Monday 29 May 2017

The Demon King


Judul : The Demon King (Seven Realms #1)
Penulis : Cinda Williams Chima
Tebal : 506 halaman
Penerbit : Hyperion Books

One day Han Alister catches three young wizard setting fire to the sacred mountain of Hanalea. Han takes an amulet away from Micah Bayar, son of the High Wizard, to ensure the boy won’t use it against him. The amulet once belonged to the Demon King, who nearly destroyed the world a millennium ago. With a magical piece so powerful at stake, Han knows that the Bayars will stop at nothing to get it back.

Meanwhile, Princess Raisa ana’Marianna has her own battle to fight. She’s just returned to court after three years of riding and hunting with her father’s family. Raia aspires to be like Hanalea, the legendary warrior queen who killed the Demon King and saved the world. But it seems that her mother has other plans for her—plans that include a suitor who goes against everything the Queendom stands for.


Review:
Ini pertama kalinya saya baca high fantasy lagi setelah seri Inheritance. Cerita-cerita seperti ini butuh komitmen lebih untuk membacanya. Terutama perjuangan untuk memahami dunianya dalam sekitar seratus halaman pertama. 

Saya mengerti kenapa banyak sekali orang yang tidak sanggup menyelesaikan buku ini. Pengenalan dunianya cukup lambat. 200 halaman pertama berpindah-pindah di antara tiga sudut pandang  untuk memperkenalkan seluruh pemain dari tiap sisi. Saya juga menghabiskan waktu yang lama membaca bagian itu. 

Tapi saya tidak menyesal bersabar membacanya. Karena setelahnya... EPIK!! Saya yakin seri ini akan jadi salah satu seri favorit saya.

Tokoh utamanya ada dua. Yang pertama Han Alister. Tokoh ini memiliki latar belakang yang menarik. Dia pernah menjadi ketua geng pencuri sebelum akhirnya bertobat karena takut ibu dan adiknya menjadi sasaran musuh-musuhnya. Dia termasuk dalam golongan rakyat jelata, namun dia sering menghabiskan waktu di pegunungan bersama orang-orang klan berkulit gelap. Di situ dia berteman dengan putra kepala klan bernama Fire Dancer. 


Tokoh kedua adalah Raisa, seorang putri mahkota yang memiliki darah campuran. Dia punya darah klan dan pernah menghabiskan waktu selama beberapa tahun di tengah keluarga klannya untuk mempelajari seni bela diri. Ini membuat Raisa punya sisi pemberontak. 

Dunia Seven Realm ini memiliki salah satu sejarah gelap. Seorang Demon King pernah hampir menghancurkan bumi dengan sihir. Dia adalah penyihir terakhir yang paling kuat sebelum dikalahkan oleh seorang ratu bernama Hanalea. Sejak saat itu, sihir dilarang berkembang di kerajaan itu. Anggota-anggota klan yang membuat amulet untuk penyihir memutuskan untuk membuat amulet yang lemah sehingga para penyihir ditekan kekuatannya. Mereka hanya bisa melakukan sihir-sihir kecil.

Tapi, Gavan Bayar, ketua penyihir kerajaan sepertinya menyembunyikan sesuatu. Raisa bisa melihat ibunya, Ratu Mariana, terkesan dipengaruhi oleh penyihir itu. Mariana bahkan mengabaikan suaminya. 

Sementara itu, Han Alister merebut sebuah amulet dari Micah Bayar, putra Gavan Bayar. Kejadian itu membuatnya mengalami kesialan demi kesialan. 

Yah, susah untuk menggambarkan cerita fantasi model begini. Ceritanya kompleks dan tidak sesederhana itu. Setiap tokohnya punya kepentingan masing-masing. Saya tadinya tidak ngeh kalau bakal ada romance di buku ini. Tapi romance-nya sedikit, jadi tidak mengganggu plot besarnya. 

Warning: spoiler!

Saya mendapat kesan kalau kedua tokoh utama bakal saling jatuh cinta walaupun mereka berada di kubu yang berlawanan. Tapi di buku ini mereka hanya sempat bertemu sekali dan saling menyamar sehingga tidak tahu identitas masing-masing. Sialan! Seberapa sukanya saya sama fantasi, saya tetap memiliki sisi romantis yang menginginkan cerita cinta yang bagus. Saya hampir tidak pernah menemukan romance yang bagus di cerita fantasi karena kebanyakan yang saya baca selalu antara instalove, cinta nafsu, romance-nya mengambil porsi terbesar dalam buku, atau kedua tokoh utamanya tidak sepadan (yang satu terlalu perfect dan biasanya itu cowoknya). Ugh. Dan buku ini tidak seperti itu. Kedua tokoh utamanya sama kuat dan saya cukup respek sama mereka karena pintar.

Sekarang saya jadi takut. Kalau seri ini terlalu bagus, saya bakal tidak berfungsi bekerja karena terbayang-bayang terus. Saya juga takut kalau romance di buku ini bakal luar biasa bagus. Itu bakal bikin standar saya makin tinggi dan saya akan takut mendapatkan yang kurang dari itu.

Intinya, saya sangat menikmati buku ini sampai-sampai saya tidak bisa menebak rahasia besarnya. Padahal tanda-tandanya lumayan jelas. Tapi saya tidak konsentrasi ke sana. Saya konsentrasi membaca saking serunya. 

5/5

No comments:

Post a Comment