Sunday, 10 April 2016

The 5th Wave


Judul : The 5th Wave (The 5th Wave #1)
Penulis : Rick Yancey
Tebal : 576 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Setelah Gelombang 1, hanya kegelapan yang tersisa.
Setelah Gelombang 2, hanya orang-orang beruntung yang lolos.
Dan setelah Gelombang 3, hanya yang tidak beruntung yang bertahan.
Setelah Gelombang 4, hanya ada satu peraturan: JANGAN PERCAYA PADA SIAPA PUN.

Alien menyerbu Bumi dan menyapu habis manusia dalam beberapa gelombang. Cassie berhasil bertahan sejauh ini. Menurutnya, untuk tetap hidup, ia harus sendirian. Sampai ia bertemu Evan Walker. Cowok misterius itu mungkin satu-satunya harapan Cassie untuk menyelamatkan adiknya—atau bahkan menyelamatkan dirinya sendiri. Namun, Cassie harus memilih antara percaya atau putus asa, melawan atau menyerah, hidup atau mati.


Review:
Saya lumayan telat tahu soal seri fantasi ini. Gara-gara ada filmnya, saya baru ngeh kalau ternyata 5th Wave itu banyak yang suka. Bahkan sudah diterjemahkan pula. *sigh... Beginilah kalau sudah larut dalam kesibukan, dunia luar terlupakan.

Sinopsisnya bikin penasaran. Saya selalu suka tema cerita bertahan hidup saat dunia sekitarnya hancur. Tapi saya juga agak waswas karena ada alien. Saya tidak suka hal-hal yang berhubungan dengan luar angkasa.

Cerita dimulai dengan narasi Cassie yang sinis dan agak maniak karena sudah berbulan-bulan hidup sendirian di tengan dunia yang sepi. Dia bersembunyi dari semua orang karena alien sudah bisa masuk ke dalam tubuh manusia dan menginvasi pikiran mereka. Itulah yang membuat ayah Cassie meninggal dan adiknya dibawa pergi. Ia tertipu oleh wujud manusia.

Suatu hari Cassie ditembak oleh seorang pemburu yang ditugaskan untuk melenyapkan sisa-sisa manusia yang ada. Ia pingsan dan mengira akan mati sebelum sempat menyelamatkan adiknya. Tapi saat ia bangun, ia masih hidup karena diselamatkan oleh seorang cowok asing bernama Evan Walker. Cowok itu mencurigakan, tapi Cassie tidak bisa memastikan apa yang membuat Evan tidak bisa dipercaya.

Di sisi lain, Benjamin Parish baru diselamatkan di suatu kamp konsentrasi. Dia menjalani berbagai tes untuk bersiap-siap dilatih menjadi prajurit. Ia hanya tahu kalau kamp itu bertugas untuk menyelamatkan sisa-sisa manusia yang masih hidup dari alien. Dengan penuh dedikasi, Ben berlatih. Sampai akhirnya... ia lulus dan diizinkan melakukan misi di luar kamp. Sayangnya, apa yang ia pikir selama ini... tidak sesuai dengan dugaannya.

Wow. Buku ini cukup unik sampai-sampai saya tidak bisa berhenti membacanya. Saya suka dengan narasi Cassie dan sifatnya yang agak judes. Mungkin banyak orang yang tidak tahan dengan bagian awalnya yang lambat dan sepi karena hanya ada Cassie sepanjang cerita. Tapi saya suka penjelasan Cassie tentang masa lalu dan awal mula gelombang. Mulai dari gelombang elektromagnetik yang mematikan seluruh alat elektronik, tsunami, virus mematikan, hingga invasi alien ke tubuh manusia. Asyik uy bacanya. 

Lalu cerita berpindah ke sudut pandang Ben Parish, cowok yang ternyata ditaksir Cassie di sekolah. Saya awalnya agak bingung dengan apa maksud dan tujuan bagian Ben ini karena latihan militer kurang menarik buat saya. Tapi lalu Ben bertemu dengan adik Cassie dan keluar dari kamp untuk menjalani misi. Saya tidak menyangka ternyata gelombang 5 adalah.... Baca sendiri kalau mau tahu. Saya tidak bakal kasih spoiler. Saya suka dengan cara penceritaan seperti ini. Tidak melulu soal si tokoh utama. Saya bisa melihat sisi lain dari dunia Cassie yang ternyata cukup mengejutkan.

Yang bikin saya bosan justru bagian romance-nya. Nggak nyangka sebanyak itu padahal penulisnya cowok. Sebenarnya sih Evan keren dan saya juga bukannya nggak suka romance. Tapi entah kenapa saya malah bosan. Mungkin saya lagi penasaran bagian Ben dan malah disuguhi adegan santai berbunga-bunga. Dan kebetulan saya bukan tipe pembaca yang bisa skip halaman kalau bosan. 

Saya penasaran apa yang bakal terjadi di buku kedua. Bagaimana caranya kelompok Cassie bisa mengalahkan pasukan alien yang sudah menginvasi seluruh dunia?

4/5

No comments:

Post a Comment