magic that are threatening to destroy it. But Kelsea's story is not just about her learning the true nature of her inheritance - it's about a heroine who must learn to acknowledge and live with the realities of coming of age in all its insecurities and attractions, alongside the ethical dilemmas of ruling justly and fairly while simply trying to stay alive...
Review:
Sewaktu saya memutuskan untuk membaca buku ini, saya cuma tahu kalau setting buku ini ada di masa depan. Tapi peradabannya kembali ke zaman medieval. Kedengarannya keren dan menarik. Jadi, saya lumayan pasang ekspektasi tinggi untuk buku ini.
Ternyata buku ini berbeda dari perkiraan saya. Ceritanya jelas cukup berat sebagai fantasi remaja. Deskripsinya kental. Perasaan tokoh-tokohnya sangat stabil, tenang, dan sangat serius. Saya mengerti kenapa banyak sekali orang yang DNF buku ini. Target marketnya agak menyimpang. Buku ini lebih terasa untuk orang dewasa dibandingkan untuk young adult.
Buku ini menceritakan misteri di balik latar belakang seorang Kelsea Glynn. Dia dibesarkan di sebuah hutan terpencil oleh orangtua angkatnya untuk menjadi ratu saat usianya menginjak 18 tahun. Di awal buku, 10 pengawal ratu datang ke pondok hutan itu untuk menjemputnya. Sudah saatnya dia duduk di tahtanya dan menggantikan ibunya yang sudah meninggal bertahun-tahun sebelumnya.
Sebenarnya dari awal saya langsung suka sama konsep ceritanya. Saya suka bagaimana para pengawal mengganggap Kelsea hanya sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Saya penasaran bagaimana Kelsea bisa mengambil respek dari orang-orang ini. Saya juga suka flashback hubungan Kelsea dengan kedua orangtua angkatnya. Pokoknya saya selalu suka tokoh yang kesepian dan sendirian di tengah keramaian, apalagi kalau ada nuansa melankolis dan sedihnya. Dan saya dapat kesan itu di buku ini, walaupun tidak sekeren The Winner's Curse karya Marie Rutkoski.
Saya tidak langsung suka sama Kelsea. Saya tidak selalu mengerti keputusan-keputusan yang dibuatnya sebagai ratu. Salah satunya soal pembebasan budak. Dia kan tidak tahu apa-apa, jadi seharusnya dia tidak boleh gegabah dan seenaknya memutuskan sesuatu yang tidak dipahaminya. Mungkin penulis ingin menggambarkan sifat naif dan tidak kompeten dari seorang Kelsea. Tapi dia kan sejak kecil sudah dididik dengan segala macam tata cara istana dan pemerintahan. Beda kalau orang kayak saya yang tiba-tiba jadi ratu. Hahaha...
Alur buku ini lambat, walau tidak membuat saya bosan dan tidak tahan. Tapi karena buku ini lumayan padat narasinya, saya jadi suka berhenti-berhenti bacanya. Namun semuanya terbayar di akhir. Saat semua misteri dan masa lalu Kelsea jelas, saya sempat menangis. Terutama bagian soal orangtua angkatnya. Saya suka banget sama mereka. Saya juga suka hubungan Kelsea dengan pengawal-pengawalnya. Terutama si Mace.
Kalau kalian mengharapkan romance di buku ini, siap-siap saja kecewa. Yang ada cuma perasaan naksir konyol si Kelsea sama salah satu buronan kerajaan.
Dan saya masih penasaran sama ayah kandung Kelsea dan si ratu merah yang jahat itu. Terus latar belakang dunianya juga masih samar. Saya ingin tahu kenapa Amerika dan Inggris memutuskan untuk berlayar ke dunia baru ini. Menarik banget!!!
4/5
Sewaktu saya memutuskan untuk membaca buku ini, saya cuma tahu kalau setting buku ini ada di masa depan. Tapi peradabannya kembali ke zaman medieval. Kedengarannya keren dan menarik. Jadi, saya lumayan pasang ekspektasi tinggi untuk buku ini.
Ternyata buku ini berbeda dari perkiraan saya. Ceritanya jelas cukup berat sebagai fantasi remaja. Deskripsinya kental. Perasaan tokoh-tokohnya sangat stabil, tenang, dan sangat serius. Saya mengerti kenapa banyak sekali orang yang DNF buku ini. Target marketnya agak menyimpang. Buku ini lebih terasa untuk orang dewasa dibandingkan untuk young adult.
Buku ini menceritakan misteri di balik latar belakang seorang Kelsea Glynn. Dia dibesarkan di sebuah hutan terpencil oleh orangtua angkatnya untuk menjadi ratu saat usianya menginjak 18 tahun. Di awal buku, 10 pengawal ratu datang ke pondok hutan itu untuk menjemputnya. Sudah saatnya dia duduk di tahtanya dan menggantikan ibunya yang sudah meninggal bertahun-tahun sebelumnya.
Sebenarnya dari awal saya langsung suka sama konsep ceritanya. Saya suka bagaimana para pengawal mengganggap Kelsea hanya sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Saya penasaran bagaimana Kelsea bisa mengambil respek dari orang-orang ini. Saya juga suka flashback hubungan Kelsea dengan kedua orangtua angkatnya. Pokoknya saya selalu suka tokoh yang kesepian dan sendirian di tengah keramaian, apalagi kalau ada nuansa melankolis dan sedihnya. Dan saya dapat kesan itu di buku ini, walaupun tidak sekeren The Winner's Curse karya Marie Rutkoski.
Saya tidak langsung suka sama Kelsea. Saya tidak selalu mengerti keputusan-keputusan yang dibuatnya sebagai ratu. Salah satunya soal pembebasan budak. Dia kan tidak tahu apa-apa, jadi seharusnya dia tidak boleh gegabah dan seenaknya memutuskan sesuatu yang tidak dipahaminya. Mungkin penulis ingin menggambarkan sifat naif dan tidak kompeten dari seorang Kelsea. Tapi dia kan sejak kecil sudah dididik dengan segala macam tata cara istana dan pemerintahan. Beda kalau orang kayak saya yang tiba-tiba jadi ratu. Hahaha...
Alur buku ini lambat, walau tidak membuat saya bosan dan tidak tahan. Tapi karena buku ini lumayan padat narasinya, saya jadi suka berhenti-berhenti bacanya. Namun semuanya terbayar di akhir. Saat semua misteri dan masa lalu Kelsea jelas, saya sempat menangis. Terutama bagian soal orangtua angkatnya. Saya suka banget sama mereka. Saya juga suka hubungan Kelsea dengan pengawal-pengawalnya. Terutama si Mace.
Kalau kalian mengharapkan romance di buku ini, siap-siap saja kecewa. Yang ada cuma perasaan naksir konyol si Kelsea sama salah satu buronan kerajaan.
Dan saya masih penasaran sama ayah kandung Kelsea dan si ratu merah yang jahat itu. Terus latar belakang dunianya juga masih samar. Saya ingin tahu kenapa Amerika dan Inggris memutuskan untuk berlayar ke dunia baru ini. Menarik banget!!!
4/5
No comments:
Post a Comment